Kurikulum 2013: Kualifikasi Lulusan (#3)

Profil Lulusan

Pendidikan Arsitektur Universitas Islam Indonesia mempunyai komitmen untuk “mendidik arsitek berkarakter” Adapun profil lulusan yang diharapkan adalah lulusan yang “CreativeDesignEntrepeneur”. Mereka harus mempunyai kreatifitas yang tinggi, mempunyai kompetensi desain yang unggul dan mempunyai semangat kewirausahaan yang tinggi berdasarkan pada nilai Universitas, yaitu nilai keislaman yang ditanamkan.

Lulusan Jurusan Arsitektur akan terdiri dari 2 tipe yang merupakan sebuah respon terhadap variasi profil lulusan yang diharapkan baik dunia industri jasa konstruksi baik sebagai profesional arsitek dan sarjana arsitektur yang siap dikembangkan menjadi berbagai keahlian spesifik, dunia pendidikan dan pemerintah maupun masyarakat umum sebagai arsitek komunitas. Kedua tipe di atas adalah sebagai berikut.

Profil Lulusan Arsitektur UII

Jenjang

Level KKNI

Gelar

Profil Lulusan

Profesi

7

Arsitek (Ar.)

Arsitek profesional muda yang berpraktik mandiri (wirausaha) atau menjadi arsitek komunitas yang mendedikasikan diri pada pengembangan wilayah dan pemberdayaan masyarakat

Arsitek profesional muda yang berpraktik di konsultan, jasa konstruksi lainnya atau mengaplikasikan ilmu dan ketrampilannya di pendidikan dan pemerintahan

Strata 1

6

Sarjana Arsitektur (S.Ar)

Sarjana Arsitektur yang siap mengaplikasikan ketrampilan dan pengetahuannya di bidang perancangan arsitektur yang dan siap dikembangkan menjadi spesialis bidang tertentu dalam lingkup jasa konstruksi

Sarjana Arsitektur yang siap dikembangkan ilmunya di dunia pendidikan dan penelitian baik sebagai sebagai pendidik maupun peneliti

Sarjana Arsitektur yang mengaplikasikan ketrampilan dan pengetahuannya di bidang selingkung (interior, desain grafis, perencanaan wilayah dll)

Sarjana Arsitektur yang membangun bisnis wirausaha yang relevan dengan ketrampilan dan pengetahuannya  

 

Kompetensi Lulusan

Sesuai dengan Kepmen Diknas RI No. 232/U/2000, struktur Kurikulum 2013 Program Studi Arsitektur tahun terdiri dari pengelompokan kurikulum inti (kurikulum nasional) dan kurikulum lokal (kurikulum institusi). Kurikulum inti mengacu pada kurikulum inti atau nasional yang direkomendasikan oleh Asosiasi Perguruan Tinggi Arsitektur Indonesia (APTARI). 

Dalam Kurikulum 2013 mempunyai 33 mata kuliah wajib ditambah minimal 2 mata kuliah pilihan  untuk dapat lulus S1 dan 4 mata kuliah wajib ditambah 4 mata kuliah pilihan untuk jenjang profesi. Total beban kredit S1 adalah 150 dan Profesi 28 sks atau total 178 sks. Dari seluruh mata kuliah tersebut, kelompok mata kuliah inti terdiri dari 130 sks (87%), sedangkan lokal atau institusional 20 sks (13%). Di dalam matakuliah institusional terdapat Mata Kuliah Universitas (MKU) yang merupakan ciri UII yang terdiri dari 7 mata kuliah atau 14 SKS (9% dari 150 di level S1 maupun 178 di hingga level Profesi). Hal ini sebagai kurikulum pemberi warna khas atau muatan lokal.

Berdasar Kepmen Diknas RI No. 232/U/2000, kurikulum inti program sarjana terdiri dari kelompok Matakuliah Pengembangan Kepribadian (MPK), Mata kuliah Keilmuan dan Keterampilan (MKK), Mata kuliah Keahlian Berkarya (MKB), Matakuliah Berkehidupan Bermasyarakat (MBB), dan Matakuliah Perilaku Berkarya (MPB). Kurikulum Program Studi Arsitektur meliputi 33 mata kuliah yang terbagi atas 9% MPK; 24% MKK; 56% MKB; 7% MBB; 4% MPB. 

Jumlah total SKS yang ditawarkan adalah 150 SKS. Dengan demikian jumlah SKS sudah sesuai dengan pasal 5 ayat 1 dari Kepmen Diknas RI No.232/U/2000 dan pasal 7 Keputusan Rektor Universitas Islam Indonesia bahwa beban studi program sarjana sekurang-kurangnya 144 SKS dan sebanyak-banyaknya 160 SKS yang dijadwalkan untuk 8 semester dan dapat ditempuh dalam waktu kurang dari 8 semester atau antara 8 hingga 14 semester.

Tingkat Kompetensi

Sesuai dengan rekomendasi dari APTARI yang mengacu pula pada standar internasional (UIA, KAAB), maka kompetensi di Jurusan Arsitektur diatur menjadi 3 tingkat sebagai berikut:

  Kesadaran (awareness): mengenal informasi tertentu (termasuk definisi, konsep, aturan, metode, proses, atau pengaturan), dan dapat mengingat informasi dengan benar tanpa harus mampu merumuskannya dengan bahasa sendiri.

  Pemahaman (understanding): memahami dan memadukan informasi, serta mampu merumuskannya dalam bahasa sendiri, tanpa harus mampu mengaitkannya dengan bahan lain atau melihat implikasi sepenuhnya.

  Kemampuan (ability): memiliki kemampuan dalam memilih dan mengolah informasi spesifik (sesuai dengan situasi) untuk menyelesaikan tugas dan menerapkannya sebagai solusi masalah tertentu.

Standar Kompetensi Internasional

Student Performance Criteria (SPC) 2010 dari KAAB yang menjadi acuan Jurusan Arsitektur dalam menentukan kompetensi lulusan adalah sebagai berikut.

Standar Kompetensi Internasional yang Diacu Kurikulum 2013

Aspek

No

Kompetensi

Deskripsi

S1

PPAR

Communication

1

Oral and Literal Communication

Ability to communicate architectural ideas in writing and speech, and the ability to communicate in a foreign language.

 

A

A

2

Drawing and Presentation

Ability to produce and present various types of architectural documents and reports.

A

A

3

Leadership

Awareness of leadership skills and methods in a collaborative work setting in architecture with people from various disciplines and interests

Aw

A

4

Use of Diverse Media

Ability to demonstrate architectural ideas through appropriate media including sketches, written documents, and iconic models. Digital methods and the ability to apply method to design.

A

A

Cultural Context

5

Architecture, Science and Fine Art

Understanding of relationships among architecture, science and art

U

U

6

Architectural History of the World and Tradition

Understanding of the diversity of cultural traditions and world architectural history.

U

U

7

Architectural History of Indonesia and Tradition

Understanding of national and regional ideological heritage and cultural traditions.

U

U

8

Architecture and Society

Understanding of the relationship between and mutual influence of architecture with respect to historical, social, regional and political factors.

U

U

9

Application of Precedents

Ability to review precedents in the field of urban design, architecture and landscape architecture with a critical view, cite them in the discussion of architecture and apply them in design of building and urban planning.

U

U

10

Human Behavior

Understanding of theories and methodologies clarifying the relationship between the physical environment and human behavior.

U

U

11

Sustainable Architecture and Society

Understanding of principles and theories of sustainability in architecture and urban areas.

U

U

Design

12

Form and Space Organization

Understanding and utilizing the basic principles of 2D and 3D forms and spatial structure that constitutes architectural and urban design.

U

U

13

Analysis and Program Writing

Ability to collect and analyze diverse information related to an architectural design problem, and ability to develop a consolidated architectural program

A

A

14

Collaboration

Ability to recognize individual talent and cooperate with his/her team members as a member or a leader in a team or group work situation

A

A

15

Cultural and Historical Context of a Site

Ability to formulate a design concept based on the understanding of the cultural and historical context of a site, systematically analyze and assess the acquired data and information acquired, and implement the findings into the design resolution

A

A

16

Site Analysis and Land Preparation

Ability to understand the characteristics of a site in terms of natural, environmental, climatic and artificial conditions, and design requirements. Apply these characteristics in the planning of exterior space and land preparation

A

A

17

Barrier Free Design

Ability to design a building to meet the various requirements of building users including the physically handicapped and elderly

A

A

18

Safety and Protection

Ability to select appropriate systems of fire protection, emergency egress, and disaster protection based on the principles of life safety and disaster protection theory and facilitate them in the design process

A

A

19

Integration of Building Systems in Design

Understanding of a building system and its constituent elements such as building structure, building envelope, composition of building, mechanical and electrical service and other building components, and the ability to integrate them into his/her design

U

U

20

Design of Addition/Alternation, Repair, and Maintenance

Ability to assess and make changes or maintain the form or functions of existing buildings to renovate, rebuild, remodel and/or repair

A

A

21

Housing Design, Urban Design and Urban Planning

Understanding of the basic principles of housing design, urban design, and urban planning. Ability to critically assess designs and plans, and to utilize the outcome in his/her own design

U

A

22

Technical Document Writing

Ability to systematically demonstrate the design process from the early stage to the final phase and make a technically precise presentation to demonstrate the design intention and the result for each design phase. and produce design documents

A

A

23

Consolidated Design

Ability to assess the various elements and components that constitute a building and integrate them to into his/her own design

U

A

Technology

24

Principles of Structure

Understanding of the basic theories and principles of forces and building structure.

U

U

25

Structural System

Understanding of various building structure systems and their application in design.

U

U

26

Sustainability of Building Environment

Understanding of the sustainable method/systems for environmental control and the processes of circulation systems.

U

U

27

Indoor Environment Control Systems

Understanding of the basic principles and assessment methods of environmental control systems including thermal, lighting, acoustical systems, and energy management.

U

U

28

Building Service Systems

Understanding of the basic principles and appropriate applications of building service systems including mechanical, electrical, communication, and disaster protection systems.

U

U

29

Application of Computer Technology and BIM

Understanding of the utilization and application of computers in the design process and the integration of a computer-aided design system such as Building Information Modeling technique.

U

U

30

Building Materials and Components

Understanding of principles, conventions, standards, applications and restrictions regarding the production and use of building materials, components and assemblies.

U

U

31

Recycling and Hazard Protection

Understanding the process of recycling construction materials and building wastes, and their potential hazard to the environment.

Aw

U

32

Construction Process and Management

Understanding of the construction process and the management skill to effectively facilitate physical, human, and technical resources within the local context.

U

U

Professional Practice

33

Ethics of Architects and Professional Obligation

Understanding of the ethics, responsibility and professional obligations to society.

Aw

U

34

Role of Architects

Understanding of the architect’s role in the construction process, including: procurement, contract, planning, design, bidding, construction, observation, and post- occupancy evaluation (POE).

Aw

U

35

Construction Documentation/Manual

Awareness of the different types of documents required to carry out a competitive, responsible and professional service.

Aw

U

36

Building Code and Regulation

Understanding of construction laws and regulations related to public safety and welfare, property rights, building codes and regulations, design, construction and practice, and the legal responsibility of architects.

Aw

U

37

Operation and Management of Architectural Practice

Understanding of the basic facts and management skills required in the operation of an architecture practice office.

Aw

U

 

Untuk memperkuat kurikulum agar mampu mencetak lulusan yang berkarakter, maka SPC di atas ditambah dengan kompetensi khas UII sebagaimana Tabel berikut.

Standar Kompetensi Khas UII

Aspek

No

Kompetensi

Deskripsi

S1

PPAR

Character of UII

38

Sensitivity on Marginalized Society

Awareness of impacts of architecture upon marginalized society and understanding of architectural responses to empower them

Aw

U

 

39

Religious Facilities

Understanding of various types of religious facilities and ability to design religious facilities for Muslim

U

A

 

40

Entrepreneurship

Undertanding of procedure and management to start up an architectural firm and business

Aw

U

Catatan: Aw: Awareness; U: Understanding; A: Ability

Isian dalam kolom level S1 dan PPAr dimaksudkan sebagai kompetensi yang disasar dalam setiap level pendidikan tersebut.

Standar Kompetensi Nasional

Didasarkan pada kajian dari APTARI terhadap kompetensi UIA (UIA Charter 2005), IAI, NAAB dan bench marking terhadap sekolah-sekolah arsitektur di dunia maka secara umum, untuk menjadi perancang bangunan diperlukan kompetensi sebagai berikut:

Aspek Kompetensi Nasional yang Diacu Kurikulum 2013

Aspek

Deskripsi Kompetensi

Merancang

Kemampuan untuk berimajinasi, berpikir kreatif, berinovasi dan menjadi pelopor dalam desain.

Kemampuan untuk mengumpulkan informasi, merumuskan masalah perancangan, melakukan analisis.

Kemampuan untuk berpikir tiga-dimensi dalam eksplorasi desain.

Kemampuan untuk merekonsiliasi berbagai faktor, mengintegrasikan pengetahuan dan menerapkan keterampilan dalam penciptaan suatu solusi desain.

Berargumentasi

Pengetahuan tentang teori dan metoda merancang.

Memahami prosedur dan proses desain.

Mampu menjelaskan keputusan desain dengan bekal teori dan metoda merancang.

Mengkaji

Pengetahuan tentang preseden sejarah dan budaya dalam arsitektur lokal dan dunia.

Pengetahuan tentang seni rupa dan pengaruhnya terhadap kualitas desain arsitektur.

Kesadaran akan peraturan yang relevan, pedoman teknis dan standar untuk perencanaan, desain, konstruksi, kesehatan, keselamatan dan penggunaan lingkungan binaan.

Pengetahuan teknis struktur, bahan, dan konstruksi.

Memahami proses desain teknis dan integrasi struktur, teknologi konstruksi dan sistem utilitas menjadi kesatuan fungsional yang efektif.

Berkomunikasi

Kemampuan untuk bertindak dan untuk mengkomunikasikan ide-ide melalui kolaborasi, berbicara, berhitung, menulis, menggambar, pemodelan dan evaluasi.

Dapat memanfaatkan kemampuan membuat model manual, elektronik, dan grafis untuk mengeksplorasi, mengembangkan, menetapkan dan mengkomunikasikan proposal desain.

Sumber: APTARI 2011

Dari sisi mata kuliah, APTARi merekomendasikan kompetensi umum berupa 5 mata kuliah masing-masing 2 SKS seperti Agama, Pancasila, B. Indonesia, Bahasa Inggris dan Matematika. Sementara untuk Studio Perancangan di studio S1 minimum 48 sks dan PPAR1 sebesar minimum 12 SKS sehingga total minimum 60 SKS. Secara rinci kompetensi nasional yang direkomendasikan oleh APTARI untuk masing-masing jenjang adalah sebagai berikut.

Standar Kompetensi Nasional yang Diacu Kurikulum 2013

Elemen Kompetensi

Kelompok Kompetensi

Tingkat Kompetensi   

Acuan UIA

Versi APTARI

S1

PPArs

S2 Desain

A. DESIGN

A. PERANCANGAN (Kemampuan Berkarya)

Ability to engage imagination, think creatively, innovate and provide design leadership.

Kemampuan untuk berimajinasi, berpikir kreatif, berinovasi dan menjadi pelopor dalam desain.

Utama

Mampu

Mampu

Mampu

Ability to gather information, define problems, apply analyses and critical judgement and formulate strategies for action.

Kemampuan untuk mengumpulkan informasi, merumuskan masalah, melakukan analisis (S1).

Utama

Mampu

Mampu

Mampu

Ability to think three-dimensionally in the exploration of design.

Kemampuan untuk berpikir tiga-dimensi dalam eksplorasi desain.

Utama

Mampu

Mampu

Mampu

Ability to reconcile divergent factors, integrate knowledge and apply skills in the creation of a design solution.

Kemampuan untuk merekonsiliasi berbagai faktor, mengintegrasikan pengetahuan dan menerapkan keterampilan dalam penciptaan suatu solusi desain.

Utama

Mampu

Mampu

Mampu

 

B. PENGUASAAN ILMU DAN KETERAMPILAN

B. KNOWLEDGE

B-I. Penguasaan Ilmu

B1. Cultural and Artistic Studies

B1. Budaya dan Studi Artistik

Ability to act with knowledge of historical and cultural precedents in local and world architecture.

Kemampuan untuk bertindak dengan pengetahuan tentang preseden sejarah dan budaya dalam arsitektur lokal dan dunia.

Pendukung

Paham

Paham

Mampu

Ability to act with knowledge of the fine arts as an influence on the quality of architectural design.

Kemampuan merancang yang menerapkan pengetahuan tentang seni rupa dan pengaruhnya terhadap kualitas desain arsitektur.

Pendukung

Sadar

Mampu

Mampu

Understanding of heritage issues in the built environment.

Memahamiisu2 ttgpusaka budayadilingkunganbinaan.

Pendukung

Sadar

Sadar

Paham

Awareness of the links between architecture and other creative disciplines.

Kesadaran akan kaitan antara arsitektur dan disiplin kreatif lainnya.

Pendukung

Sadar

Sadar

Sadar

B2. Social Studies

B2. Ilmu Sosial

Ability to act with knowledge of society, and to work with clients and users that represent society’s needs.

 

Kemampuan untuk bertindak dengan pengetahuan masyarakat, dan untuk bekerja dengan klien dan pengguna yang mewakili kebutuhan masyarakat.

Pendukung

Paham

Paham

Mampu

Ability to develop a project brief through definition of the needs of society users and clients, and to research and define contextual and functional requirements for different types of built environments.

Kemampuan untuk menyusun KAK proyek melalui definisi dari kebutuhan pengguna masyarakat dan klien, dan untuk meneliti dan menetapkan persyaratan kontekstual dan fungsional untuk berbagai jenis lingkungan binaan.

Pendukung

Paham

Paham

Paham

An understanding of the social context in which built environments are procured, of ergonomic and space requirements and issues of equity and access.

Pemahaman tentang konteks sosial di mana lingkungan binaan berada, persyaratan ergonomis dan ruang dan isu kesetaraan dan akses.

Pendukung

Paham

Paham

Paham

An awareness of the relevant codes, regulations and standards for planning, design, construction, health, safety and use of built environments.

Kesadaran akan peraturan yang relevan, pedoman teknis dan standar untuk perencanaan, desain, konstruksi, kesehatan, keselamatan dan penggunaan lingkungan binaan.

Utama

Sadar

Sadar

Sadar

B3. Environmental Studies

B3. Studi Lingkungan Hidup

Ability to act with knowledge of natural systems and built environments.

Kemampuan untuk bertindak dengan pengetahuan tentang sistem alam dan lingkungan dibangun.

Pendukung

Sadar

Paham

Mampu

Understanding of conservation and waste management issues.

Memahami isu-isu konservasi dan pengelolaan limbah.

Pendukung

Sadar

Paham

Paham

Understanding of the life cycle of materials, issues of ecological sustainability, environmental impact, design for reduced use of energy, as well as passive systems and their management.

Pemahaman tentang daur bahan, isu keberlanjutan ekologis, dampak lingkungan, desain untuk pengurangan penggunaan energi, serta sistem pasif & pengelolaan energi.

Pendukung

Sadar

Paham

Paham

Awareness of the history and practice of landscape architecture, urban design, as well as territorial and national planning and their relationship to local and global demography and resources.

Kesadaran akan sejarah dan praktek arsitektur lansekap, rancang kota, serta perencanaan wilayah dan nasional dan hubungannya dengan demografi lokal dan global dan sumber daya.

Pendukung

Sadar

Sadar

Sadar

Awareness of the management of natural systems taking into account natural disaster risks.

Kesadaran pengelolaan sistem alam yang menjadi risiko bencana alam.

Pendukung

Sadar

Sadar

Sadar

B4. Technical Studies

B4. Studi Teknis

Technical knowledge of structure, materials, and construction.

Pengetahuan teknis struktur, bahan, dan konstruksi.

Utama

Paham

Paham

Paham

Understanding of the processes of technical design and the integration of structure, construction technologies and services systems into a functionally effective whole.

Memahami proses desain teknis dan integrasi struktur, teknologi konstruksi dan sistem utilitas menjadi kesatuan fungsional yang efektif.

Utama

Paham

Paham

Paham

Understanding of services systems as well as systems of transportation, communication,

maintenance and safety.

Memahami sistem utilitas serta sistem transportasi, komunikasi,

perawatan dan keselamatan bangunan.

Pendukung

Sadar

Paham

Paham

Awareness of the role of technical documentation and specifications in design realisation, and of the processes of construction, cost, planning and control.

Kesadaran peran dokumentasi teknis dan spesifikasi dalam pelaksanaan desain, dan proses konstruksi, perencanaan biaya, dan kontrol.

Pendukung

Sadar

Sadar

Sadar

Ability to act with innovative technical competence in the use of building techniques and the understanding of their evolution.

Kemampuan untuk bertindak dengan kompetensi teknis yang inovatif dalam penggunaan teknik bangunan dan pemahaman evolusi mereka.

Pendukung

Sadar

Paham

Paham

B5. Design Studies

B5 Studi Perancangan

Knowledge of design theory and methods.

 

Pengetahuantentangteoridan metoda merancang.

Utama

Paham

Paham

Paham

Understanding of design procedures and processes.

Memahamiprosedurdanproses desain.

Utama

Paham

Paham

Paham

Knowledge of design precedents and architectural criticism.

Pengetahuan tentang preseden desain dan kritik arsitektur.

Pendukung

Paham

Paham

Mampu

B6. Professional Studies

B6 Studi Profesional

Ability to act with knowledge of professional, business, financial and legal contexts.

 

Kemampuan untuk bertindak dengan pengetahuan tentang konteks profesional, bisnis, keuangan dan hukum.

Pendukung

Sadar

Paham

Paham

Ability to understand different forms of procurement of architectural services.

Kemampuan untuk memahami berbagai bentuk pengadaan jasa arsitek.

Pendukung

Sadar

Paham

Paham

Awareness of the workings of the construction and development industries, financial dynamics, real estate investment, and facilities management.

Kesadaran kerja industri konstruksi dan pembangunan, dinamika keuangan, investasi real estat, dan manajemen fasilitas.

Pendukung

Sadar

Sadar

Sadar

Awareness of the potential roles of architects in conventional and new areas of activity and in an international context.

Kesadaran potensi peran arsitek di kegiatan konvensional maupun kegiatan bidang baru, serta dalam konteks internasional.

Pendukung

Sadar

Sadar

Sadar

Understanding of business principles and their application to the development of built environments, project management and the functioning of a professional consultancy.

Memahami prinsip-prinsip bisnis dan aplikasinya pd pengembangan lingkungan binaan, manajemen proyek dan fungsi konsultan profesional.

Pendukung

Sadar

Paham

Paham

B-II. SKILL

B-II. PENGUASAAN KETERAMPILAN

Ability to act and to communicate ideas through collaboration, speaking, numeracy, writing, drawing, modelling and evaluation.

Kemampuan untuk bertindak dan untuk mengkomunikasikan ide-ide melalui kolaborasi, berbicara, berhitung, menulis, menggambar, pemodelan dan evaluasi.

Utama

Mampu

Mampu

Mampu

Ability to utilise manual, electronic, graphic and model making capabilities to explore, develop, define and communicate a design proposal.

Dapat memanfaatkan kemampuan membuat model manual, elektronik, dan grafis untuk mengeksplorasi, mengembangkan, menetapkan dan mengkomunikasikan proposal desain.

Utama

Mampu

Mampu

Mampu

Understanding of systems of evaluation, that use manual and/or electronic means for performance assessments of built environments.

Pemahaman sistem evaluasi, yang menggunakan manual dan / atau cara elektronik untuk penilaian kinerja lingkungan dibangun.

Pendukung

Sadar

Paham

Paham

 

Mampu menyusun tulisan ilmiah

Umum

Sadar

Sadar

Sadar

 

C. Sikap dan Perilaku Dalam Berkarya

Understanding of professional ethics and codes of conduct as they apply to the practice of architecture and of the architects’ legal responsibilities where registration, practice and building contracts are concerned.

Memahami etika profesional dan kode etik seperti yang diterapkan pada praktek arsitektur dan tanggung jawab hukum arsitek di tempat arsitek terdaftar atau berpraktek.

Umum

Sadar

Paham

Paham

 

Memahami etika akademis

Umum

Paham

Paham

Paham

 

D. Landasan Kepribadian

 

Memahami nilai2 agama dalam kehidupan pribadi dan masyarakat

Umum

Paham

Paham

Paham

 

E. Pemahaman Kaidah Berkehidupan dalam Masyarakat

 

Memahami peran sebagai warganegara, dan mampu menggunakan bahasa nasional dan internasional

Umum

Paham

Paham

Paham

 

Capaian Pembelajaran Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI)

Seiring dengan ditetapkannya Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia, atau KKNI, maka Kurikulum 2013 juga mengacu pada dokumen tersebut. Namun karena secara khusus arsitektur belum eksplisit dan dari APTARI ataupun IAI juga belum mengeluarkan dokumen resmi kualifikasi yang diharapkan maka dalam dokumen Kurikulum 2013 berupaya dieksplisitkan kualifikasi lulusan Arsitektur UII untuk masing-masing jenjang (S1 dan Profesi) yang terinci di Tabel berikut:

Kualifikasi berbasis KKNI untuk jenjang S1 dan Profesi.

UNSUR-UNSUR DESKRIPSI

S1

PPAR

1

KEMAMPUAN DI

BIDANG KERJA

 

(1) Mampu memanfaatkan ilmu arsitektur secara umum pada dalam proses perancangan, dan mampu beradaptasi terhadap situasi yang dihadapi dalam penyelesaian masalah perancangan.

 

(2) Menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan arsitektur secara umum dan konsep teoritis spesifik yang diminati dalam bidang arsitektur secara mendalam, serta mampu memformulasikan penyelesaian masalah prosedural perancangan secara sistematis dan dialogis.

 

(3) Mampu mengambil keputusan strategis berdasarkan analisis informasi dan data yang adekuat, dan memberikan petunjuk dalam memilih berbagai alternatif solusi perancangan.

(1) Mampu merencanakan dan mengelola proses perancangan arsitektur dengan memanfaatkan ilmu arsitektur secara komprehensif untuk menghasilkan karya perancangan yang kreatif dan adaptif terhadap konteks fisik maupun non fisik dari lingkungan binaannya.

 

(2) Menguasai prosedur dalam mengimplementasikan hasil perancangan dalam praktik konstruksi secara nyata

 

(3) Mampu mengembangkan wacana dan ketrampilan perancangan arsitektur dengan ilmu-ilmu pengetahuan pendukung lainnya

 

2

LINGKUP KERJA

BERDASARKAN

PENGETAHUAN

YANG DIKUASAI

(5) Menguasai teori perancangan kreatif, teori keruangan arsitektural, teknologi bangunan dan lingkungan binaan, didukung oleh teori keberlanjutan, metode riset dan riset desain, ilmu sosial budaya, seni visual dan pranata pembangunan untuk untuk penyelesaian masalah kearsitekturan yang ditujukan untuk merancang pada konteks lingkungan binaan terbatas.       

(5) Menguasai teori, teknik dan prosedur perancangan, didukung oleh teori seni dan berkarya kreatif, teori ilmu dan teknologi bangunan dan lingkungan binaan, teori keberlanjutan, riset kualitatif maupun kuantitatif, dan kritik berdasar ilmu sosial budaya untuk menyusun strategi perancangan yang bermanfaat bagi penyelesaian masalah perancangan kearsitekturan dan lingkungan binaan serta implementasinya.    

3

KEMAMPUAN

MANAJERIAL

 

(6) Mampu merancang secara komprehensif dalam bimbingan arsitek senior.

 

(7) Mampu bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan mampu memimpin kelompok kerja untuk tugas perancangan terbatas yang dibebankan serta dapat bertanggung jawab atas pencapaian hasil kerja kelompok tersebut.

(6) Mampu bertanggung jawab secara mandiri dan komprehensif terhadap karyanya dan mendiseminasikan kepada masyarakat dalam berbagai bentuk media komunikasi dan representasi yang relevan dengan arsitektur.

 

(7) Mampu mengelola, memimpin, dan mengembangkan perancangan arsitektur dan implementasinya berbasis riset perancangan (design research) yang komprehensif agar menjadi lingkungan binaan yang lestari.

 

Kurikulum 2013: Kaitan dengan Rencana Strategis (#2)

Jurusan Arsitektur telah mempunyai visi, misi dan tujuan yang jelas dalam dokumen Rencana Strategis dan Pengembangan Jurusan Arsitektur periode 2010-2014. Namun demikian, dalam evaluasi yang menyeluruh ini – karena melibatkan kriteria untuk menuju akreditasi internasional – tampak perlunya redefinisi dari visi, misi dan tujuannya. Oleh karena itu dalam dokumen ini ditampilkan keduanya yaitu teks lama yang menjadi basis Kurikulum 2008 dan teks baru yang menjadi basis Kurikulum 2013.

 

Visi Lama

Mewujudkan Program Studi Arsitektur UII sebagai institusi yang mempunyai cirri dan reputasi tinggi di tingkat nasional dan mendapatkan pengakuan internasional sebelum tahun 2020.

Mewujudkan Program Studi Arsitektur UII sebagai institusi yang memiliki komitmen untuk menciptakan lingkungan binaan yang tanggap terhadap pemberdayaan masyarakat dan pelestarian fungsi lingkungan, melalui kegiatan pendidikan arsitektur yang mempunyai tradisi perancangan yang koheren untuk kepentingan penggunadan lingkungan.

Visi Lama

Program Studi Arsitektur mempunyai visi baru yang sangat kuat dan jelas untuk menghadapi dunia global yang berakar pada kondisi dan tantangan lokal yang berguna dalam positioning yang jelas di antara program studi sejenis dan dunia kerja. Adapun visi Program Studi Arsitektur adalah Visi Jurusan Arsitektur secara terpadu diformulasikan sebagai upaya untuk mencapai kualitas sebagai berikut:

1

Sekolah Arsitektur Universitas Islam Indonesia yang mempunyai reputasi global dan berakar pada keunggulan karakter Indonesia

School of Architecture Universitas Islam Indonesia that posses global reputation yet rooted from Indonesian excellence characteristics

2

Sekolah Arsitektur Universitas Islam Indonesia yang memiliki komitmen menciptakan lingkungan binaan yang tanggap terhadap pemberdayaan masyarakat dan pelestarian lingkungan

School of Architecture Universitas Islam Indonesia that commits in creating built environment that empowering community and maintaining sustainability of environment.

3

Sekolah Arsitektur Universitas Islam Indonesia yang menelurkan arsitek profesional berjiwa wirausaha melalui tradisi pendidikan perancangan dan pengkajian yang koheren

School of Architecture Universitas Islam Indonesia that produces enterpreneural professional architects through coherent design and research architectural education tradition

Ciri dan reputasi merupakan turunan dari visi UII untuk setara dengan universitas berkualitas di dunia maju. Komitmen penciptaan lingkungan binaan merupakan penterjemahan konsep rahmatan lil alamin dan tradisi pendidikan sebagai upaya inovasi untuk meraih keunggulan.

Misi Lama

Menghasilkan sarjana arsitektur yang memiliki komitmen untuk menciptakan lingkungan binaan yang tanggap terhadap kaum dhuafa dan bersifat berkelanjutan.

Menyiapkan sarjana arsitektur yang memiliki keunggulan spesifik melalui proses akademik berbasis budaya studio yang mengintegrasikan nilai ahlak berupa sensitifitas terhadap pengguna dan lingkungannya, keberanian berinovasi dalam segala medan dan mendedikasikan diri untuk mengejar kesempurnaan karya melalui pengembangan proses merancang yang cermat, berbasis kajian yang mendalam dan menyajikannya dengan kualitas yang tinggi.

Menyiapkan sarjana arsitektur yang kreatif, kompeten dalam perancangan dan memiliki keuletan jiwa wira usaha (Creative Design Entrepreneur)

 Misi Baru

Program Studi mempunyai misi baru yang mengarahkan mahasiswa mempunyai karakter diri dan sikap hidup yang kuat, inovatif dalam berkarya dan mempunyai keberpihakan terhadap kaum duafa dan lingkungan dan komitmen life long learning (belajar sepanjang hayat). Misi Jurusan Arsitektur secara terpadu diformulasikan sebagai berikut:

1

Mendidik mahasiswa menjadi sarjana arsitektur dan arsitek profesional yang memiliki komitmen menciptakan lingkungan binaan yang memberdayakan kaum dhuafa dan menjaga kelestarian lingkungan.

Producing bachelor of architecture and professional architect who committed themselves in creating built environment that empowers the marginal community and maintains environmental sustainability

2

Mendidik mahasiswa menjadi sarjana arsitektur dan arsitek profesional unggul melalui proses pembelajaran integratif berbasis budaya studio yang mengemukakan nilai ahlak berupa sensitifitas terhadap pengguna dan lingkungan, keberanian berinovasi dalam segala medan dan mendedikasikan diri untuk mengejar kesempurnaan karya melalui pengembangan proses merancang yang cermat, berbasis kajian yang mendalam dan menyajikannya dengan kualitas yang tinggi.

Producing bachelor of architecture and professional architect by integrated learning based on studio culture that delivers ethical values of sensitivity towards users and environment, encourages innovation in every sites and dedicates to pursue architecture perfection through careful design, in depth studies and high quality of representations.

3

Mendidik mahasiswa menjadi sarjana arsitektur  dan arsitek profesional yang kreatif, kompeten dalam perancangan yang komprehensif dan memiliki keuletan jiwa wira usaha (Creative Design Entrepreneur).

Producing bachelor of architecture and professional architect who are creative, posses competency in comprehensive design and embodies entrepreneurship (Creative Design Entrepreneur).

Dalam dunia yang selalu berubah ini, arsitek dituntut untuk mampu memahami perannya yang juga selalu bergeser dan oleh karenanya Program Studi Arsitektur juga mempersiapkan mahasiswa agar responsif terhadap perubahan global dan perubahan tersebut dan menghasilkan lulusan yang kompeten terutama dalam merespon isu sosial dan lingkungan. Lulusan yang diharapkan mampu menggabungkan kreativitas, ketrampilan desain dan jiwa kewirausahaan, keuletan yang utuh.

Tujuan Pendidikan Lama

  • Mengetahui dasar pengetahuan luas yang mendukung perancangan arsitektur.
  • Terampil merancang berdasarkan pada prinsip perancangan yang berkelanjutan.
  •  Terampil merancang berdasarkan pada prinsip perancangan yang tanggap terhadap kaum dhuafa.
  • Mampu menghasilkan sikap kewirausahaan dan bekerjasama dalam bingkai etika profesi Islami dan menumbuhkan sikap belajar sepanjang hayat. 

Tujuan Pendidikan Baru

Tujuan pendidikan di Jurusan Arsitektur secara terpadu diformulasikan untuk menghasilkan sarjana arsitektur dan profesi arsitek yang mempunyai kualitas sebagai berikut:

A

Memiliki ketrampilan komunikasi dan pengetahuan arsitektural yang unggul, kritis dan adaptif

Exellent, critical and adaptive architectural communication skill and knowledge

B

Memiliki ketrampilan perancangan yang komprehensif pada skala bangunan gedung

Posses comprehensive design skill on building scale

C

Memiliki pengetahuan sain dan teknologi bangunan berbasis kelestarian lingkungan

Posses knowledge on building science and technology based on environmental sustainability

D

Memiliki kepekaan terhadap konteks lingkungan dan sosio-kultural dan kaum marginal

Sensitive to environmental and socio-cultural context and marginal community

E

Memiliki ketrampilan dan etika profesi yang berbasis nilai-nilai universal dan nilai Islami

Strong professional skill and ethics based on universal and Islamic values

 

Sasaran Pendidikan

Mengacu pada Sasaran Mutu Universitas dan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Program Studi Arsitektur mencanangkan Sasaran Mutu yang masih mengacu yang lama sebagai berikut:

  •  Lulusan bekerja atau mampu bekerja mandiri yang sesuai kompetensi dalam enam bulan pertama minimal 90%.
  •  Tepat waktu studi minimal 90%.
  • Nilai Kinerja Dosen dalam aspek pedagogik, sosial dan profesional dosen dengan nilai baik minimal 90%.
  • Capaian kompetensi ke-UII-an yang meliputi keislaman, kebangsaan, kewirausahaan, bahasa Inggris dengan nilai baik minimal 90%.
  • Program Studi Arsitektur mendapat pengakuan atau validasi internasional sebelum tahun 2020.
  •  Jumlah dosen dengan publikasi karya ilmiah internasional minimal 5%.
  •  Jumlah dosen asing minimal 1% atau akti?tas akademik yang melibatkan dosen asing minimal 10% dari mata kuliah yang ditawarkan.
  • Jumlah mahasiswa asing minimal 1% atau akti?tas akademik yang melibatkan mahasiswa asing minimal 10% mata kuliah yang ditawarkan.
  • Capaian indikator kepuasan pelanggan minimal 75%.
  • Karya Akhir yang mencerminkan misi pelestarian lingkungan dan pemberdayaan kaum duafa minimal 80%.

Kurikulum 2013: Pendahuluan (#1)

Pendahuluan

Kurikulum dalam sebuah pendidikan tinggi menjadi inti dari seluruh proses pendidikan. Oleh karenanya, kurikulum wajib dievaluasi setiap tahun dan disesuaikan dengan perkembangan jaman paling tidak tiap 4 tahun. Dengan demikian, kurikulum Jurusan Arsitektur 2008 perlu dievaluasi dan diperbarui dengan mengadaptasi pada kecenderungan global dan sekaligus sebagai upaya mengadopsi standar internasional secara penuh dalam rangka menuju akreditasi internasional. Proses evaluasi telah dilakukan secara komprehensif di tahun 2012 dan Jurusan Arsitektur telah berhasil menyusun Kurikulum 2013 secara komprehensif. Kurikulum ini mulai diimplementasikan untuk tahun akademik 2013/2014.

Tulisan ini merupakan serial yang akan memberikan deskripsi rinci Kurikulum 2013 tersebut agar para mahasiswa dapat memahami lebih baik dan mampu beradaptasi dengan kurikulum baru ini.

Mengadaptasi Kecenderungan Global Pendidikan dan Profesi Arsitek

Dalam dunia yang berubah terdapat dampak yang signifikan dalam perkembangan pendidikan arsitektur. Paling tidak, menurut Ganapathy Mahalingam, PhD dalam Konvensi AIA yang berjudul “Emerging Trends for Architectural Education in the 21st Century” terdapat 7 aspek yang berkembang sebagaimana yaitu:

1.     Kinerja pemodelan dan simulasi.  Di sini dituntut adanya pengetahuan dan skil yang mampu mensimulasikan kinerja sebuah rancangan dengan teknologi yang sesuai serta kemampuan mensimulasikan biaya, keterbangunan, skejuling, jejak energi (energy footprint), kondisi lingkungan. Dampak terhadap tapak serta secara finansial.

2.     Praktik yang cenderung mengarah ke integrasi. Dalam aspek ini terdapat tuntutan untuk menggabungkan / mengintegrasikan tim konsultan dengan kontraktor dan bekerja langsung dengan suplier material bangunan dan sistem. Hal ini berkembang untuk mengontrol biaya, waktu konstruksi serta memastikan adanya life-cycle performance dengan negosiasi kolaboratif yang langsung.

3.     Berkembangnya forensik lingkungan. Di sini dituntut adanya pengetahuan dan skill untuk mengevaluasi kinerja lingkungan (termal, akustik, visual, transformasi energi) pada bangunan yang ada menggunakan teknologi yang tersedia. Aspek ini menuntut kemampuan untuk mencari remedi / solusi perbaikan, penambahan, rehabilitasi terhadap kerusakan ataupun building sickness.

4.     Kurator bangunan bukan sekedar manajemen fasilitas. Aspek ini memperlihatkan adanya tuntutan pengetahuan dan ketrampilan untuk mengubah bangunan yang ada dengan intervensi artistik dan desain yang adekuat dan mengimbuhinya dengan nilai-nilai kultural dan sosial. Artinya tuntutan kini bukan sekedar facility management tetapi hingga menciptakan “cultural content” sebuah bangunan sehingga menjadi lebih punya makna.

5.     Building information modelling (BIM). Saat ini dituntut untuk mempunyai pengetahuan dan skill penggunaan model informasi untuk bangunan untuk menampilkan simulasi dan pemodelan yang berkualitas serta untuk menjaga kinerja bangunan melalui manajemen dan kuratorial yang berkualitas pula.

6.     Wirausaha berbasis desain. Dunia yang berubah secara sosial juga memunculkan peluang baru  yang berbasis desain. Teknologi sangat berperan dalam menciptakan bisnis baru ini termasuk media sosial.

7.     Pasar sosial – global. Perlunya pengetahuan dan skill yang diperlukan untuk mengungkit pasar desain dalam konteks sosial di seluruh dunia. Artinya layanan jasa desain saat ini sudah sangat global sehingga diperlukan pula ketrampilan dan pengetahuan baru untuk memahami manusia dan konteks sosialnya yang dapat berbasis pada sosiologi, antropologi, politik, ekonomi, hukum, agama, filosofi, musik, film, iklan dan lain-lain.

Dalam perubahan kecenderungan ini terdapat hal-hal yang juga berubah. Di antaranya berupa posisi gambar dan model fisik serta spesifikasinya yang mengarah pada pemodelan informasi, hubungan klien-arsitek-kontraktor yang terintegrasi, praktik yang kolaboratif ketimbang authorship of design, berkembangnya ideologi sebagai mandat ketimbang kejelasan tugas, serta perhatian lebih pada design of everyday habitat. Jurusan memandang bahwa teknologi informasi dan kolaborasi saat ini adalah langkah strategis dan bukan sekedar sebagai alat belaka yang berpotensi untuk percepatan, enhancement dan sinkronisasi secara cepat dengan dunia global. Oleh karenanya hal ini harus didukung dan diterobos dengan berbagai inovasi kebijakan dan layanan serta komitmen belajar semua pihak. Sinyal-sinyal perkembangan edukasi arsitektur di atas menjadi bahan pertimbangan yang sangat khusus dalam mengembangkan Kurikulum 2013 ini.

Mengadopsi Standar Internasional

Selain perkembangan secara substantial, fokus arsitektur utamanya di ASEAN adalah adanya kebijakan Mutual Recognition Arrangement (MRA) in Architectural Services yang telah ditandatangani oleh Pemerintah RI dan akan berlaku segera di tahun 2015 bersamaan dengan pencanangan Asean Community. MRA ini mensyaratkan adanya standar mutu lulusan pendidikan arsitektur yang setara dengan kualifikasi internasional, diantaranya adalah mengikuti kurikulum yang berbasis 5 tahun. Model pembelajaran ini mengikuti skema yang ditetapkan oleh UIA melalui badan-badang akreditasinya baik NAAB hingga ke KAAB (Korea Architectural Acrediting Board). Oleh karenanya respon Jurusan Arsitektur untuk mengarah pada perolehan Substantial Equivalency (SE) menjadi sangat strategis.

Korean Architectural Acrediting Board (KAAB), dalam hal ini adalah pilihan Jurusan Arsitektur UII sebagai institusi untuk mendapatkan akreditasi/kesetaraan internasional di bidang pendidikan arsitektur.  KAAB dipilih diantara tujuh pilihan badan akreditasi pendidikan arsitektur dunia lainnya yang telah bergabung sebagai kaukus akreditor internasional yang setara di bidang pendidikan arsitektur The Canberra Accord. Kaukus ini didirikan pada 1 Januari 2010 sebagai badan penilai kualifikasi akademik di bidang pendidikan arsitektur oleh badan-badan akreditor arsitektur ternama seperti The Australian Institute of Architects (RAIA), the Canadian Architectural Certification Board/Conseil canadien de certification en architecture (CACB/CCCA), the National Board of Architectural Accreditation (NBAA) of China, the Korea Architectural Accrediting Board (KAAB), the Consejo Mexicano de Acreditación de Enseñanza de la Arquitectura (COMAEA), the National Architectural Accrediting Board (NAAB) of the USA, dan the Commonwealth Association of Architects (CAA). Anggota-anggota kaukus ini disepakati mempunyai kesetaraan yang sama di bidang akreditasi/penyetaraan pendidikan arsitektur internasional. Korea, secara kultural, juga mempunyai kedekatan yang cukup dengan Indonesia khususnya pada aplikasi arsitektural yang dilatar belakangi oleh budaya dan alamnya dibanding ke enam negara lainnya.

Selain hal tersebut di atas, pemilihan KAAB sebagai akreditor dalam proses internasionalisasi ini adalah terutama pada besar pendanaan yang harus dikeluarkan pada proses aplikasi ataupun beaya tahunan. Meskipun badan-badan tersebut mempunyai kapasitas yang sama dalam hal penilaian akreditasi/penyetaraan, namun demikian masing-masing mempunyai tarif pembeayaan yang sangat berbeda secara signifikan.

Kekurangan yang mungkin ada pada pemilihan KAAB sebagai akreditor dalam proses ini adalah pada pandangan publik berkaitan dengan institusi yang relatif baru dikenal khususnya oleh masyarakat Indonesia. Namun demikian, sejak institusi ini sudah masuk dalam Kaukus Canberra yang diakui sama kapasitasnya oleh ke-tujuh negara tersebut, maka kekhawatiran tingkat kualitas akan tersingkirkan dengan sendirinya. Demikian juga dengan fenomena emerging new developed countries, Korea khususnya dan dunia Timur pada umumnya sudah menjadi acuan baru setelah dunia Barat Eropa dan Amerika. Kemauan ekonomi dan teknologi terkini bahkan sudah diambil alih oleh negara-negara antara lain seperti China dan Korea.

Sejarah Perkembangan Kurikulum Arsitektur UII

Kurikulum Jurusan Arsitektur telah berevolusi secara berkesinambungan sejak didirikan di tahun 1987. Diawali oleh Kurikulum 1987 yang berbasis Universitas Gadjah Mada sebagai universitas pembina hingga Kurikulum 2008 yang telah berusaha mengadaptasi dengan kompetensi internasional. Pada awal pendirian, kurikulum disusun sebagai kurikulum berbasis isi (content based curriculum) dan baru di tahun 2005-2008 seiring dengan penerimaan Hibah A3, Jurusan Arsitektur mengembangkan kurikulum berbasis kompetensi (competence based curriculum). Secara garis besar alur evolusi kurikulum di Jurusan Arsitektur dirinci dalam Tabel berikut.

Evolusi Kurikulum Jurusan Arsitektur

Kurikulum 1987

Kurikulum 1995

 

Kurikulum 2002

Kurikulum 2002

Kurikulum 2013

Mengimplementasikan Kurikulum UGM secara penuh sebagai universitas pembina

(9 semester)

Kurikulum berorientasi profesional yang komprehensif (terdapat 4 studio di semester ke-7) (8 semester)

Desain bangunan sebagai kompetensi utama yang mengacu pada distribusi student performance criteria dari NAAB (8 semester)

Mengimplementasikan budaya studio dengan mengacu distribusi student performance criteria dari NAAB (8 semester)

Kurikulum pendidikan profesional arsitektur berstandar internasional (4+1 tahun atau 8 + 2 semester) dan mengacu student performance criteria KAAB secara penuh

 

Dengan demikian, Kurikulum 2013 ini merupakan mengembangan dari Kurikulum 2008 (SK Rektor No. 467/SK-Rek/DA/VI/2008) yang secara substansial telah berbasis (sebagian) kompetensi UIA dan IAI dan sesuai dengan Kepmendiknas No.232/U/2000 dan NO.045/U/2002.

Jurusan Arsitektur dalam melakukan evaluasi terhadap Kurikulum 2008 berlangsung dengan didukung oleh Program Hibah Kompetisi Program Studi yang diterima sejak 2011 hingga 2013 ini. Program Hibah Kompetisi Program Studi ini Jurusan Arsitektur melaksanakan tiga program utama yaitu yang menjadi inti: (A) Penyusunan kebijakan kurikuler Arsitektur Profesional 4+1 tahun yang mengarah pada fleksibilitas struktur dan konten Kurikulum / Jalur Studi; (B) Pengembangan Studio Culture yang berbasis standar internasional dan (C) Penyusunan desain input & output berorientasi internasional. .

Dalam konteks kurikulum, PHK-PS berfokus pada pengembangan kurikulum dan konten berbasis standar internasional yaitu student performance criteria (SPC) KAAB. Kegiatan evaluasi juga menyelenggarakan workshop yang menghadirkan technical assistance dari KAAB dan dari National University of Singapore (NUS). Workshop tersebut dilaksanakan pada tanggal 21-22 September 2011, dihadiri oleh representasi dari 10 sekolah arsitektur di Indonesia, dan narasumberi KAAB (Prof. Choi dan Dr. Lee), APTARI (Dr. Ridwan Kemas), dan Ketua Jurusan Arsitektur ITB (Dr. Heru Poerbo). Prof. Johannes Widodo dari NUS yang berhalangan hadir namun dapat ikut serta melalui jaringan teleconference. Kegiatan ini berlangsung dengan baik dan sebagai luarannya adalah adanya rekomendasi struktur kurikulum baru yang merupakan kurikulum komprehensif Sekolah Arsitektur 4 + 1 tahun yang akhirnya disebut sebagai Kurikulum 2013.



[1] Ganapathy Mahalingam, PhD, Dept of Architecture & Landscape Architecture, North Dakota State University dalam AIA ND Spring Convention,  16 April 2010 (tersedia di http://www.slideshare.net/gm/emerging-trends-for-architectural-education-in-the-21st-century).

Mahasiswi Jurusan Arsitektur dan Pendidikan Profesi Arsitek Mengikuti VCA 2013 di NUS, Singapore

 

Jurusan Arsitektur mendapatkan undangan dari National University of Singapore untuk mengikuti Vertical Cities Asia Symposium yang diadakan pada tanggal 9 – 11 Juli 2013. Dua delegasi yang dikirimkan adalah Hindun Khairotun Nadlifah dari Jurusan Arsitektur dan Stefy Prasasti Anggarini, ST dari Program Pendidikan Profesi Arsitek. Keduanya terpilih setelah melalui seleksi yang diadakan oleh Jurusan Arsitektur dengan menyisihkan 6 (enam) peserta lainnya.

 

Event yang disponsori oleh World Future Foundation (WTF) dan Beijing Vantone Citylogic Investment Coorporation merupakan event tahunan yang diadakan oleh School of Design and Environment, National University of Singapore yang bertujuan untuk memberikan stimulan kepada mahasiswa untuk berpikir kritis dan mampu membuat solusi terhadap permasalahan perkotaan yang ada.

 

Dengan mengikuti kegiatan internasional seperti ini, mahasiswa diharapkan dapat menambah wawasan serta pengalaman mereka untuk berpikir kritis terhadap suatu permasalahan yang ada serta menumbuhkan jiwa kepemimpinan yang mereka miliki.

 

Beasiswa Pendidikan Profesi Arsitek (PPAr) Tahun Akademik 2013/2014

Program Pendidikan Profesi Arsitek (PPAr) kini kembali memberikan peluang beasiswa kepada Mahasiswa dan Alumni Jurusan Arsitektur Universitas Islam Indonesia untuk mengikuti perkuliahan di PPAr untuk Tahun Akademik 2013/2014. Adapun total beasiswa yang akan diberikan adalah sebesar Rp 75.000.000,- (Tujuh Puluh Lima Juta Rupiah) untuk 10 (sepuluh) mahasiswa.
 
Untuk keterangan lebih lanjut, dapat dilihat disini
Berkas Pendaftaran dapat didownload disini
Surat Rekomendasi dapat didownload disini

Design Sharing Architectural Design Studio 6

Diumumkan dan diwajibkan kepada Mahasiswa Perancangan Arsitektur 6 untuk menghadiri Design Sharing Architectural Design Studio 6 yang akan dilaksanakan pada hari Kamis, 4 Juli 2013 jam 8.30 WIB bertempat di Auditorium Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Islam Indonesia. (SR)

 

Dr. Ing. Ilya Fadjar Maharika, MA., IAI sebagai Kaprodi Berprestasi Tingkat Kopertis V Tahun 2013

Universitas Islam Indonesia kembali memberikan penghargaan kepada pegawai yang berprestasi di bidangnya masing – masing. Hal ini merupakan kegiatan tahunan yang dilakukan Universitas Islam Indonesia dan diharapkan dapat menjadi stimulan yang positif bagi kinerja pegawai.

Bertepatan dengan milad Universitas Islam Indonesia yang ke-70 ini, Dr. Ing. Ilya Fadjar Maharika, MA., IAI mendapatkan penghargaan sebagai Ketua Program Studi (Kaprodi) Berprestasi Tingkat Kopertis V Daerah Istimewa Yogyakarta. Penobatan itu dilaksanakan pada hari Rabu, 5 Juni 2013 yang bertempat di Auditorium Kahar Muzakir Kampus Terpadu Universitas Islam Indonesia dan dihadiri oleh seluruh karyawan Universitas Islam Indonesia.

Selain terpilihnya Dr. Ing. Ilya Fadjar Maharika, MA., IAI sebagai Kaprodi Berprestasi Tingkat kopertis V tahun 2013 pada milad UII ke – 70, beberapa dosen Jurusan Arsitektur juga mendapatkan penghargaan atas kesetiaanya mengabdi selama 25 tahun sebagai pegawai tetap di Universitas Islam Indonesia, seperti Ir. Ahmad Saifuddin Mutaqi, MT., Ir. Etik Mufida, M.Eng., Ir. Handoyotomo, MSA., Ir. Hastuti Saptorini, MA., Ir. Rini Darmawati, MT., Dr. Ir. Sugini, MT., Ir. Suparwoko, MURP., Ph.D., Ir. Supriyanta, M.Si.,  dan Ir. Wiryono Raharjo, M.Arch., Ph.D. (SR)

 

 

Design Sharing & Master Class

Untuk meningkatkan mutu mahasiswa dalam mendesain dan mengikuti kompetisi desain, Jurusan Arsitektur UII mengadakan Design Sharing dan Master Class. Design Sharing ditujukan bagi seluruh mahasiswa Arsitektur dengan peserta dibatasi 100 orang, sedangkan untuk Master Class, ditujukan bagi mahasiswa Program Profesi Arsitektur (PPAr) dan direkomendasikan untuk mahasiswa Tugas Akhir (dibatasi 25 orang).

 

Pelatihan Ecotect

Sabtu, 18 Mei 2013 Jurusan Arsitektur Universitas Islam Indonesia mengadakan pelatihan ecotect ESP. Ecotect ESP merupakan software simulasi yang dapat digunakan untuk merancangan bangunan hemat energy dan ramah lingkungan (green building). Software ini bermula dari disertasi Dr. Andrew Marsh di School of Architecture and Fine Arts, University of Western Australia yang kemudian dikembangkan menjadi sebuah software yang dapat digunakan untuk melakukan analisis ilmiah tentang simulasi suatu bangunan, seperti shading, lighting, solar radiation, thermal dan green energy.

Pelatihan yang dihadiri oleh semua dosen jurusan arsitektur Universitas Islam Indonesia ini dibimbing oleh STUDIO GENTRA yang dimpimpin oleh Ismail Zain, ST yang merupakan alumni Jurusan Arsitektur Universitas Gajah Mada. Dengan mengikuti pelatihan ini, diharapkan bahwa staf pengajar di jurusan arsitektur mampu mengikuti perkembangan teknologi dan menerapkannya dalam proses pembelajaran sehingga menghasilkan lulusan yang melek teknologi dan berdaya kompetisi tinggi.

 

Public Hearing Curriculum 2013 Jurusan Arsitektur

Demi meningkatkan mutu lulusan, Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Islam Indonesia berencana untuk mendapatkan akreditasi internasional dari KAAB (Korea Architectural Accrediting Board). Salah satu syarat untuk mendapatkan akreditasi dari KAAB adalah kurikulum 5 tahun yakni 4 tahun di strata 1 dan satu tahun di pendidikan profesi. Untuk memenuhi kriteria tersebut, Jurusan Arsitektur berencana melakukan perubahan kurikulum yang dipakai yakni dari kurikulum 2008 menjadi kurikulum 2013.

Kurikulum 2013 akan diterapkan mulai semester ganjil Tahun Akademik 2013/2014. Perubahan kurikulum ini akan berefek pada mahasiswa dan untuk mendengarkan pendapat mahasiswa tentang perubahan kurikulum ini, maka Jurusan Arsitektur dibantu oleh Himpunan Mahasiswa Arsitektur (HMA) Mimar mengadakan “Public Hearing Curriculum 2013” pada hari Sabtu, 18 Mei 2013 dan  dihadiri oleh mahasiswa Jurusan Arsitektur dari semua angkatan. Selama acara “Public Hearing Curriculum 2013” berlangsung, nampak keseriusan mahasiswa untuk mendengarkan dengan seksama apa yang disampaikan oleh Dr. Ing. Ilya Fadjar Maharika, MA., IAI selaku Ketua Jurusan Arsitektur dan Ir. Wiryono Raharjo, M.Arch., Ph.D. selaku anggota Tim Kurikulum 2013.

Dari hasil kuisioner tentang perubahan kurikulum 2008 menjadi 2013 yang dibagikan kepada mahasiswa Jurusan Arsitektur pada acara “Public Hearing Curriculum 2013”, mahasiswa merespon positif terhadap hal tersebut dan kedepannya Jurusan Arsitektur dapat menghasilkan lulusan yang mampu berkompetisi baik dalam lingkup nasional maupun internasional.