EKSKURSI HMA “mimar” 2012 Ke Singapura Dan Malaysia
Pada tanggal 14 hingga 19 Januari 2012 yang lalu, Himpunan Mahasiswa Arsitektur “mimar” FTSP UII mengirimkan lima delegasi mahasiswa untuk mengadakan ekskursi ke dua negara tetangga yakni Singapura dan Malaysia. Kelima mahasiswa yakni Tazkia Agung Fuady, Titik Efianti, Silvia Zaianty, Wisdha Ahdiyani dan Muhammad Kholif LWP mengunjungi Singapura selama dua hari dan dilanjutkan ke Malaysia selama empat hari. Tazkia selaku ketua rombongan menjelaskan bahwa tujuan ekskursi HMA “mimar” pada tahun ini adalah untuk studi arsitektur, budaya dan pendidikan sehingga rute rombongan tidak hanya ke lokasi wisata akan tetapi juga ke kampus-kampus di kedua negara tersebut. Di Singapura, mereka berkunjung ke beberapa lokasi wisata diantaranya Sentosa Island, Universal Studio, China Town dan Marina Bay. Selain itu, mereka juga berkunjung ke dua kampus di negeri Maryland itu yakni NUS dan Politecnic of Singapore. Setelah dua hari penuh menjelajahi Singapura, pada tanggal 16 Januari rombongan melanjutkan perjalanan ke Kuala Lumpur Malaysia melalui perjalanan darat. Sampai di Kuala Lumpur rombongan kemudian mengunjungi beberapa tempat yakni Petronas Twin Tower, Genting Highland, China Town dan Kota Putra Jaya.
Dari serangkaian kegiatan lima mahasiswa di dua negara tersebut, Tazkia menjelaskan bahwa banyak pelajaran berharga yang dapat dipetik. Misalnya dari segi arsitektur, kelimanya merasakan suasana kota secara makro melalui pemandangan yang terbentang hingga suasana mikro dengan berjalan-jalan di tengah hingga pinggiran kota. Dari segi budaya, semangat kerja dan ketepatan waktu adalah pelajaran berharga yang harus menjadi motivasi untuk dapat memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya. Selain itu, toleransi yang tinggi di kedua negara tersebut juga kental terlihat dengan adanya suasana kemeriahan di seluruh bagian kota dalam rangka mempersiapkan perayaan Tahun Baru Imlek. Sedangkan dari segi pendidikan, dengan kunjungan ke dua universitas di Singapura dan tempat tinggal di sekitar Universitas Kebangsaan Malaysia, pelajaran yang dapat dipetik yakni penghargaan tinggi terhadap waktu, hal tersebut terlihat misalnya di NUS, dengan jadwal yang padat dan transportasi kampus yang selalu datang tepat pada waktunya, mahasiswa terbiasa dengan ketepatan waktu sesuai dengan jam yang ditentukan. Tazkia menyimpulkan, “Semangat untuk belajar mereka tinggi karena didukung oleh lingkungan dan fasilitas yang memadai, akan tetapi dari serangkaian perjalanan itu terdapat optimisme yang tinggi pula untuk Indonesia, saya dan rombongan yakin Indonesia pasti bisa terus maju. Enam hari di sana menjadi pelajaran yang berharga dan semoga tidak hanya memberikan manfaat bagi anggota rombongan saja tetapi juga dapat didiskusikan di satu forum HMA “mimar” nantinya. Selain itu saya dan rombongan berharap ekskursi HMA “mimar” di tahun mendatang dapat meneruskan kegiatan ekskursi ini dengan persiapan dan pelaksanaan yang lebih baik lagi.”
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!