Tag Archive for: KuE!

#37 KuE: “Pantura”

Sorry, but nothing matched your search criteria. Please try again with some different keywords.

#36 KuE: “Presentasi Visi 3 Kabupaten”

 

#34 KuE Programme: Ir. Jatmika Adi Suryabrata, MSc, Ph.D

KuE Programme yang ke 34 kali ini bertemakan “Green Design: Practical Design Aplication” oleh Ir. Jatmika Adi Suryabrata, MSc, Ph.D. Akan diselenggarakan pada hari senin, 13 mei 2013, pukul 08.00 sampai dengan selesei di Auditorium FTSP. Dengan banyaknya pengalaman yang beliau miliki, akan semakin banyak wacana yang akan kita dapatkan dalam KuE kali ini, terutama dalam hal menjawab permasalahan tentang Green Design yang sedang berkembang saat ini. Kuliah Umum ini terbuka untuk umum dan WAJIB untuk mahasiswa semester 4.

#5 KuE! Programme: Ir. Supriyanta, MSi.

Sekali lagi, Jurusan menyelenggarakan Kuliah Umum yang dikemas dalam KuE! Programme. Kali ini Perancangan Arsitektur 3 lah yang menjadi target utama KuE! dengan mengundang Bapak Ir. Surpiyanta, M.Si. yang saat ini juga menjabat sebagai Kepala Laboratorium Perancangan Jurusan Arsitektur. Kuliah Umum ini diselenggarakan Sabtu, 9 Oktober 2010, 08.00 – 10.00 WIB, di Auditorium FTSP UII dan bertemakan “Struktur dan Konstruksi Bangunan di Lahan Berkontur” yang diharapkan akan sangat bermanfaat bagi perancangan bangunan gedung yang merespon kondisi alami. Kuliah ini terbuka untuk umum walau diprioritaskan untuk para mahasiswa Perancangan Arsitektur 3 tahun ini.

#KuE Programme: Visual Survey Dan Pemetaan

Fase pertama, M.Zamzam Fauzanafi dengan Sensing of the City-nya telah menggambarkan proses research visual melalui metoda kreatif walking with video. Walking with video diinterpretasi oleh beliau sebagai metoda riset secara visual yang dilakukan dengan cara berjalan atau berkeliling menggunakan kendaraan menyusuri kota sembari didokumentasikan melalui video. Pendokumentasian melalui video dalam konteks ini adalah merasakan fenomena bukan sekedar mematakan yang nantinya justru menjadi bias. Pada dasarnya dalam riset ini, terdapat tiga metoda yang digunakan diantaranya adalah berjalan dengan mendokumentasikan fenomena kota melalui video, mengikuti film tour yang juga merupakan tour wisata dan mewawancarai kaum minoritas secara kultural.
Dalam topik Sensing of the City diangkat sub topik yang berjudul (Un-Scene City) yang merupakan upaya untuk menggambarkan realitas kota yang (mungkin) dapat berbanding terbalik dengan apa yang diimajinasikan dalam film. Yang paling menarik adalah kemampuan  M.Zamzam Fauzanafi dalam menjabarkan dualisme realita kehidupan dalam Kota London dengan representasi imajinatif Kota London (Un-Scene City) melalui film Notting Hill. Film Notting hill yang dibintangi oleh Julia Robert dan Hugh Grant telah mampu mengimajinasikan kota London sebagai kota yang romantis dan didominasi kultur barat saja. Namun disisi lain, realitas Kota London utamanya Notting Hill justru terepresentasikan sebagai daerah yang multikultur.
Untuk topik kedua, M.Zamzam Fauzanafi menyajikan representatif Kota melalui riset kampung Kliteran, Klitren Yogyakarta. Riset yang dilakukan oleh ………….. berjudul krasan ini menggambarkan kehidupan dan tatanan sosial dalam lingkup kampung ditengah kota. Riset antroplogi ini dilakukan kaitannya melalui Relasi Emphatetic dan Relasi Embodic. Relasi Emphatetic dibangun melalui survey secara bersama dengan subjek (orang yang tinggal di lokasi riset) untuk mendokumentasikan melalui video terkait fenomena kampung sesuai apa yang dirasakan oleh subjek. Selanjutnya video akan diputar kembali dihadapan subjek untuk membuka percakapan deskriptif dan analisis ringan (video elicitation). Sedangkan Relasi Embodic dibangun melalui proses peneliti melibatkan diri dalam kehidupan di kampung secara langsung. Gambaran utama dari riset ini adalah tingkat kenyamanan penduduk yang cenderung tetap ingin menghuni kampung ini meskipun lengkap dengan kompleksitas problematika dan potensinya.

Pada fase kedua, Judul Green Map dipilih oleh…………. untuk merepresentasikan cara kreatif pemetaan yang tidak hanya dilakukan dari “tampak atas” saja. Aspek yang paling potensial adalah keterbukaan kemungkinan bahwa siapapun dapat membuat peta hijau (green map) ini. Tahapan-tahapan yang melatarbelakangi pemetaan ini adalah ketika melakukan visual survey selanjutanya ditemukan point of interest maka dapat dimemorikan melalui media GreenMap. Dengan kata lain, peta menjadi media pendokumentasian untuk suatu pengalaman.
GreenMap yang pertama kali dipelopori oleh…………… unggul karena kemampuannya memudahkan proses pemetaan melalui icon-icon sebagai penanda. Menurut…………….., GreenMap yang paling efektif adalah peta yang dibuat oleh para masyarakat yang wilayahnya akan dipetakan. GreenMap tidak harus merepresentasikan kekompleksan tetapi bergantung potensi menarik yang ingin diinformasikan. Pada prinsipnya, Green Map dapat dibuat oleh siapapun, dapat dibuat dimanapun, dapat dibaca dimanapun dan dapat digunakan untuk apapun.

Ditulis oleh : Arini Yuliandari

#1 KuE! Programme: Prof. Dr. Ing. Eckhard Ribbeck dari Universitas Stuttgart Germany

Ayo awali semeseter genap penuh semangat! Demikian pesan dari Jurusan Arsitektur Universitas Islam Indonesia untuk para warganya. Untuk mengawali kegiatan ini Jurusan mengadakan kuliah umum – KuE! #1  yang akan diselenggarakan pada hari Rabu 2 Februari 2011, di Auditorium FTSP. Kali ini kita akan dihadiri oleh Prof. Dr. Ing. Eckhard Ribbeck dari Universitas Stuttgart Germany. Beliau adalah peneliti di Städtebau-Institut der Universität Stuttgart, Fachgebiet Städtebau in Asien, Afrika, Lateinamerika (SIAAL) yang hadir di Indonesia dan berkeliling di beberapa Universitas.

Beliau akan mempresentasikan kuliahnya yang bertajuk “Architecture and Urbanization in Global Era”. Kuliah ini bersifat terbuka, siapa saja boleh mengikutinya akan tetapi dikhususkan wajib bagi para peserta Tugas Akhir Jurusan Arsitektur baik yang lama dan baru (tahap pra proposal) serta mata kuliah yang berkaitan dengan perkotaan.

Publikasi lebih lanjut dapat pula diakses via facebook Jurusan Arsitektur.

#6 KuE! Wooden Architecture & Sustainability: Professor Schoichi Doi (Univ. Kyoto) dkk. Update!

Alhamdulillah, walau dalam pengungsian, KuE! kita tetap datang. Kali ini adalah Professor Shoichi Doi, Dr. Takuro Mori dan Dr. T. Yanase insya Allah akan memberikan kuliah umum di Jurusan Arsitektur. Kuliah Umum yang bertajuk “Wooden Architecture & Sustainability” ini akan diselenggarakan Kamis 25 November 2010 pukul 15.00 di Kampus Fakultas Ekonomi (FE) Condong Catur di Ruang P. 1/2

KuE! yang istimewa ini, karena masih dalam suasana ‘berbeda’, merupakan oleh-oleh dari Pak Yulianto Prihatmaji, ST. MSc., dosen Jurusan Arsitektur yang sedang menempuh studi S3 di Universitas Kyoto dimana para professor tersebut berasal. Pak Aji, demikian sapaan akrapnya, menuturkan bahwa Professor Shoichi Doi adalah pembimbing beliau yang sangat antusias melihat arsitektur Indonesia. 

Mari kita nikmati KuE! kali ini! Di FE lagi… omong-omong insya Allah akan ada kue beneran!

#4 KuE! Programme: Mila Ardiani ‘Insertion’

Yanita Mila Ardiani adalah seorang dosen dan praktisi muda dari Universitas Kristen Petra sekaligus penulis buku yang berjudul Insertion. Mila diundang oleh Jurusan Arsitektur untuk mengisi KuE! Programme yang keempat. KuE! kali ini akan berlangsung pada hari Sabtu 2 Oktober 2010 pukul 08.00 WIB dan akan diselenggarakan di Auditorium Gedung M. Natsir (FTSP). Dengan demikian, Jumat dan Sabtu awal bulan Oktober ini merupakan hari yang sibuk di Jurusan Arsitektur dengan adanya kuliah umum berurutan ini.

 

KuE! kali ini diwajibkan bagi mahasiswa peserta Perancangan  Arsitektur 5 (PA 5) karena tema &#39;Insertion&#39; – menyisipkan bangunan baru  dengan tanpa merobohkan struktur lama -menjadi keahlian khusus dari Mila  ini. Diharapkan formula-formula penyisipan ini dapat memberi wacana dan  contoh bagi pengembangan kawasan – terutama kawasan cagar budaya –  seperti halnya yang saat ini menjadi tantangan disain dalam program  kuliah Perancangan Arsitektur 5. Seperti dijelaskan oleh Koordinator PA  5, Putu Agustiananda, ST. MSc., Jetis sebagai kawasan cagar budaya yang  kaya peninggalan berupa bangunan Belanda adalah tempat latihan yang  sangat sesuai untuk mengasah kepekaan para mahasiswa dalam merancang  sesuatu yang baru namun tetap tanggap pada lingkungan budaya setempat.  Jetis adalah kawasan yang dipilih Jurusan Arsitektur untuk menjadi tema  tahunan 2010 ini. Diharapkan dengan kuliah dari Mila dapat memperkaya  kosa bentuk dan pendekatan perancangan bagi tugas yang dikerjakan para  mahasiswa.&nbsp;</p><p>Lebih jauh, Putu mempersilakan semua mahasiswa yang  ingin mendalami masalah konservasi dan teknik serta strategi membangun  tanpa merobohkan dapat hadir menyemarakkan KuE! Programme ini yang  memang diprogramkan sebagai seri kuliah umum (lecture series) atau  studium generale di Jurusan Arsitektur. Bahkan mahasiswa dari jurusan  lain pun akan disambut dengan hangat, tuturnya sebagai penutup. 

 

#3 KuE! Programme: Profesor Brenda Vale dan Profesor Robert Vale

Untuk kali yang ketiga, KuE! Programme akan menghadirkan dosen tamu di Jurusan Arsitektur Universitas Islam Indonesia. Setelah Ir. Adishakti (IAI) dan kemudian Ikaputra PhD (UGM), kali ini adalah Profesor Brenda Vale dan Profesor Robert Vale dari New Zealand. Dalam lawatannya ke Indonesia, suami-istri arsitek, penulis buku, peneliti dan ahli di bidang sustainable housing ini insya Allah akan sempat hadir di UII untuk memberi kuliah umum yang akan diselenggarakan pada hari Jumat 1 Oktober 2010 pukul 08.00 – 11.00 WIB di Auditorium Gedung M. Natsir (FTSP).  

Kuliah umum ini akan bertemakan &ldquo;Adapting Buildings To Avoid Climate  Change&rdquo; dan akan dilanjutkan pula dengan penjelasan tentang buku mereka  yang terbaru yang berjudul &lsquo;Time to Eat the Dog?&rdquo; Kuliah Umum ini  sifatnya terbuka untuk umum, namun khusus untuk mahasiswa Perancangan  Arsitektur 7 (semua kelas) diwajibkan untuk hadir sebagai bagian dari  program perkuliahan.