Lewat Archiblues Band, K.M.A (Komunitas Musik Arsitektur) Berhasil Mempertahankan Tempat Juara 1 Festival Band GRADASI UII 2012

Mahasiswa Jurusan Arsitektur FTSP UII kembali menunjukkan kebolehannya dibidang musik.

Kali ini ARCHIBLUES BAND dari K.M.A mewakili FTSP untuk mengikuti  festival band pada acara GRADASI UII 2012. Setelah lolos sebagai finalis 8 besar, akhirnya ARCHIBLUES BAND berhasil keluar sebagai juara 1. Hal ini merupakan kedua kalinya Band dari K.M.A menjuarai festival band GRADASI UII setelah tahun lalu DARKSTAR BAND juga merebut juara 1 pada ajang yang sama. 

ARCHIBLUES merupakan sebuah band ber genre blues  yang terdiri dari 3 mahasiswa Arsitektur FTSP UII.

  • M. Anggoro Wiedjajanto (Arch 2010) pada gitar dan vokal
  • Faizal  Aditya (Arch 2011) pada bass
  • Ziyan Baraka (Arch 2011) pada drum

Selain itu, Faizal dan Ziyan mendapatkan penghargaan sebagai The Best Bassist dan The Best Drummer.

Dengan dipertahankannya juara 1 ini. Para personil Archiblues dan juga K.M.A berharap bahwa kedepannya jurusan Arsitektur ataupun FTSP  memiliki ruang studio musik sendiri untuk tempat berkumpul dan berlatih musik. Mengingat belum adanya fasilitas ruang studio musik di gedung FTSP sehingga para mahasiswa yang berminat di musik masih sulit untuk mengedakan latihan rutin.  Tidak menutup kemungkinan jika kita punya studio musik sendiri kita bisa membawa nama Arsitektur FTSP UII untuk maju ke ajang festival  Band mahasiswa yang lebih tinggi.

  

Dokumentasi foto : K.M.A

Report  from :

K.M.A (Komunitas Musik Arsitektur)

Himpunan Mahasiswa Arsitektur (HMA) “mimar” XIV

 

Learning Outcome PPAR

Program Pendidikan Profesi Arsitek, Jurusan Arsitektur Universitas Islam Indonesia, bertujuan sebagai berikut (program learning outcome):


Menyiapkan Arsitek Profesional yang mampu melakukan praktek kerja di bidang arsitektur, dengan berpegang pada kode etik profesi arsitek.


Menyiapkan arsitek profesional yang siap disertifikasi oleh Ikatan Arsitek Indonesia menjadi arsitek berlisensi penuh (“full licensed architect”) berstandar internasional.


Mengembangkan kemampuan kinerja profesionalnya yang ditunjukkan dengan ketajaman analisis permasalahan, keserbacakupan tinjauan, kepaduan pemecahan masalah dan integrasi dengan profesi selingkung.


Menyeimbangkan antara pengetahuan/kemampuan sains dan teknologi, khususnya bidang arsitektur dengan etika moral dalam menghadapi kompetisi dunia kerja.


 

 

Ir. Ahmad Saifuddin, MT. IAI. Raih Sertifikat Asesor Tenaga Kerja Konstruksi

Jurusan Arsitektur baru-baru ini mengirimkan salah satu staf dosennya untuk mengikuti Pelatihan Asesor Kompetensi Tenaga Kerja Konstruksi LPJKN angkatan II Tahun 2012 yang dilaksanakan di Jakarta 17 – 19 Desember 2012 ini. Pak Ir. Ahmad Saifuddin, MT. IAI yang juga menjadi salah satu wakil dari Ikatan Arsitek Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta akhirnya berhasil meraih Serttifikat sebagai Asesor setelah mengikuti  waktu latih berdurasi 40jam. Pada kesempatan itu juga dilakukan ujian yang sebagai evaluasi bahwa para peserta dapat dinyatakan kompeten sebagai Asesor. 

Selanjutnya untuk mencapai kesempurnaan profesi Asesor Tenaga Kerja Konstruksi maka lembaga (IAI/LPJK/instansi/institusi/USTK) dapat memanfaatkan keahlian ini guna melakukan asesmen bagi Tenaga Ahli dan Terampil sesuai bidangnya. Dengan demikian semakin lengkap dan kuat sumber daya manusia di Jurusan Arsitektur UII. 

Selamat kepada Pak Uud, semoga kompetensi ini dapat bermanfaat bagi semua!

Pendidikan Profesi Arsitek (PPAr)

Di level internasional, pendidikan arsitektur adalah sebuah proses pendidikan profesional dengan durasi 5 tahun. Hal ini didasarkan pada Charter for Architectural Education yang dikeluarkan oleh UNESCO – Union International of Architects (UIA). Dalam dokumen yang dikeluarkan badan tertinggi arsitektur tersebut, sekolah arsitektur, untuk mempersiapkan maahasiswa menjadi seorang arsitek profesional, harus memiliki minimal 2 jenjang pendidikan yaitu jenjang pertama (first stage) yang setara dengan sarjana (Sarjana Teknik) dan jenjang kedua (second stage) yang setara dengan Pendidikan Profesi Arsitek (PPAr) yang dirumuskan oleh Ikatan Arsitek Indonesia (IAI).

Sistem pendidikan dua jenjang inilah yang diacu Jurusan Arsitektur Universitas Islam Indonesia untuk memasuki era internasionalisasi dan sekaligus mempersiapkan mahasiswanya menjadi seorang Arsitek, bukan hanya Sarjana Teknik dalam bidang Arsitektur.

Sebagai bentuk formalisasi Pendidikan Profesi Arsitek (PPAr) maka Jurusan Arsitektur telah mengusulkan pendiriannya ke Rektor Universitas Islam Indonesia dan telah disetujui oleh Senat Fakultas tanggal 19 Juli 2012. Secara kurikuler, PPAR ini merupakan sebuah program pendidikan profesi yang merupakan kelanjutan dari pendidikan Strata 1. Jurusan Arsitektur menjadikan PPAr ini pilihan bagi para mahasiswanya dengan syarat dan kuota tertentu. 

Suasana Tutorial

Suasana Tutorial, Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Islam Indonesia

Suasana Studio

Suasana Studio, Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Islam Indonesia

Suasana Pembuatan Maket

Suasana membuat maket, Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Islam Indonesia

Suasana Training Gambar

Suasana Training Gambar, Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Islam Indonesia.

Lingkungan Kampus

Jurusan Arsitektur berada dalam lingkup Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, tepatnya berada di Gedung Muhammad Natsir. Lokasi ini termasuk dalam lokasi yang strategis, karena dikelilingi oleh berbagai fasilitas. Di antaranya pada sisi barat daya terdapat Syar’e Mart, mini market berbasis syariah yang menyediakan kebutuhan-kebutuhan mahasiswa. Selanjutnya pada sisi barat terdapat lahan parkir motor yang luas dan dapat dijadikan sarana parkir bagi mahasiswa pada umumnya dan mahasiswa arsitektur pada khususnya. Terdapat tempat parkir lain yaitu pada sisi timur gedung Muhamad Natsir. Sedangkan untuk kendaraan mobil dapat diparkir di sekitar gedung. Tidak hanya fasilitas parkir yang mudah, berbagai pilihan rumah makan pun tersedia, tentunya hal ini dapat menjadi pilihan alternatif mahasiswa untuk sarapan juga makan siang. Karena pada umumnya mahasiswa lebih sering menggunakan waktu istirahatnya untuk makan siang dan berkumpul, berdiskusi bersama teman di rumah makan tersebut, atau lebih dikenal oleh kalangan mahasiswa dengan sebutan Warung Burjo. Selain itu, lingkungan kampus juga terlihat sangat dinamis dan hidup, karena banyak nya rumah kos mahasiswa yang menjamur di sekitarnya. Dan jika pagi juga siang hari, akan terlihat pemandangan mahasiswa-mahasiswa yang berjalan menuju kampus. 

Arsitektur Kembali Peroleh Hibah PHK-PS 2013

Alhamdulillah. Pemenang hibah Program Hibah Kompetisi-Program Studi 2013 atau yang lebih dikenal sebagai PHK-PS telah ditetapkan pada hari Rabu, 5 Desember 2012 bertempat di Ruang Sidang VIP Lt.3 Gedung GBPH Prabuningrat UII mulai pukul 09.00 WIB yang dipimpin oleh Rektor Prof. Dr. Edy Suandi Hamid, M.Ec. Dalam kesempatan itu Badan Pengembangan Akademik (BPA) telah memutuskan masing-masing 4 (empat) calon grantee rangking tertinggi pada setiap tipe hibah yaitu Unggulan Prodi (UP) dan Pengembangan Prodi (PP). Dari pengumuman yang tertampang di website BPA (bpa.uii.ac.id) tampak bahwa FTSP mendominasi perolehan hibah Unggulan Prodi yaitu berturut-turut Arsitektur, Teknik Sipil dan Teknik Lingkungan yang ketiganya dari FTSP dan ditambah Prodi Hukum Islam. Sementara untuk pemenang hibah tipe Pengembangan Prodi diperoleh Ilmu Kimia, Teknik Elektro, Teknik Mesin dan Psikologi.

Tema yang diusung proposal Arsitektur di tahun 2013 ini adalah “Pemenuhan Syarat dan Prosedur “KAAB Substantial Equivalency Application” sebagai Tahapan Kunci menuju Realisasi di Tahun 2015″. Proposal ini diusulkan sebagai proses untuk mendapatkan “Substantial Equivalency” dari Korea Architectural Accrediting Board (KAAB). Substantial Equivalency adalah  bentuk pengakuan persamaan status secara internasional yang telah menjadi sistem internasional yang setara dengan akreditasi. Badan akreditasi ini dipilih karena faktor kedekatan baik secara geografis maupun kultural dan telah diakui sebagai badan akreditasi yang secara substansial ekuivalen “disamakan” secara internasional dalam kaukus The Canberra Accord dan juga telah menerima sertifikasi dari UNESCO-UIA-Validation Council for Architectural Education, badan tertinggi dunia di lingkup arsitektur.

Di Jurusan Arsitektur UII, PHKPS 2011 telah menghasilkan beberapa kebijakan inti berupa Kurikulum Arsitektur Profesional 4+1 tahun yang menjadi prasyarat standar internasional serta pengembangan Studio Culture serta kebijakan input & output yang juga berorientasi internasional. Sebagai kelanjutan program, PHKPS 2012 telah berhasil menjalankan pendidikan tahun kelima tersebut melalui Program Pendidikan Profesi Arsitek (PPAr-UII) dan juga evaluasi menyeluruh terhadap kinerja Jurusan oleh Prof. Dr. Jaepil Choi (Ketua Komisi Akreditasi KAAB). Kesimpulan yang diperoleh dari evaluasi tersebut adalah bahwa Jurusan Arsitektur dinilai “tampak siap untuk proses Substantial Equivalency namun dengan banyak perbaikan dan persiapan terutama pada penyiapan Architectural Program Report (APR) dan infrastruktur.” Dalam evaluasi tersebut Prof. Choi menyarankan tata kala yaitu tahun 2013 untuk persiapan total untuk menuju proses SE di tahun 2014. Dengan pemenuhan dan proses SE ini diharapkan pada awal tahun 2015, SE telah dapat diperoleh. Judul proposal ini mereflekikan seluruh proses akhir menuju pencapaian di atas.

Untuk itu, proposal PHKPS 2013 ini difokuskan pada persiapan yang oleh hasil evaluasi KAAB direkomendasikan dan menjadi prasyarat sesuai dengan Standard & Procedure SE. Dalam hibah ini, Jurusan Arsitektur tetap konsisten mengusulkan 3 strategi utama yang berkesinambungan sejak PHKPS 2011, 2012 hingga usulan PHKPS 2013 ini yaitu: (A) Adaptasi Struktur dan Sistem Pendidikan, (B) Pengembangan Kapasitas Proses Bejalar Mengajar berbasis Studio Culture dan (C) Perkuatan Kebijakan Input & Output Berorientasi Internasional.

Program A akan dititikberatkan pada Pemenuhan Syarat dan Prosedur Substantial Equivalency KAAB yang secara rinci untuk mendukung program ini meliputi aktifitas: (A.1) Pemenuhan Syarat dan Prosedur SE dan Penyusunan Architectural Program Report (APR), (A.2) Observasi Visitasi KAAB Institusi di Koreas (sebagai prasyarat SE).

Progam  B adalah Perkuatan Sarana dan Prasarana Studio Culture dan Implementasi Berbasis Standard dan Prosedur KAAB. Detil kegiatannya adalah (B.1) Pengembangan dan Implementasi SIM Tata Kelola dan Dokumentasi Perkuliahan dan Karya Mahasiswa dan (B.2) Perkuatan Sarana dan Prasarana Studio Culture dan Implementasi Berbasis Standard dan Prosedur KAAB.

Program C adalah Percepatan Pencapaian Student Performance Criteria Berkelanjutan didukung dengan kegiatan (C.1) Instrumentalisasi SPC dalam Seluruh Mata Kuliah Kurikulum 2013 (S1 + PPAr) dan (C.2) Pengembangan Model Evaluasi Berkelanjutan untuk Membangun Kultur Pendidikan Arsitektur Berstandar Internasional. Kegiatan ini akan menjamin bahwa proses sejak 2011 ini akan berkelanjutan karena terintegrasi menjadi sistem dan kultur pendidikan arsitektur di Jurusan Arsitektur UII.

Bagi civitas Arsitektur, tibalah saatnya bekerja keras untuk menyongsong proses “SE” di tahun 2015!