Jogja “EduCity”
Jogja “Educity” atau lebih familiar bagi kita untuk menyebutnya sebagai Jogja kota pelajar, kota pendidikan, university city, universitaetstadt, adalah sebuah nama, julukan, sebutan atau bahkan beberapa diantara kita (utamanya wong Jogja) tentunya menjadikan ini sebagai suatu penghargaan. Betapa tidak, rasa bangga terhadap julukan ini dirasakan sebagai tolak ukur pencapaian peningkatan kualitas akademik dan kuantitas sarana pendidikan di Kota Jogja. Dari segi kualitas, Kota Jogja dipandang telah mampu menjaminkan mutu pendidikan bagi para calon pelajar yang ingin menimba ilmu di kota ini. Korelasinya adalah Jogja unggul dalam daftar peringkat kualitas pendidikan di Indonesia. Tidak dielakkan lagi besarnya jumlah ilmuwan dan cendekiawan yang telah dihasilkan oleh kota ini. Sedangkan dari segi kuantitas, berdirinya sarana-sarana pendidikan dari pra sekolah, sekolah hingga perguruan tinggi (swasta dan negeri) telah saling berkompetitif di Kota Jogja. Dikutip dari BPS (Badan Pusat Statistik) tahun 2009/2010 bahwasanya jumlah perguruan tinggi swasta saja di Kota Jogja telah mencapai hingga 67 dengan jumlah mahasiswa terdaftar mencapai 53.275 orang. Salah satu perguruan tinggi swasta yang turut mendukung aktifitas pendidikan tersebut tentu saja adalah Universitas Islam Indonesia (UII). Universitas Islam Indonesia (UII) yang telah dirintis sejak 8 Juli 1945 turut dianggap sebagai pelopor tumbuh kembangnya aktifitas pendidikan di kota ini.
Julukan berharga yang telah digelarkan sejak tahun 60-an ini, tidaklah bisa dipungkiri bahwasanya telah memberikan pengaruh bak medan magnet bagi para calon penimba ilmu dari lingkup regional bahkan internasional. Mereka yang berkeinginan untuk menimba ilmu dari segala penjuru, cenderung telah menempatkan Kota Jogja kedalam daftar salah satu kota sasaran pendidikan mereka. Disisi lain, Kota Jogja selain sebagai kota pendidikan melainkan juga sebagai kota pariwisata, kota seni dan budaya, kota kreatif dan kota gudeg turut mendorong kekuatan ‘magnetik’ bagi para calon pendatang. Keberagaman yang dimiliki kota ini menjadikan Jogja mampu memberi khasanah yang demokratis yang memungkinkan terjadinya keterbukaan berekspresi untuk setiap cendekiawan, aktor kreatif dan masyarakat.
Jadi, ketika Anda bergabung dengan Arsitektur UII, Anda juga akan menjadi bagian dari “wong Jogja”. Menjadi orang Jogja berarti pula menjadi warga intelektual yang berdedikasi tinggi dan berkualitas, warga yang demokratis, kreatif dan bersahaja.
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!