Arsitektur UII Kirimkan Delegasi IGDW 2018 di Wismar Jerman

“Syukur Alhamdulillah seusai seleksi yang telah kami lewati, Program Studi Arsitektur Universitas Islam Indonesia (UII) memberikan kami berlima kesempatan untuk mengikuti acara International Green Design Workshop (IGDW) 2018 di Wismar, Jerman.”ungkap Kartikya salah satu dari lima mahasiswa delegasi UII. Pada pelepasan mahasiswa pada Jumat  25 Mei 2018, di Ruang Sidang Utama Lt.4 Gedung GBPH Prabuningrat Kampus Terpadu UII.

Kami menjadi wakil Asritektur UII dan sebagai satu-satunya universitas dari Indonesia dalam acara tersebut. Delegasi dari UII ini terdiri dari Kartikya Ishlah Utami, Siti Eltsany Shofya Umari, Mutia Amelia Febriana, Rafi’ Farhan Fahrurrozi, dan Nadya Putri Azzura serta satu pendamping dari dosen Arsitektur Wisnu Hendrawan Bayuaji,,S.T., M.A.

International Green Design Workshop 2018 merupakan workshop internasional yang dilaksanakan di Wismar University dan diikuti oleh empat universitas, yaitu Wismar University, Neubrandburg University, King Mongkut’s University Thailand dan Universitas Islam Indonesia. Workshop tersebut terdiri dari tiga kegiatan utama berupa Introductory Lectures on Green Design, Excursion dan Design Studio yang dilaksanakan pada 29 Mei -10 Juni 2018. Workshop ini berfokus pada green design yang mengusung tema reuse-recycling-upcycling.

Noor Cholis Idham, Ph.D selaku Ketua Prodi Arsitektur menyampaikan bahwa workshop ini adalah salah satu program internasionalisasi Prodi Arsitektur yang mana kemarin kami mengirimkan dua mahasiswa untuk belajar selama satu semester di Fatih Sultan Mehmet University di Turki. Alhamdulillah hari ini kami melepas lima mahasiswa dan satu dosen pembimbing atau mentor pada workshop yang diselenggarakan oleh Wismar University selama 20 hari.

“Kemudian bulan depan setelah hari raya Idul Fitri kami mengirimkan tiga puluh mahasiswa dan tiga dosen untuk program Summer School dengan Fatih Sultan Mehmet University yang mana progam kerjasama ini untuk keenam kalinya. Program internasionalisasi ini kami tekankan supaya memberikan pemacu mahasiswa untuk bisa berkolaborasi atau bersaing dalam ajang kompetisi dikancah internasional.”ungkap Noor Cholis.

Sementara Wakil Rektor III Ir. Agus Taufiq, M.Sc. menyampaikan bahwa program ini aktifitas yang luar biasa sebagai konsekuensi dari akreditasi internasional yang dimiliki Arsitektur,sehingga tantangan akan terus mengalir dan harus dipersiapkan. Agus Taufiq memberikan apresiasi terutama untuk mahasiswa menjadi duta yang dikirim oleh Prodi untuk workshop di Wismar University.

Agus Taufiq berpesan agar selama mengikuti program mahasiswa UII dapat membawa budaya atau tradisi Indonesia, seperti menari, menunjukkan kuliner lokal, atau setidaknya memakai batik. “Hal-hal semacam itu akan lebih mengakrabkan dan perkenalkanlah UII”, tuturnya.

Mahasiswa Arsitektur mengikuti Konferensi Internasional di Venice, Itali

(Mahasiswa Arsitektur berfoto bersama CEO S.Arch – Mrs. Marina Stosic) 

Alhamdullilah beberapa mahasiswa Arsitektur mengikuti S.Arch: 5th International Conference on Architecture & Built Environment + AWARDS yang diselenggarakan di Venice, Italy pada tanggal 22 – 24 Mei 2018. Mahasiswa tersebut adalah Ridho Pawenang, Bintang Lazuardi, Pelangi Desias dan Annisa Ramadhani Putri. 

S.Arch tahun 2018 merupakan konferensi tingkat internasional mengenai Architecture & Bulit Environment dengan subtema Budaya, Bangunan Masa Depan dan Ruang Terbuka Hijau, Urban dan Sosial, Design Bangunan dan Fasad. S. Arch dilaksanakan rutin setiap 1 tahun sekali. S. Arch adalah sebuah lembaga swadaya masyarakat dan global yang mempunyai anggota pakar interdisiplin dari seluruh dunia. S.Arch bertujuan untuk menyatukan arsitek di seluruh dunia tanpa adanya diskriminasi. S.Arch 2018 menjadi suatu forum bagi para peneliti, praktisi dan pendidik interdisipliner dan multidisipliner untuk menyajikan dan membahas inovasi terbaru, tren dan permasalahan, tantangan praktis yang dihadapi dna solusi yang diterapkan dalam bidang Arsitektur Budaya, Bangunan Masa Depan dan Ruang Terbuka Hijau, Urban dan Sosial, Design Bangunan dan lain-lain. 

S.Arch tahun ini mengambil lokasi di Venice, tempat dimana kemajuan Arsitektur Budaya, Bangunan Bersejarah dan Perkembangan Urban sangat berkembang pesat. Sesuai dengan tujuan S.Arch yaitu menjadi tempat pertemuan untuk diskusi dan berbagi ide, sebuah tempat dimana ide-ide dilahirkan dan pelajaran berharga.  

PPAr Kembali Cetak 26 Arsitek Muda

Sejalan dengan target Pemerintah di tahun 2018 ini, yaitu Peningkatan Sumber Daya Manusia, maka Pemerintah dalam hal ini Kementerian PUPR menindaklanjuti dengan melakukan berbagai upaya mencetak tenaga kerja konstruksi berkualitas, baik terampil maupun ahli. Arsitek, sebagai salah satu bagian tenaga ahli konstruksi, memerlukan dorongan dan upaya agar jumlahnya di Indonesia meningkat. Saat ini, jumlah Arsitek masih relatif kecil yakni sekitar 12.000, dibandingkan kebutuhan untuk mendukung percepatan pembangunan Infrastruktur.

“Langkah yang tepat dan cepat untuk mencetak arsitektur muda yang memiliki kompetensi yang berkualitas adalah dengan melakukan peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui pendidikan” demikian disampaikan Sekretaris Direktorat Jenderal Bina Konstruksi, Yaya Supriyatna pada acara pembekalan calon Arsitek Muda Universitas Islam Indonesia yang akan dilantik pada Acara Sumpah Profesi Arsitek Progam Studi Pendidikan Profesi Arsitek Universitas Islam Indonesia di Auditorium Gd. Moh. Natsir Kampus Terpadu UII, Kamis 18 Rajab 1439 H / 5 April 2018.

Yaya menambahkan bahwa peran dari seorang Arsitek sangatlah penting, pasalnya perencanaan pembangunan infrastruktur atau bangunan dikerjakan oleh arsitek. Ditambah saat ini Kementerian PUPR sedang gencar melaksakan pembangunan strategis seperti, jembatan, bendungan, bangunan gedung serta infrastruktur lainnya yang memerlukan kontribusi besar dari seorang Arsitek.

Kepada 26 arsitek muda yang telah mengikrarkan sumpah profesi, Yaya juga mengingatkan agar selalu menjaga kode etik tentang arsitek dalam melakukan kiprahnya di dunia kerja nanti, serta memberikan inovasi yang terbaik dalam setiap karya konstruksi. “Dunia konstruksi itu saat ini menjadi sektor paling seksi, dan mempunyai nilai yang besar bagi bangsa. Jadilah Arsitek Muda yang mempunyai kompetensi baik untuk dapat meningkatkan kiprah di dunia konstruksi tanah air” tambah Yaya.

Sementara itu Rektor Universitas Islam Indonesia, Nandang Sutrisno mengatakan kepada para arsitek baru untuk tidak lupa akan sumpah profesi yang sudah diucapkan, dan selalu membawanya kemanapun dan kapanpun. Selain itu, kepada ke-26 arsitek baru ia juga mengingatkan untuk selalu berpegang teguh pada etika profesi.

Nandang Sutrisno juga menyinggung tantangan yang akan dihadapi oleh para arsitek Indonesia belakangan ini. Tantangan ini sekaligus menjadi kesempatan yang bagus untuk para arsitek muda. “Karena kita sekarang sudah memasuki Asean Economic Community, peluang Arsitek Indonesia akan menjadi lebih besar untuk berkarya di luar Indonesia, namun yang harus diwaspadai oleh para arsitek yaitu mereka harus mampu bersaing secara ketat dengan para arsitek dari luar Indonesia yang juga ingin berkarya di Indonesia.” Pungkasnya

Mahasiswa Arsitektur Borong Penghargaan BCI ASIA AWARD 2018

FuturArc Prize BCI ASIA AWARD 2018, merupakan lomba desain Arsitektur internasional yang setiap tahunnya diikuti oleh ratusan peserta yang merupakan mahasiswa dan pelaku professional dari negara-negara di dunia khususnya di area Asia-Pasifik. Tujuan kompetisi ini adalah untuk mengembangkan pemikiran dan ide perancangan yang inovatif serta menciptakan ide tentang gagasan dan rancangan desain arsitektur dan bangunan hijau dalam skala urban.

Bertempat di The Ritz-Carlton Jakarta, Pacific Place, pada Selasa 2 Sya’ban 1439 H / 18 April 2018, 3 kelompok yang terdiri dari mahasiswa dan alumni prodi arsitektur UII menerima penghargaan bergengsi Merit Citation Award dalam FUTURARC. FUTURARC 2018 ini tema yang diambil adalah “IMAGINE A CITY OF BIOPHILIC DELIGHT”. Peserta ditantang untuk mendesain sebuah ide solusi menata suatu Kawasan dalam skala urban dengan luas 1km x 1 km agar Kawasan dapat berkelanjutan serta kota ini dapat tumbuh berdampingan dengan alam.  

Menurut Yushna Septian Adyarta salah satu alumni Arsitektur UII dengan diadakanya sayembara ini menjadi wadah untuk mahasiswa, arsitek dan peneliti Indonesia untuk terus berinovasi dan berkarya dalam menuangkan ide-ide dan gagasannya untuk membangun bangsa dan kawasan yang berkelanjutan.

“Alhamdulillah tahun ini Arsitektur Universitas Islam Indonesia memborong tiga penghargaan di ajang FUTURARC Competition. Meskipun dapet Citation Merit Award, kami bisa kembali mewakili Arsitektur UII dilevel Internasional.” Ungakap Yushna. Dan dia berharap semoga bisa menginspirasi yg lain untuk ikut berpartisipasi, semoga tahun depan bisa lebih baik lagi.

Untuk  2 grup yang  berhasil mendapatkan penghargaan Merit Citation Award Student Category dalam FUTURARC ini yakni kelompok 1. Alim Hanafi (Ars’14), Rhizky Annisa Ridyna Gunaedi (Ars’15), Dida Laily Chairunnisa (Ars’15), Mutia Muyasarah (Ars’15),Intan Widiyanti Utami (Ars’15) dan kelompok 2, Satria Agung Permana (Ars’14), Yushna Septian Adyarta (Ars’13), Intan Dwi Septiana (Ars’15), Muhammad Hardyan Prastyanto (Ars’13). Sementara 1 grup mendapatkan Merit Award Profesional Category, Arif Rasipu Arif (Ars’11), Muhammad Giffarul Asrori (Ars’14), Wan Habib F (Ars’12), Peda Bayu (Ars’12), Kartikya Ishlah U (Ars’14).