Workshop Pembuatan Maket

Wajib bagi mahasiswa Perancangan Arsitektur 1 tahun ajaran 2008/2009 mengikuti WORKSHOP MAKET pada :

hari   : Sabtu, 01 Nopember 2008

Pukul : 08. 00 wib – selesai

Tempat : AUDITORIUM FTSP – UII LANTAI 3

PRAKTIKUM LABORATORIUM WAJIB

ADA PRESENSI BAGIAN DARI PENILAIAN AKHIR

ADA MAKAN SIANG .. GRATIS LHOO…. 

PERALATAN YANG HARUS DIBAWA:

1. CUTER

2. PENGGARIS BESI

3. LEM UHU

4. ALAT TULIS LAINNYA

Workshop Pemagangan

Bagaimana bila seorang Ridwan Kamil, arsitek muda yang saat ini sedang naik daun dengan project visioningnya yang juga dosen di Institut Teknologi Bandung dan RA. Wondoamiseno, arsitek senior Jogjakarta yang juga dosen UGM berkumpul? Inilah yang terjadi di Jurusan Arsitektur dalam Workshop Pemagangan Mahasiswa Sabtu 25 Oktober 2008. Kamil adalah salah satu core member dari sebuah biro disain muda Urbane yang berlokasi di Bandung (http://www.urbane.co.id). Sementara Pak Wondo adalah pendiri sekaligus perancang utama di PT. Wastumatra yang berkedudukan di Yogyakarta. Hibah A3 Jurusan Arsitektur menamanatkan munculnya sebuah format yang komprehensif bagi pemagangan bagi mahasiswa.

Kedua tokoh itulah yang diundang yang diharapkan dapat memperluas horison pada dosen di Jurusan dan juga wakil mahasiswa. Bagi Kamil, pengalaman dan pengetahuan tentang Project Visioning sangat penting menjadi nilai tambah bagi mahasiswa arsitektur. Ini adalah sebuah pendekatan yang mengedepankan integrasi antara arsitektur dengan property dan advertisement (branding). Visioning bukan sekedar mendisain, akan tetapi justru merupakan pengayaan pengetahuan arsitektural dengan berbagai macam perspektif.

Dengan demikian visioning adalah sebuah soft skill “non-disain” yang perlu dilatihkan kepada para mahasiswa dalam proses pemagangan. Pak Wondo lebih menekankan pada pengetahuan profesional yang harus mampu ditangkap oleh para mahasiswa. Dengan demikian, bagi Pak Wondo pengetahuan ini bisa didapatkan dengan workshop yang rutin. “Suasana kerja” dalam workshop ini perlu dimulai dari studio, dan oleh karenanya di UGM saat ini menurut beliau, studio sudah dilayout seperti kantor kerja ketimbang sebuah ruang kelas.