Why Architecture?
Runutan pertanyaan yang dikutip dari Buku “Becoming an Architect:A Guide to Carrers in Design ” karya Lee W Waldrep merupakan pertanyaan awal untuk meyakinkan diri kita di masa sebelum menempuh pendidikan arsitektur yang nantinya akan menghantar kita sebagai seorang berprofesi arsitek. Apapun yang melatar belakangi anda menempuh pendidikan arsitektur pada tujuannya adalah anda harus menyiapkan kecakapan anda menjadi seorang arsitek yang kreatif, responsif, objektif dan berdedikasi.
Arsitektur adalah sebuah ungkapan bentuk fisik yang merupakan ‘transformasi spiritual’ dari kekacauan menuju keteraturan, kegelapan menuju cahaya, dan ruang menjadi tempat. Interpretasi ini merupakan representasi bahwa arsitektur adalah disiplin ilmu yang kaitannya menciptakan solusi-solusi terbaik untuk fenomena yang digejalakan dunia. Arsitektur mendorong para arsitek untuk mampu menelaah dengan jeli terhadap gejala tersebut.
Dalam konteks umum, arsitektur mencoba untuk merumuskan permasalahan melalui desain / perancangan yakni merancang ruang untuk manusia melangsungkan kehidupannya, manusia melakukan aktifitas bekerja, bermain, berkolaborasi, belajar dll. Perancangan tersebut berawal dari skala hunian, gedung bertingkat hingga tata ruang kota. Lingkup arsitektur yang sangat luas dan identik dengan merancang bangunan, tidak lantas dapat dimaknai bahwa arsitektur hanya mempertimbangkan aspek fungsional bangunan saja. Arsitektur justru mendorong setiap arsitek mampu untuk merancang dengan menitik beratkan kompleksitas dalam aspek kehidupan manusia, sistem ekologi, ekonomi dan teknologi.
Kontributor: Arini Yuliandari W
Becoming (Student) in Architecture
How to becoming an architecture student? Bagaimana ‘rasanya’ menjadi mahasiswa Arsitektur?
Barangkali itu adalah sebuah pertanyaan awal yang akan muncul dibenak calon mahasiswa Arsitektur (mungkin diseluruh dunia). Pertanyaan itu muncul karena menjadi mahasiswa Arsitektur ternyata menimbulkan perubahan signifikan yang dirasakan oleh mahasiswa utamanya di awal tahun perkuliahan mereka. Ada perubahan besar dari cara belajar SMA/SMK dan di perguruan tinggi utamanya di displin ilmu arsitektur.
Menjadi mahasiswa arsitektur tidak sekedar berarti mempersiapkan diri untuk mengikuti sebuah proses pembelajaran ilmu arsitektur di perkuliahan. Namun juga disertai dengan keberanian untuk bersikap cenderung lebih progresif dalam menemukan gagasan-gagasan kreatif baru dalam mengembangkan ilmu arsitektur. Bahkan, menjadi seorang mahasiswa arsitektur dapat diartikan harus berani kreatif dengan melakukan berbagai eksplorasi untuk melepas kekangan kreatifitas serta mampu mempelajari ‘semua disiplin ilmu’ (transdiciplinary).
Dalam perkuliahan ilmu arsitektur, sebuah proses pembelajaran dan pemahaman ilmu akan jauh berbeda dengan proses di SMA/SMK. Perkuliahan ilmu arsitektur akan lebih menitik beratkan kemampuan dalam memahami pemikiran teoritis arsitektur yang telah ada sebelumnya untuk diungkapkan dan diinterpretasi kembali (understanding). Selain itu, mahasiswa arsitektur juga didorong untuk memiliki kemampuan dalam menelaah dan menganalisa dan menerapkannya dalam desain arsitektur (kemampuan ability) secara sensitif dan responsif. Kemampuan-kemampuan tersebut utamanya bertujuan untuk memberikan kemampuan mahasiswa arsitektur dalam menciptakan proses berpikir perancangan.
Kontributor: Arini Yuliandari
ARENGI
Arengi diambil dari kata areng, dan dari sini kata Arengi digunakan, yang berarti menghitamkan. Berawal dari sekelompok penyuka sketsa yang kemudian tercetus ide dari Bapak Hanif Budiman untuk membentuk komunitas penyuka sketsa… Wiryadi Sabdatama
Arengi yang merupakan salah satu komunitas kreatif di lingkungan kampus Jurusan Arsitektur, Universitas Islam Indonesia, muncul dari sphere atas kesamaan minat terhadap kegemaran mensketsa. Berbekal sekumpulan kertas berbendel atau lebih dikenal sketchbook dan tentunya beberapa alat gambar seperti pensil, cat air, drawing pen serta konte, Arengi bersegera untuk menjelajah ruang-ruang ekspresif disekitaran Jogjakarta (sketch on the street). Gambaran realita yang ekspresif ini akan diterjemahkan setiap sudut pandang anggotanya dengan daya senstifitas masing-masing dan siap untuk dituangkan melalui sketsa-sketsa. Hasilnya, karya-karya sketsa yang variatif pun tercipta.
Arengi yang semakin hari semakin meningkat jumlah anggotanya, berusaha untuk tidak membatasi ragam teknik mensketsa masing-masing anggota. Seperti halnya salah satu anggota Arengi yang sangat fasih menggerakkan pensil di dalam sketsanya yakni Stefy Prasasti Anggraini dan Lilih Umbara, sedangkan Intan Fitria yang jago mensektsa dengan drawing pen 0.1nya , serta masih banyak lagi keunikan teknik sketsa yang dimiliki anggota Arengi. Tidak hanya itu, Arengi pun tidak menciptakan kelompok-kelompok dengan tingkat kemampuan sketsa melainkan seluruhnya dianggap setara. Dalam komunitas ini, sphere yang cair dan akrab sangat terasa disetiap kegiatan dan diskusi yang dilakukan.
Kini beberapa inovasi kegiatan aktif telah diselenggarakan oleh Arengi sebagai upaya meningkatkan kemampuan membidik objek dengan sensitif dan meningkatkan kemampuan sketsa. Kegiatan ini dinamai “Sketch Of The Month” yang diusulkan pertama kali oleh Syaifiena Wijayanti selaku admin, sebagai kegiatan sketsa rutin yang diawali pada bulan Januari 2012. Disetiap bulannya akan ditentukan tema-tema unik sebagai gambaran utama dari objek sketsa dan akan dikompetisikan untuk mencari sketsa terbaik. Untuk pertama kalinya, “Sketch Of The Month” yang dilakukan pada Januari 2012 dengan tema “My City” telah dijuarai oleh Erick Eko Pramono dengan judul sketsa “Facade Malioboro no.1”. Dikutip dari group Arengi di jejaring sosial Facebook, pada sketsa ini dituangkan gambaran keprihatinan Erick terhadap bangunan heritage di Malioboro yang diberi topeng-topeng berupa billboard berukuran besar. Menurut Erick, melalui sketsa dapat mempelajari sesuatu karena sketsa itu pembelajaran (sketching is learning).
Jika kamu salah satu pencinta sketsa, Arengi terbuka bagi siapapun yang ingin belajar bersama dan menyalurkan hobi bersama. “Selamat bergabung ?”, ujar admin Arengi.
Ditulis oleh Arini Yuliandari
ARENGI
Arengi name was taken from “areng” that means black. It was started from small sketch group and then there was an idea from Mr.Hanif Budiman to form a sketch-lover community … Wiryadi Sabdatama
Arengi is one of many creative communities in this Architecture department environment, islamic university of indonesia. It was born from a sphere of same interests in sketching. With stacks of paper or we may know as sketchbook and,obviously, drawing tools like pencil, water-paint, drawing pen, and conte, Arengi hurried to explore expressive spaces around yogyakarta citu ( sketch on the street ). This reality expressive picturization will be translated in member’s point of view with each sensitivity and ready to be generated into sketches. As the results, variative sketch masterpieces are made.
Arengi grows to be bigger and well-known by having new members, and try not to give a limitation to drawing techniques that every member has. Like arengi members who are specialized in pencil Stefy Prasasti Anggraini and Lilih Umbara, and Intan Fitria who is specialized in 0.1 Drwaing pen, and even more of them who have other speciality in their own techniques in Arengi. Not only that, Arengi doesnt clasify them into different levels or other ways to put a difference among them, or we may say all in Arengi are same people who love to sketch. In this community, intimate sphere is so real in every activities and discussions that are held.
Now, many active event innovations has been held by Arengi as an action to increase object-viewfinder ability sensitively and sketch ability. This event is called “sketch of the month” that was suggested by Syaifiena Wijayanti (admin), as routine sketch-event that has been started since January 2012. In every month , there are unique themes that have been decided before as the main concept of the sketch’s object and will be competed to seek for the best sketch. For the first time , “sketch of the month” that was held on january 2012 with “my city” theme has been won by Erick Eko Pramono with the title “facade malioboro no.1”. Quoted from Arengi’s Group on Faebook, in this sketch, he expressed his concern to heritages building in malioboro that are covered or masked by the massive billboard. He thinks that through the sketch we can learn something because the sketch itself is a learning (sketching is learning).
If you are a sketch lovers , Arengi is opened to anyone who wants to learn and share their interests together. “happy join”, said by Arengi’s admin
Translator: Amal
Karya Tulis Ilmiah
Karya Tulis Ilmiah merupakan Mata Kuliah Pilihan Terbatas (MKPT) yang bertujuan untuk membekali mahasiswa dengan kemampuan menyusun karya tulis secara runtut dan berbobot. Disisi lain, melalui Karya Tulis Ilmiah, mahasiswa dibangun untuk memiliki kemampuan sensitif dalam menangkap fenomena-fenomena arsitektur utamanya dalam konteks Indonesia. Diawali dengan pembekalan kemampuan mahasiswa untuk menemukan dan menentukan tema, kemudian menelaah gejala – gejala yang terekspresikan serta mencoba memunculkan dugaan-dugaan progresif dan sensitif terkait dengan permasalahan yang akan dikaji.
Kajian atau paparan tema-tema arsitektural yang ditawarkan pada mata kuliah ini diantaranya adalah :
• Sejarah dan Teori Arsitektur
• Kota dan Permukiman
• Struktur dan Konstruksi
• Ilmu bangunan (Building Science)
• Teknologi Bangunan
• Lansekap
• Manajemen, Hukum serta Pranata Pembangunan
Namun tidak sebatas tema-tema arsitektural tersebut, Jurusan Arsitektur juga membuka kemungkinan adanya pengkajian tema-tema besar arsitektural lainnya yang lebih tereksplorasi secara tidak terbatas.
Keunggulan lain yang turut ditawarkan dalam Mata Kuliah Pilihan Terbatas (MKPT) ini adalah adanya kemungkinan hasil kajian Karya Tulis Ilmiah dapat dilanjutkan/ dikembangkan ke tahap Tugas Akhir.
Activities of the Lab
‘Ku E!’
‘Kuliah Umum Euy !’ (Ku E!) is a name for general lectures series held in early phase of each semester. The concept is to bring in a fine yet refreshing know-how architectural design expertise to the students. Topics presented are ranging from major world issues such as sustainability and urban development as well as alternative architectural wisdom. We had successfully conducted 24 series until present time, and planning to have 12 more Ku E! in 2012.
Workshops
As other laboratory in the Department of Architecture, ADL also run some workshops to improve students’ architectural skills. They are ‘Portofolio and Architectural Presentation Board Workshop (P-APREB)’; ‘Technical Drawing Workshop (Techni)’; and ‘Site Survey, Mapping, and Analysis Workshop (SMAP)’. The workshops are open for entire semester indicated by the department working guidelines.
‘LofTalks’
As a lot students’ initiative to participate in national and world design competition or partake in mini research, ‘LofTalks’ are provided to be a space to communicating ideas and bridging information. This activity is held every fourth-Friday each month.
In addition to the 3 main activities, ADL also supporting research programs (‘ReSEARCH’) as well as ‘Open Student Project (O-SP)’ having collaboration with four center studies ( such as C_GUS, CSD, CITAR) and student communities such as GAWE (community on urban and rural design), ARENGI (drawers and sketchers community), Mimar (architectural students organization).
In ADL, we have supporting facilities, such as;
• A small yet extensive reference room with collections ranging from Architecture and Interior design, City and Civic design, Landscaping, and magazines and films;
• workshop room contain drafting machines and photography unit (under development);
• laboratory equipments such as audio visual devices, and site survey suppliers.
• locker and assistants room with pantry, internet access, and a praying room.
ADL concept is having interactive knowledge and skill search in a dynamic ambience. We are open to be visited in week day, 9am to 4 pm on:
FTSP Bdg, 4th floor – West Wing
KM 14,4 of Kaliurang St
Yogyakarta – Indonesia
or contact us on e-mail : [email protected]