A small gallery

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Aenean commodo ligula eget dolor. Aenean massa. Cum sociis natoque penatibus et magnis dis parturient montes, nascetur ridiculus mus. Donec quam felis, ultricies nec, pellentesque eu, pretium quis, sem.

  • Nulla consequat massa quis enim.
  • Donec pede justo, fringilla vel, aliquet nec, vulputate eget, arcu.
  • In enim justo, rhoncus ut, imperdiet a, venenatis vitae, justo.
  • Nullam dictum felis eu pede mollis pretium. Integer tincidunt. Cras dapibus. Vivamus elementum semper nisi.

Aenean vulputate eleifend tellus. Aenean leo ligula, porttitor eu, consequat vitae, eleifend ac, enim.

Read more

Dua Siklus Evaluasi: Menuju ‘Continuous Improvement’

Bagi mahasiswa Arsitektur, evaluasi karya adalah saat yang sangat menentukan. Dalam evaluasi tersebut akan dapat dilihat kemampuan sesungguhnya seorang calon arsitek melalui gambar-gambar teknis, tulisan, sketsa tangan ataupun gambar dari Computer Aided Design (CAD) yang diproduksi selama satu semester. Untuk itu Jurusan Arsitektur mengembangkan suatu sistem evaluasi dua siklus (two cycles evaluation). 

Siklus pertama sistem evaluasi dilakukan secara internal oleh para dosen. Namun, bukan hanya oleh dosen pembimbing selama satu semester, evaluasi juga dilakukan oleh dosen di luar kelasnya. Di situ mahasiswa diminta menempelkan hasil selama satu semester di papan display yang disediakan di Studio dan mempresentasikannya di hadapan dosen partner dari kelas berbeda. Kemudian, seluruh dosen dari studio yang bersangkutan, misalnya Perancangan Arsitektur 3, 5 atau 7, akan berkumpul untuk “mengkalibrasi” hasil karya mahasiswa mereka. Di situ dilakukan evaluasi yang berguna untuk memberi masukan bagi rancangan pembelajaran yang diterapkan. Hasil evaluasi ini akan juga mempengaruhi pengembangan kurikulum secara komprehensif. Di lain pihak, karya yang terpampang juga akan dilihat oleh seluruh mahasiswa yang dengan keadaan ini suasana saling belajar dapat terbangun.

Siklus kedua sistem evaluasi dilaksanakan dengan menggandeng evaluator dari eksternal. Dalam hal ini evaluator adalah para arsitek profesional dari Ikatan Arsitek Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta. Studio Perancangan Arsitektur 5 dan 7 baru-baru ini (17 Januari 2013) melaksanakan evaluasi siklus kedua tersebut dengan mengundang empat arsitek. Mereka adalah Arif Heru, IAI yang juga Ketua IAI DIY, Dular Budi Jatmiko, IAI, Suhadi Datun, IAI dan Adishakti, IAI. Mereka bekerja maraton hampir seharian untuk menilai kinerja kelas melalui karya para mahasiswa.

Model dua siklus ini akan dilembagakan dan menjadi model yang akan terus dikembangkan oleh Jurusan Arsitektur dan diberlakukan bukan hanya untuk Perancangan Arsitektur tetapi juga untuk Tugas Akhir. Selain sebagai metode untuk perbaikan berkelanjutan (continuous improvement) metode ini juga dalam rangka dalam rangka memperkuat sistem pembelajaran  menyongsong Akreditasi Badan Akreditasi Nasional dan evaluasi Substantial Equivalency oleh Korean Architecture Accrediting Board. 

Open Critics – Evaluasi TA

CSD Seminar With Marc Böhlen

Indonesian Institute of Architects Upgrading at Islamic University of Indonesia

Professional Program of Architect recently was held upgrading training collaboration with Indonesia Institute of architect Yogyakarta branch in Mohammad Natsir Building, Faculty Civil Engineering and Planning Islamic University of Indonesia. This upgrading was held every Wednesday starting from 21 November 2012 up to 19 December 2012 whereas there were about twenty participants who come from different background, such as students of professional program of architect itself, lecturer from PETRA University, Atma Jaya University, Widya Mataram University and consultants.

This upgrading event were divided into five meetings, started by professional ethics code, level I, level II, level III and level V. Professional ethic code is about the latest news about profession cases and its problems solving. Moved to the level I, it discusses about profession upgrading relates to urban and land. Next is about level II and III that concerns building structure regulation and architecture and environment planning respectively. The last one is about level V which focuses on multi discipline project management.

Those five levels were presented by the professional in its fields, such as Ir.Munichy Bachron Edrees, M.Arch., IAI as the chief of Indonesian Institute of Architects, Ir. Sumardi, IAI as the representative from construction services development board (LPJK), Public Works Department of Energy and Mineral Resources (DPUP ESDM DIY), Licensing department  in Yogyakarta, Ir. H. Yuwono Sri Suwito, MM as the representative from cultural board, Prof. Ir. Totok Roesmanto, M.Eng., IAI as the head of master program in architecture engineering Diponegoro University, Nurandi Wijayanto, ST, MBA, MSc as representative from Real Estate Indonesia (REI) and others.

The aims of this event are to consolidate the knowledge, practical perception, which directly relates to professionalism architect. That is why the materials in Indonesian Institute of Architects upgrading are not addressed to those people who have no experiences in professionalism world of architect.