Honorable Mention in third place in the Comprehensive Design Category

CHAMPION ACHIEVED!

Alhamdulillahi Rabbil ‘Aalamiin
Bamboo Boys team, UII architecture students won “Honorable Mention in third place in the Comprehensive Design Category” in the finals of 6th Guangdong – Hong Kong – Macao Greater Bay Area – ASEAN International University Construction Competition in 2023, an international architecture competition in China.

Product:
Motus Rotan
Team Member:
Nofal Safli
Alfin Hakim
Muhammad Isya Zukhruf Raffaely
Supervisor:
Faiz Hamdi Suprahman S.T, M.A

It always takes a lot to achieve great things. Of course, Motus Rotan has gone through a lot of processes to finally get to this point. Before Motus Rattan was born, Nofal Safli and Muh. Isya had already tried this competition but did not pass the final phase / final round.

And for the second time, they reiterated with Alfin Hakim and Pak Faiz, they made Motus Rotan within 1 semester, and Alhamdulillah they managed to bring Motus Rotan forward through several stages of selection until finally winning at the international level, Alhamdulillah.

JARS Research Week

JARS Research Week (JRW) adalah diseminasi hasil Penelitian Dosen Jurusan Arsitektur UII, dan telah dilaksanakan pada Kamis 12 Oktober 2023 pukul 09:00 – 11:00 WIB secara daring.

Pada kesempatan ini yang ada 5 TIM peneliti yang mempresentasikan hasil penelitiannya adalah:

1. Pengaruh Desain Arsitektur Terhadap Model Bisnis Kuliner (M. Kholif Lir Widyoputro, ST., M.Sc. & TIM).
2. Perkembangan Arsitektur Masjid dalam Dinamika Politik di Daerah Istimewa Yogyakarta (Ir. Supriyanta, M.Si & TIM).
3. Rekonstruksi Digital Bangunan Candi Terpendam – Studi Kasus Pemugaran Candi Kimpulan di Komplek Perpustakaan Pusat Universitas Islam Indonesia. (Ahmad Saifudin Mutaqi, Ir., MT. & TIM).
4. Prototipe Toilet Berbahan Dasar Pipa Paralon dan Papan GRC dengan Pendekatan Penggunaan Bahan dan Cara Konstruksi (Prof. Ar. Ir. Suparwoko, MURP., Ph.D., IAI., IAP & TIM).
5. Keberlanjutan Permukiman Hunian Tetap Lereng Merapi untuk Mitigasi Kebencanaan Vulkanologi (Prof. Ar. Noor Cholis Idham, ST., M.Arch., Ph.D., IAI & TIM).

Presentasi dan diskusi dapat dilihat pada link: https://youtu.be/8Gj9EeDIo2A

Hello Goodbye Asisten-Tutor dan Pembubaran panitia ABRA X

Hello Goodbye Asisten-Tutor dan Pembubaran panitia ABRA X

Hari Jumat lalu (15/9) seusai shalat maghrib kami berkumpul di oppio coffee untuk menikmati makan malam bersama. Terlihat api unggun menemani malam kami sembari mendengarkan sambutan2 oleh Kajur, Kaprodi, dan Manajer lab.

Lalu kami mendengarkan pengumuman “3 Best Tutors” (dipilih berdasarkan nilai tertinggi penilaian kinerja yang diisi oleh mahasiswa) :
1. Abdul Razzak, S.Ars
2. Muhammad Fahd Reyhan Wibowo, S.Ars
3. Mahadevi Effia Arkan
(Lihat fotonya di slide 1)

Dalam kesempatan ini, Bu Dyah sebagai manajer lab mengungkapkan banyak terimakasih atas kerjasama panitia ABRA X (Tim Subuh, sebutnya) dan kerja keras para asisten tutor Semester Genap 2022/2023 dalam membimbing pembelajaran studio adik-adiknya

Kami menyambut para asisten-tutor Semester Ganjil 2023/2024, sekaligus melepaskan asisten-tutor Semester Genap 2022/2023, salah satunya @hanifahhestyas sebagai staf lab yang telah banyak membantu manajer lab, Dyah Hendrawati, S.T., M.Sc., dalam melancarkan berbagai kegiatan studio arsitektur.

Acara semakin meriah dengan games tebak kata yang dibawakan oleh Mas Hilmi dan Mba Tyas untuk menguji wawasan para asisten-tutor seputar dunia arsitektur dan jurusan arsitektur UII

Meriahnya acara tidak ditutup begitu saja dengan salam apalagi pulang.
Sekali lagi api unggun dinyalakan dan kami bermain kembang api bersama.

Terlihat senyuman dan tawa lepas menghiasi wajah2 mereka, seakan imajinasinya dibawa pulang kembali ke masa kecil,
dan api unggun itu masih tetap menyala sampai di penghujung acara.

Natural and Architecture Lighting

Assoc Lecturer. Faiz Hamdi Suprahman, S.T., M.A. dalam mata kuliah Adicita Evaluasi Kinerja Bangunan dan Simulasi menyapa mahasiswa melalui zoom pada 10 Maret 2023. Sebagai bagian dari kelengkapan modul 3, Faiz menjelaskan mengenai pencahayaan alami dan buatan.

“Pencahayaan alami merupakan teknik untuk mengefesiensikan cahaya yang melimpah untuk masuk ke dalam bangunan. Pencahayaan alami memiliki banyak keuntungan, diantaranya cahaya alami lebih sehat, nyaman, dan dapat menghemat energi bangunan,”terangnya. Ia menambahkan jika pencahayaan alami bisa dimasukkan ke dalam bangunan melalui bukaan seperti jendela (difuse and uniform light), tanpa penghalang (direct light), melalui elemen atas bangunan (zenith light), dan juga dipantulkan (reflected light). Tentu, cahaya alami yang berlimpah ini perlu diperlakukan secara efektif dengan cara shade, redirect, efficiency material, integrate, controlling amount of light.

Faiz menjelaskan mengenai cahaya buatan yang berasal dari lampu. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah luminous intensity, lumens, colour temperature. Dalam mendesain bangunan, arsitek perlu memperhatikan cahaya buatan dari aspek hierarchy, perception of depth, kontras/perbedaan gelap terang, level cahaya, way finding, bagaimana cahaya memberikan petunjuk kemana kita harus melangkah,  cahaya yang berwarna, layer cahaya, lux level, glare.

Kuliah ini diakhiri dengan berbagai contoh software simulasi pencahayaan yaitu, velux, dialux. Faiz berharap kuliah ini dapat memberikan kelengkapan materi baru bagi mahasiswa Adicita Evaluasi Kinerja Bangunan dan Simulasi.

Untuk materi selengkapnya dapat dilihat pada video berikut
Fi.

REKRUTMEN TAMBAHAN TUTOR STUDIO, ASISTEN MATA KULIAH JURUSAN ARSITEKTUR

PENGUMUMAN REKRUTMEN TAMBAHAN TUTOR STUDIO, ASISTEN MATA KULIAH JURUSAN ARSITEKTUR
Tahun Akademik 2022/2023

Assalamualaikum warahmatullahiwabarakatuh,

Jurusan Arsitektur membuka kembali kesempatan bagi mahasiswa dan alumni dari berbagai universitas untuk bergabung menjadi bagian dari proses pembelajaran periode Semester Ganjil 2022/2023. Adapun formasi yang dibuka adalah :
a. Tutor Studio
b. Asisten Matakuliah
Syarat dan ketentuan dapat disimak pada pengumuman terlampir.

Wassalamualaikum warahmatullahiwabarakatuh,

Jurusan Arsitektur, FTSP, UII

DOWNLOAD PENGUMUMAN

Aktif Berorganisasi dan Mengabdi, Tak Halangi Iga Raih Summa Cumlaude

Iga Nur Ramdhani, mahasiswi Program Magister Prodi Arsitektur Universitas Islam Indonesia (UII) memang dara serba bisa. Pasalnya, mahasiswi asal Kalimantan Timur ini berhasil menyabet predikat summa cumlaude dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 4,00 (empat koma nol) ketika merampungkan jenjang magister. Ia pun juga menyelesaikan studi dengan waktu kurang dari 2 tahun.

Selama menempuh program Magister prodi Arsitektur UII, ia juga kerap mendulang prestasi mentereng serta aktif berkegiatan. Ia bekerja sebagai Freelance Architect serta merangkap sebagai Asisten Dosen di Politeknik Negeri Samarinda (POLNES).

Iga juga sempat terjun di kegiatan pengabdian masyarakat yang sesuai dengan bidang Arsitektur. “Berupa bantuan desain infrastruktur di beberapa desa, desain masjid, bangunan pesantren dan sekolah-sekolah Islam,” jelasnya.

Iga, sapaan akrabnya, mengaku sangat bersyukur bisa meraih summa cumlaude program Magister dengan masa studi 1 tahun 7 bulan. “Ada rasa lega, bisa membuktikan bahwa saya bersungguh-sungguh menuntut ilmu,” ungkapnya.

Selama menyusun tesis, Iga mengalami banyak suka dan duka, Ia memilih topik dan tema penelitian yang cukup besar dan berat untuk dibahas. “Alhamdulillah selalu mendapatkan masukan yang sangat komprehensif dari dosen pembimbing dan penguji,” imbuhnya.

Ketika proses pencarian data, Iga ditemani oleh asisten untuk membantu penelitiannya. “Saya harus bolak-balik ke lokasi penelitian yang jaraknya kurang lebih 18 km dari rumah,” tuturnya. Ia mengungkapkan bahwa tesisnya tidak hanya menggunakan 1 alat ukur saja. Ia harus berupaya belajar aplikasi-aplikasi baru guna menunjang penelitiannya.

Kunci dari keberhasilan menurutnya adalah dukungan penuh dari orang tua, teman serta sahabat untuk menempuh pendidikan Magister. Orang tua Iga tidak henti memberikan dukungan moral, finasial, serta doa. “Yang biayain kamu bukan Ummi dan Abi, tapi Allah. Alhamdulillah setiap butuh untuk biaya pendidikan selalu ada,” ungkap Iga yang merupakan pesan dari orang tuanya.

Setelah berhasil mendapatkan summa cumlaude, Iga merasa memiliki tanggung jawab penuh untuk menjadikannya sebagai tonggak kebermanfaatan bagi semua orang. Bahkan Iga mendapatkan banyak tawaran beberapa institusi pendidikan untuk mengabdikan ilmu sebagai dosen di sana.

Ia menuturkan bahwa meraih penghargaan summa cumlaude sudah menjadi impian sejak Ia mampu beradaptasi dengan lingkungan dan mata kuliah di UII. Iga memiliki harapan yang besar setelah menempuh program Magister. “Harapan saya tetap sama, dari S1 sampai sudah lulus Magister saya ingin ilmu saya bermanfaat untuk kalangan luas, yang bisa menjadi amal jariyah saya,” ungkapnya. Maka dari itu, Iga berusaha untuk menjadi pengajar agar ilmu yang dimiliki bisa menjadi amal jariyah baginya.

Lebih lanjut, Iga Nur Ramdhani peraih pin emas program Magister prodi Arsitektur UII memberikan pesan sekaligus strategi untuk seluruh mahasiswa yang saat ini masih menempuh pendidikan S2. Pertama selalu berdoa, kuncinya adalah selain mendoakan diri sendiri, juga mendoakan orang lain. Ia menambahkan, perlunya usaha lahiriah yang maksimal selama proses studi.

Terakhir, ia berpesan kepada mahasiswa agar tetap semangat belajar, terus berusaha dan mengistirahatkan diri ketika merasa lelah. “Tetap berusaha dengan do’a, nanti Allah yang menata masa depanmu dengan keajaiban-Nya,” tutupnya. (LMF/ESP

Sustainability Issues in a Global Context and The Concept of Green Architecture

Penyelenggaraan Kuliah Umum oleh Laboratorium Teknologi Kinerja Bangunan, Jurusan Arsitektur Fakultas Tehnik Sipil dan Perencanaan, Universitas Islam Indonesia. Jum’at, 1 Oktober 2021 Kuliah Umum mata kuliah Architecture Design Studio 3 yang dimoderatori oleh Assoc. Prof. Dr. Ir. Sugini, MT., IAI., GP menyapa lebih dari 170 mahasiswa melalui Zoom. Kuliah umum mengangkat tema “Sustainability Issues in a Global Context and The Concept of Green Architecture” dengan menggaet Bapak Jarot Prasetyo S.T., GP sebagai Narasumber.

Jarot Prasetyo, S.T., GP juga merupakan alumni dari Arsitektur Universitas Islam Indonesia yang sudah cukup ekspert menjadi salah satu andalan dari pakar Greens Building dan menjadi orang kepercayaan pakar Building tools di GBCI. Tema “Sustainability Issues in a Global Context and The Concept of Green Architecture” akan menjadi materi penting para mahasiswa untuk mempertajam tema, yang nantinya penajaman bervariasi tergantung pemilihan lokasi.

Dengan kuliah umum ini Jarot Prasetyo ingin menanamkan kepada mahasiswa arsitektur UII, apa pentingnya kita merawat, melestarikan bumi kita tercinta ini. “Saat ini bumi kita sudah sangat rentan dan sudah tua, Factor perubahan iklim yaitu efek gas rumah kaca, pemanasan global, kerusakan lapisan ozon, kerusakan fungsi hutan, penggunaan chlorofluorocarbon (CFC) yang tidak terkontrol dan gas buang industry.” ungakap Jarot.

Dalam sesi tanya jawab, ada pertanyaan dari peserta yang menanyakan “material bangunan tinggi jika saya lihat kebanyakan menggunakan material kaca namun penggunaan kaca dapat meningkatkan urban heat island. Apakah ada alternatif material untuk bangunan tinggi pada fasad bangunan yang lebih ramah lingkungan?” Jarot Prasetyo mencoba menjawab, kaca sekarang sudah menggunakan tehnolog terkini, untuk efek urban heat island, kaca memantulkan cahayanya itu sendiri ke bagian lain ataupun ke atas, keatas pemanasan global, ke bawah menimbulkan efek glar pada orang yang melihatnya.

Kaca yang sekarang itu, ada kaca yang menyerap panas, jadi tidak memberikan efek panas pada bangunan dan kaca itu juga tidak memantulkan sinarnya secara full. “Teknologi apa lagi selain kaca, digunakan Wall Window to Ratio yaitu perhitungan antara dinding massif dengan dengan jendela itu diperhitungkan kemudian dan juga dilihat dari arah mata angin, apabila mendisain bangunan letak jendela tidak di timur ataupun barat, posisinya yaitu di utara ataupun selatan yang diposisi tersebut juga adanya angin sehingga bisa menghemat penggunaan AC”. pungkas Jarot Prasetyo. (NH-Oj)

Arsitek Sebagai Pelestari Bumi

Penyelenggaraan Kulaih Perdana oleh Prodi Profesi Arsitek (PPAR) Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) yang dilaksanakan pada Senin, 4 Oktober 2021 secara virtual menghadirkan sosok Ir. Bambang Eryudhawan, IAI yang kini menjabat sebagai ketua Dewan Arsitek Indonesia (DAI). Bambang adalah arsitek lulusan ITB pada tahun 1988 dengan minat pada bidang urban design, pelestarian cagar budaya dan juga sejarah. Kiprah beliau tidak diragukan lagi, pernah menjabat sebagai Ketua IAI Jakarta untuk 2 periode, Wakil Ketua II IAI Nasional, Sekretaris Majelis Kehormatan IAI Nasional dan masih banyak lagi.

Materi kuliah perdana yang dibawakan cukup dalam dengan tema pelestarian bumi, beliau mengungkapkan yang kabarnya perusak bumi adalah arsitek. “Salah tarik garis di gambar, konsekuensi di lapangan kita nggak tahu” jadi arsitek perlu paham benar tarikan garis kita bukan berdampak hanya pada kertas tapi di lapangan, tanah, bumi. Kalau kita ngawur itu merusak, tetapi kalau kita benar itu akan menambah kebahagiaan penghuni dan juga bumi kita, karena tanggung jawab sebagai arsitek itu besar.

Peran besar menyelamatkan bumi yang diemban arsitek menurut Bambang, menuntut seorang arsitek harus banyak literasi karena tantangan ke depan masyarakat yang kita hadapi hari ini kedepan adalah orang-orang yang harusnya literasi juga tinggi.

Arsitek yang Beradaptasi dengan Zaman

Semester baru telah dimulai di Universitas Islam Indonesia. Hari ini Selasa, 28 September 2021 kuliah perdana mata kuliah Portofolio Archipreneurship yang di koordinatori Ir. Tony Kunto Wibisono menyapa para mahasiswa semester ke tujuh melalui zoom. Kuliah perdana mengangkat tema ” Architecture and Entrepreneurship” menggaet Founder Indirakasa Architects Aditya Wijaya sebagai narasumber.

Aditya Wijaya yang juga merupakan alumni Arsitektur UII tahun 1999 saat ini fokus menjadi konsultan arsitek. Aditya memaparkan dan berbagi mengenai pengalamannya yang sudah menggeluti dunia Arsitek kurang lebih 20 tahun. Kiprah Aditya saat ini masih bekerja di PT Formula Land sebagai Arsitek Kepala, sembari membangun bisnis bersama istrinya di Indirakasa Arsitek.

Dia menceritakan bagaimana harus beradaptasi dengan perkembangan penggunaan aplikasi arsitek saat ini yang belum pernah dia jamah dibangku perkuliahan pada saat itu. Aditya juga berpesan pada mahasiswa Portofolio Archipreneurship apabila memilih sebagai arsitek harus siap menghadapi klien.

Sakapari Seri 8 Tahun 2021

Jurusan Arsitektur UII kembali lagi mengadakan kegiatan Seminar Karya dan Pameran Arsitektur Indonesia (SAKAPARI) untuk yang kedua kalinya di tahun 2021, dan berkolaborasi dengan Laboratorium Teknologi dan Kinerja Bangunan (TKB) pada Sabtu, 14 Agustus 2021. Seminar Seri ke-8 ini telah diselenggarakan secara rutin oleh Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik SIpil dan Perencanaan sebagai seminar nasional sejak tahun 2016.

Seminar SAKAPARI dihadiri oleh Rektor UII, Prof. Fathul Wahid, Dekan FTSP UII Miftahul Fauziah, Ph.D, Ketua Jurusan Arsitektur Prof. Noor Cholis Idham, Ketua Program Studi dan Dosen Arsitektur UII.

Dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat memberikan wadah kepada akademisi, arsitek professional dan masyarakat umum untuk berpartisipasi dalam sebuah pertemuan ilmiah dan menjalin ukhuwah insaniyah.

Tema – tema yang diusung dalam SAKAPARI 8 masih sama seperti sebelumnya yaitu Permukiman dan Urbanisme (PDU), Sains dan Teknologi Bangunan (STB), Arsitektur Digital dan Lingkungan Cerdas (ADL), Sejarah Teori dan Kritik Arsitektur (STK), serta Advokasi dan Profesi (ADP) dengan fokus pada berbagai latar belakang. Dari kelima topik tersebut semoga dapat memberikan kontribusi kepada masyarakat tentang pemikiran kritis yang dihadapi pada lingkungan terbangun dengan penelitian-penelitian yang akan dipresentasikan pada seminar tersebut.

Dalam Sesi Panel SAKAPARI 8, Dr. Eng. Mochamad Donny Kurniawan, S.T., M.T sebagai Keynote Speaker telah menjelaskan tentang Sustainable Architecture dalam Perspektif Komprehensif. Dalam seminar ini juga mengundang narasumber yang merupakan akademisi sekaligus praktisi dan peneliti dari Laboratorium Teknologi dan Kinerja Bangunan yaitu Bapak A. Robbi Maghzaya, S.T., M.Sc. dan Bapak Wisnu Hendrawan Bayuaji, S.T., M.A.

Makalah yang diterima di dalam SAKAPARI 8 berjumlah 49 makalah yang tersebar pada 3 topik penelitian yaitu Teknologi Bangunan (STB), Permukiman dan Urbanisme (PDU), dan Sejarah, Teori, dan Kritik Arsitektur (STK).