31 Mahasiswa Arsitektur Menerima Beasiswa di Tahun 2010

Sebanyak 31 mahasiswa Jurusan Arsitektur menerima Beasiswa Prestasi Akademik (PPA) dan Beasiswa Bantuan Belajar (BBM) dari Universitas. Hal ini menunjukkan adanya komitmen yang besar baik dari Universitas maupunpara mahasiswa untuk terus mengedepankan prestas. Ketiga puluh satu mahasiswa tersebut terbagi menjadi 13 orang penerima PPA dan 18 orang penerima BBM. Secara rinci mereka yang menerima dapat dilihat pada daftar di bawah ini. Selamat kepada para penerima dan pertahankan prestasinya agar dapat terus dibiayai! Bagimahasiswa lainnya yang belum meneripa beasiswa, peluang selalu ada dengan terus meningkatkan prestasi diri. 

 

NAMA PENERIMA BEASISWA PENINGKATAN PRESTASI AKADEMIK (PPA)

JURUSAN ARSITEKTUR – FTSP UII

TAHUN ANGGARAN 2010

 

 NO  
 NAMA MAHASISWA 
 NO. MHS 
 1  Abdul Muhaimin  07 512 068  
 2  Anisa Fadhila. R  07 512 072 
 3  Dwi Aji Nurcahyadi   09 512 147 
 4  Imanuddin  09 512 077 
 5  Intan Ayuningtyas  08 512 024 
 6  Lina Hanifah  09 512 104 
 7  Rahmi Yulviastari  08 512 102 
 8  Septiana Dwi Anggraini    07 512 034 
 9  Suciyhuma Armenda  08 512 039 
 10  Tazkia Agung Fuady  08 512 091 
 11  Teguh Suptyiadi  08 512 011 
 12  Titik Efianti  08 512 150 
 13  Nur Arvan  08 512 174 

 

NAMA PENERIMA BEASISWA BANTUAN BELAJAR MAHASISWA (BBM)

JURUSAN ARSITEKTUR – FTSP UII

TAHUN ANGGARAN 2010

 NO  
NAMA MAHASISWA 
NO. MHS 
 1  Amalia Wahyu Oktaviani    08 512 028  
 2  Ardiansyah  08 512 157 
 3  Arini Yuliandari Widyastuti    08 512 113 
 4  Artwira M Satyagasty  08 512 078 
 5  Dian Toga Pernoto  08 512 142  
 6  Elok Rosyida Ukhlia  09 512 209 
 7  Fathurrahman Oemar  08 512 162 
 8  Fitri Adi Saputro   07 512 133 
 9  Ida Miswati  07 512 156 
 10  Imam Mulyono  07 512 104 
 11  Jaka Nugraha  07 512 088 
 12  Lilik Tri Wahyudi  08 512 052 
 13  Muh. Arief Muammar  08 512 034 
 14  Muh. Sierad Mujaddid  07 512 044
 15  Nivo Nugroho. W  07 512 100 
 16  Novi Farah Patria  07 512 160 
 17  Tomi Saputro  07 512 175
 18 Tri Eko Susilo   07 512 177

 

Bagi mahasiswa tersebut di atas dapat mengambil dana beasiswa pada:

Hari      : Jum,at, 29 Oktober 2010

Jam      : 08.00 – 16.00 WIB

Tempat : Ruang Sidang Utama Gd. Rektorat lt. 4 Kampus Terpadu UII

                 Jl. Kaliurang Km. 14,5 Yogyakarta

Adapun syarat pengambilannya dengan menyerahkan:

1. Surat Pengantar dari Dekan Fakultas

2. Print out Indeks Prestasi Komulatif (IPK) terakhir yang telah disyahkan

3. Foto copy Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) sebanyak 1 lembar dan menunjukkan aslinya

Sekali lagi selamat!

 

Mahasiswa Arsitektur UII Presentasi di Seminar Nasional: Satu-satunya presenter mahasiswa


Titik Efianti

Pada tanggal 11 Oktober 2010, Jurusan Arsitektur ITS mengadakan Seminar Jelajah Arsitektur Nusantara 101010 dengan tema “Ke-Bhinekaan Makna dalam Arsitektur Nusantara”. Hebatnya, pada seminar tersebut, TITIK EFIANTI dari  Jurusan Arsitektur UII menjadi satu-satunya pembicara yang berstatus mahasiswa. Titik mempresentasikan paper PEMAKNAAN PENDOPO ATAP JOGLO DALAM ARSITEKTUR MODERN Studi Kasus : Pendopo Atap Joglo di Bandara Soekarno-Hatt. 

 

Pada acara seminar nasional itu, yang biasanya merupakan venue bagi para peneliti dan dosen arsitektur dari seluruh Indonesia, Titik membawakan makalah yang berhasil menembus proses review. Dalam abstrak makalahnya, dia mengungkapkan bahwa dalam arsitektur tradisional Jawa dikenal istilah pendopo yang merupakan bagian dari gugusan denah rumah Joglo. Pendopo dengan atap Joglo pada rumah tradisional Jawa berfungsi sebagai wadah sosialisasi penghuni dengan lingkungan sekitarnya. Pada masa modern sekarang ini, makna dan fungsi pendopo atap Joglo dipengaruhi oleh arsitektur modern yang tumbuh di Indonesia yaitu tidak lagi paten sebagai bagian dari denah rumah tradisional Jawa yang menjadi ruang sosialisasi, melainkan juga mengalami adaptasi fungsi sebagai bagian dari kebhinekaan Bangsa Indonesia serta berperan untuk menunjukan eksistensi bangsa.Studi kasus yang merupakan salah satu contoh adaptasi fungsi tersebut adalah pendopo atap Joglo di Bandara Soekarno-Hatta. Di pendopo di Bandara Soekarno-Hatta dimaknai sebagai bagian dari kebhinekaan bentuk arsitektur di Indonesia tetapi disesuaikan dengan masa dimana pendopo tersebut dibangun dan disesuaikan pula dengan fungsi yang ingin dicapai sebagai bandara.Selain itu, makna pendopo atap Joglo di Bandara Soekarno-Hatta tidak lagi sebagai zona publik seperti pada arsitektur tradisional Jawa, melainkan bergeser fungsinya menjadi zona privat diantara bangunan-bangunan umum yang ada.

Lebih jauh diskusi dan penghargaan dari dosen maupun teman dapat dilihat di jejaring sosial facebook berita ini. 

Jurusan Arsitektur Kontribusi Sebagai Pembicara Pada Post-Doctoral Conference di Jerman

Beberapa waktu lalu, Dr. Ing. Ilya F. Maharika, IAI mendapat undangan sebagai pembicara dalam International Post Doc Conference “Beyond-Another view on space and landscape” yang diselenggarakan di Kassel, Jerman. Acara ini diselenggarakan selama 2 hari yaitu 24-25 September 2010 oleh Faculty of Architecture, Urban Planning, Landscape Planning, Kassel University yang dihadiri lebih dari 30 doktor dari berbagai negara seperti Jepang, Mesir, Yunani, Kanada, beberapa negara Eropa dan Jerman sebagai tuan rumah. Dalam kegiatan ini, wakil dari Indonesia adalah Ilya dan Dr. Ing. Wijaya Martokusumo dari ITB yang keduanya adalah alumni dari Universitas Kassel ini.

Pada kesempatan tersebut Ilya mempresentasikan makalahnya yang berjudul “Gene of Desakota: pattern, change, intervention, and participation” yang mendapat perhatian dari banyak peserta karena menunjukkan kondisi yang sangat tepat memotret kondisi masa depan perkotaan yang semakin tidak jelas sebagai salah satu ciri transitoric spaces. Menurut, Profesor Detlev Ipsen yang menjadi tuan rumah sekaligus pemandu konferensi ini menjelaskan bahwa transitoric spaces ini dapat berkembang menjadi sinkroni antara harapan-harapan yang tergambar melalui raum-bild (gambaran atau imajinasi manusia tentang ruang) dan kenyataan. Namun demikian, dapat pula yang terjadi adalah proses yang degeneratif – menuju pada terbukanya kesenjangan yang lebar antara imajinasi dan kenyataan. Adalah tantangan bagi para arsitek, perencana kota dan perencana lansekap untuk mengembangkan cara pandang dan teknik-teknik baru dalam mensikapi ruang yang sedang berubah tersebut. Dalam diskusi muncul pendekatan baru yang melihat potensi ‘perencanaan mikro’ (micro planning) yang lebih berbasis pada pengubahan pengetahuan dan raum-bild masyarakat terhadap ruang terlebih dahulu ketimbang proses perubahan spasial melalui peta dan instrumen perencanaan lain. Pandangan ini tentu saja berbeda dengan paradigma perencanaan konvensional yang berbasis peta yang bertendensi menciptakan ruang terlebih dahulu.

Dalam konferensi itu, para pembicara lain juga memperlihatkan teknik dan paradigma yang eksperimental untuk menanggapi transitoric spaces itu. Di antaranya adalah Prof. Dr. Hans Ulrich Werner dari University of Applied Science Offenburg, Jerman yang mengenalkan ‘sound space’ sebagai alat untuk memahami ruang secara lebih sensitif. Dr. Hirofumi Ueda dari Jepang misalnya juga mengemukakan berbagai persepsi manusia yang berbeda-beda dalam melihat lansekap. Keragaman ini, yang ditunjukkan oleh masyarakat Rusia, Jepang dan Jerman sebagai sampelnya, menunjukkan adanya raum-bild yang harus secara sensitif disikapi dalam setiap proses perencanaan dan perancangan. Konferensi tersebut juga menghasilkan adanya komitmen untuk menjalin kerjasama lebih luas dalam bentuk jejaring riset di bidang ini.

Jurusan Arsitektur Ikuti Pameran dan Seminar 60 Tahun Pendidikan Arsitektur Indonesia

Kiprah Jurusan Arsitektur untuk terus mengembangkan diri dibuktikan dengan peran sertanya di dalam Pameran dan Seminar 60 Tahun Pendidikan Arsitektur yang diselenggarakan oleh Jurusan Arsitektur Institut Teknologi Bandung (ITB) di Bandung. Kegiatan berparas nasisonal yang diselenggarakan pada hari Sabtu 16 Oktober 2010 baru-baru ini menghimpun beberapa kegiatan diantaranya Seminar Nasional, Pameran, Peluncuran Buku, dan Temu Alumni. Pada kesempatan itu Jurusan Arsitektur UII berkontribusi sebagai peserta pameran karya tugas akhir dan menjadi pembicara pada Seminar Nasional.

Dalam Seminar Nasional 60 tahun Pendidikan Arsitektur, Professor Loughlin Kealy dari University College Dublin, Irlandia yang merupakan wakil dari Council of the European Association for Architectural Education (EAAE) dan bertindak sebagai keynote speaker, mengungkapkan adanya perubahan besar di Pendidikan arsitektur di Eropa. Hal ini karena adanya kebijakan antar negara Uni Eropa yang dikenal sebagai Bologna Accord. Bahkan simpulnya, pendidikan arsitektur di Eropa sedang dalam masa transformasi yang dipenuhi dengan ‘turbulensi dan kreatifitas’. Baginya sikap keberanian untuk berubah harus terjadi karena ‘lansekap’ persoalan dan tantangannya juga sudah demikian berubah. Paling tidak ada empat persoalan besar yaitu orientasi menuju kolaborasi antar bidang dan peran arsitek yang semakin sulit dikerangkakan secara konvensional, ‘knowledge economy’ yang saat ini menjadi panglima dan responnya melalui agenda riset di universitas serta dunia digital yang mengubah berbagai kebiasaan termasuk di dalamnya tradisi kultur studio di banyak sekolah arsitektur.Dalam seminar tersebut dibicarakan pula arah kebijakan nasional yang menuju pada ‘university-led development’. Ir. Ary Mochtar Pedju yang juga pendiri PT. Encona, mengemukakan bahwa ujung tombak perkembangan saat ini seharusnya bukanlah pemerintah atau industri saja melainkan justru universitas melalui program-program studi dan laboratoriumnya yang lintas bidang sebagai pemroduksi pengetahuan. “Mereka harus menghasilkan firma-firma yang berfungsi sebagai field-laboratory yang akan mendiseminasikan pengetahuan kepada masyarakat dan pada akhirnya akan mengembalikan pengetahuan itu ke universitas sebagai feedback” ungkapnya.

Di bagian sesi paralel, Dr. Ing. Ilya Maharika, IAI turut memberikan kontribusi sebagai wakil dari UII. Ilya mempresentasikan proses pelaksanaan pembelajaran studio berbasis kolaborasi yang memberikan pengalaman kepada mahasiswa untuk mengerjakan proyek perancangan secara bersama dan secara langsung berinteraksi dengan disiplin selingkung (teknik sipil, teknik lingkungan, teknik elektro dan mekanikal). Model pembelajaran ini, bersama studio kolaborasi antar perguruan tinggi yang dikenalkan oleh ITB, diapresiasi sebagai ‘wacana baru’ yang dapat menjadi alternatif mundurnya kultur studio yang melanda banyak sekolah arsitektur saat ini.

Di bagian lain, Jurusan Arsitektur juga berkontribusi dalam pameran karya tugas akhir. Di sini, UII menampilkan 7 karya mahasiswa terbaik yang dijajar bersama dengan karya-karya mahasiswa dari universitas besar lainnya seperti ITB, UI, UGM, dan Parahyangan. Karya-karya mereka menunjukkan kualitas yang tidak kalah bahkan mampu menunjukkan ciri yang kuat dan menunjukkan inovasi pemikiran yang tajam dan mendasar.

 

 

COOL-I-ARCH: Perancangan Arsitektur 1 | Arman Yulianta | Komposisi Geometrik dan Warna

Kuiiah dengan berkerja! Begitu barangkali pesan yang ingin disampaikan melalui kegiatan ini. Kuliah Perancangan Arsitektur 1 ( PA 1) [dulu Studio Perancangan Arsitektur / Stupa], kelas Ir. Arman Yulianta, MUP. 7 Oktober 2010 diisi dengan pengerjaan proyek membuat komposisi geometrik dan warna pada meja diskusi yang ada di depan Perpustakaan FTSP UII. Satu grup terdiri dari 7 orang. Meja-meja yang kusam karena umum cat yang telah tua diubah oleh para mahasiswa menjadi komposisi warna-warni yang sangat menarik.

Di satu sisi Jurusan dan Fakultas ‘beruntung’ karena menjadi terawat, di sisi lain para mahasiswa juga dapat belajar komposisi grafik dan warna secara langsung dan dapat menikmati karyanya secara langsung.  Jurusan akan terus mendorong kegiatan ini dengan memperluas ‘aksi corat-coret’ grafiti positif ini ke box anjungan komputer serta meja-meja lain yang juga sudah usang. Model ini juga akan dikembangkan ke arah pembuatan model 1:1 yang akan diujicobakan berupa desain English/International Language Corner yang akan dipapankan di muka kantor Jurusan Arsitektur. Ke depan, diharapkan disain ini juga akan dilombakan dan akan diupayakan untuk mencari sponsor dari dunia industri untuk pelaksanaanya. Gambar karya para mahasiswa ini dapat diakses melalui akun Facebook Jurusan Arsitektur.

Diharapkan dengan modifikasi pada meja-meja ini, dyang suka coret-mencoret / membuat grafiti yang tidak bermutu jadi malu.