#KuE Programme: Visual Survey Dan Pemetaan
Fase pertama, M.Zamzam Fauzanafi dengan Sensing of the City-nya telah menggambarkan proses research visual melalui metoda kreatif walking with video. Walking with video diinterpretasi oleh beliau sebagai metoda riset secara visual yang dilakukan dengan cara berjalan atau berkeliling menggunakan kendaraan menyusuri kota sembari didokumentasikan melalui video. Pendokumentasian melalui video dalam konteks ini adalah merasakan fenomena bukan sekedar mematakan yang nantinya justru menjadi bias. Pada dasarnya dalam riset ini, terdapat tiga metoda yang digunakan diantaranya adalah berjalan dengan mendokumentasikan fenomena kota melalui video, mengikuti film tour yang juga merupakan tour wisata dan mewawancarai kaum minoritas secara kultural.
Dalam topik Sensing of the City diangkat sub topik yang berjudul (Un-Scene City) yang merupakan upaya untuk menggambarkan realitas kota yang (mungkin) dapat berbanding terbalik dengan apa yang diimajinasikan dalam film. Yang paling menarik adalah kemampuan M.Zamzam Fauzanafi dalam menjabarkan dualisme realita kehidupan dalam Kota London dengan representasi imajinatif Kota London (Un-Scene City) melalui film Notting Hill. Film Notting hill yang dibintangi oleh Julia Robert dan Hugh Grant telah mampu mengimajinasikan kota London sebagai kota yang romantis dan didominasi kultur barat saja. Namun disisi lain, realitas Kota London utamanya Notting Hill justru terepresentasikan sebagai daerah yang multikultur.
Untuk topik kedua, M.Zamzam Fauzanafi menyajikan representatif Kota melalui riset kampung Kliteran, Klitren Yogyakarta. Riset yang dilakukan oleh ………….. berjudul krasan ini menggambarkan kehidupan dan tatanan sosial dalam lingkup kampung ditengah kota. Riset antroplogi ini dilakukan kaitannya melalui Relasi Emphatetic dan Relasi Embodic. Relasi Emphatetic dibangun melalui survey secara bersama dengan subjek (orang yang tinggal di lokasi riset) untuk mendokumentasikan melalui video terkait fenomena kampung sesuai apa yang dirasakan oleh subjek. Selanjutnya video akan diputar kembali dihadapan subjek untuk membuka percakapan deskriptif dan analisis ringan (video elicitation). Sedangkan Relasi Embodic dibangun melalui proses peneliti melibatkan diri dalam kehidupan di kampung secara langsung. Gambaran utama dari riset ini adalah tingkat kenyamanan penduduk yang cenderung tetap ingin menghuni kampung ini meskipun lengkap dengan kompleksitas problematika dan potensinya.
Pada fase kedua, Judul Green Map dipilih oleh…………. untuk merepresentasikan cara kreatif pemetaan yang tidak hanya dilakukan dari “tampak atas” saja. Aspek yang paling potensial adalah keterbukaan kemungkinan bahwa siapapun dapat membuat peta hijau (green map) ini. Tahapan-tahapan yang melatarbelakangi pemetaan ini adalah ketika melakukan visual survey selanjutanya ditemukan point of interest maka dapat dimemorikan melalui media GreenMap. Dengan kata lain, peta menjadi media pendokumentasian untuk suatu pengalaman.
GreenMap yang pertama kali dipelopori oleh…………… unggul karena kemampuannya memudahkan proses pemetaan melalui icon-icon sebagai penanda. Menurut…………….., GreenMap yang paling efektif adalah peta yang dibuat oleh para masyarakat yang wilayahnya akan dipetakan. GreenMap tidak harus merepresentasikan kekompleksan tetapi bergantung potensi menarik yang ingin diinformasikan. Pada prinsipnya, Green Map dapat dibuat oleh siapapun, dapat dibuat dimanapun, dapat dibaca dimanapun dan dapat digunakan untuk apapun.
Ditulis oleh : Arini Yuliandari
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!