Ihsan, Melisa dan Chairunnisa Sabet Juara Ke-3 pada ACA’s 7th IDC
“ACA’s 7th International Design Competition (IDC)” merupakan kompetisi desain Internasional yang diselenggarakan setiap tahun oleh Aditya College of Architecture, India. Kompetisi ini diselenggarakan pada 7 November – 12 Desember 2020, merupakan platform internasional untuk menampilkan karya mahasiswa dan untuk membangun hubungan antara komunitas dan mahasiswa arsitektur global. Pada kompetisi tahun ini, IDC memiliki tema “ARCHITECTURE THROUGH REPURPOSE” yang berfokus penggunaan kembali dan pengolahan material limbah. Dimana masalah material limbah ini perlu segera diselesaikan untuk keberlanjutan lingkungan hidup yang sekarang makin memburuk. Oleh karena itu, ACA berusaha untuk menyebarkan kesadaran dan menangani urgensi lingkungan di platform kompetisi ini.
Delegasi mahasiswa dari Jurusan Arsitektur Universitas Islam Indonesia (UII) yang saat ini sedang menempuh pendidikan di Program Profesi Arsitek (PPAr) terdiri dari Melisa Akma Sari, Muhammad Ihsan Hernanta dan Chairunnisa berhasil meraih juara ke-3 dalam ajang internasional tersebut dengan karya yang berjudul “Up-Life Scenario”. Muara Angke merupakan area kumuh yang termasuk dalam proyek reklamasi pemerintah untuk dikembangkan menjadi blok apartemen. Pemerintah melihat masyarakat tinggal di daerah kumuh yang tidak layak sehingga warga harus dipindahkan ke rumah susun. Namun, masyarakat tidak mau direklamasi karena rumah rusun terlalu jauh dari laut sedangkan mayoritas masyarakat adalah nelayan dan perlu berkerja di area tersebut. Hingga saat ini pula, proses reklamasi belum menemukan titik terang.
Skenario Up-life merupakan rangkaian skenario penyelamatan Muara Angke dari proyek reklamasi dengan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Jika masyarakat Muara Angke dapat mandiri dan meningkatkan kualitas hidupnya, maka reklamasi dapat dicegah.
Skenario Up-life dibagi menjadi 3 langkah:
1. meningkatkan nilai ekonomi lokal.
Pengolahan limbah menjadi bahan material dimanfaatkan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat. Setelah masyarakat mendapatkan nilai ekonomi yang lebih baik, masyarakat dapat memperbaiki kualitas kebersihan di area tersebut.
2. meningkatkan kebersihan dan kualitas kesehatan.
Setelah kondisi finansial masyarakat membaik sanitasi publik dibangun. Masyarakat dapat hidup dalam lingkungan yang bersih dan sehat.
3. Perumahan Vertikal
Dengan meningkatnya jumlah penduduk dan perlunya ruang terbuka hijau. Perumahan vertikal di desain bertahap memenuhi kebutuhan ruang pengguna dengan material terjangkau, dan ramah lingkungan. (Oj)