Architecture Alumnae Association

Jurusan Arsitektur Universitas Islam Indonesia berdiri sejak tahun 1987. Sampai saat ini, Jurusan Arsitektur sudah berpindah tempat dua kali. Pertama kampus UII di Jalan Demangan Baru (1987-1992), Kampus Unit 12 di Kampus Terpadu (1993-1999) dan yang terakhir adalah di Gedung Moh Natsir (2000-sekarang). Jurusan Arsitektur UII hingga saat ini telah menghasilkan dua ribuan alumni yang tersebar di seluruh nusantara bahkan manca negara.

Dengan banyaknya alumni tersebut maka timbul semangat untuk mendirikan wadah alumni. Sehingga pada tanggal 3 Desember 2011 diadakan workshop di Jurusan Arsitektur sebagai inisiasi awal berdirinya wadah alumni arsitektur UII. Melalui beberapa pertemuan sebelumnya, maka pada tanggal 5 Mei 2012  dihadiri oleh ketua jurusan yang mewakili tiga kampus yakni Bapak Munichy B.Edrees (Kampus Demangan), Bapak Revianto Budi Santosa (Kampus Unit 12) dan Bapak Ilya F. Maharika (Kampus Gedung Moh. Natsir) disepakati wadah alumni yang disebut Asosiasi Alumni Arsitektur Universitas Islam Indonesia (AAA-UII). Harapannya di masa mendatang aktivitas alumni arsitektur UII dapat memberikan kontribusi yang bermanfaat bagi masyarakat pada umumnya dan UII pada khususnya. AAA-UII sendiri merupakan organisasi yang bersifat non profit dan secara hirarki menjadi bagian dari Ikatan Keluarga Alumni Universitas Islam Indonesia (IKA-UII).

Supports for Academic Living

Finding Dormitory, Mencari Tempat Kost

Jika anda calon mahasiswa yang sudah menentukan untuk menempuh studi perkuliahan di Universitas Islam Indonesia, langkah selanjutnya yang harus turut direncanakan dengan baik adalah mencari kost / asrama. Kost yang berfungsi sebagai tempat tinggal sementara pengganti rumah utamanya sangat diperlukan umumnya bagi mahasiswa yang berasal dari luar kota Jogja.

 

Tetapi anda tidak perlu khawatir sebab disekitaran kawasan Kampus Universitas Islam Indonesia telah banyak didirikan bangunan berfungsi sebagai kost khususnya untuk mahasiswa dan mahasiswi. Meskipun kuantitas kost kini sangat memadahi namun ada baiknya kita harus cermat dalam menentukkan kost kita nantinya. Tidak bisa dipungkiri bahwasanya produktifitas kita dalam perkuliahan akan cukup bergantung dengan kualitas kenyamanan kost kita.

 

Aspek-aspek yang harus dipertimbangkan dalam menentukan kost diantaranya adalah

 Jarak antara letak kost dengan kampus

 

Jarak harus dipertimbangkan kaitannya dengan keefisienan bagi kita untuk memanfaatkan waktu dan biaya transportasi. Pemanfaatan waktu perkuliahan mungkin akan sangat berbeda dengan masa sekolah. Aktifitas kuliah akan cukup menyita waktu kita ditambah dengan adanya kegiatan lain diluar perkuliahan. Oleh karena itu, ada baiknya bagi kita menentukan letak kost yang dekat dengan kampus yang juga akan cenderung hemat dalam biaya transportasi.

 

2.     Biaya kost

 

Menentukan kost sebaiknya tidak bergantung pada kuantitas biayanya, tetapi fasilitas yang sesuai dengan kebutuhan. Biaya kost yang terlalu tinggi akan menambah beban biaya yang harus kita keluarkan selain biaya kuliah. Jadi mengapa tidak memilih yang sesuai dengan kebutuhan kita saja bukan?

 

3.     Fasilitas kamar mandi

 

Letak kamar mandi di suatu kost menjadi pertimbangan utama bagi mahasiswa putri. Kamar mandi biasanya difasilitasi pada kost dengan dua tipe. Tipe pertama adalah kamar mandi yang terfasilitasi di dalam kamar kost (privat) sedangkan untuk tipe kedua adalah kamar mandi yang terletak di luar kamar (komunal). Jika anda ingin memilih tipe pertama, korelasinya adalah anda harus sangat menjaga kebersihan kamar mandi anda karena udara kamar mandi akan langsung masuk menuju kamar anda. Untuk tipe yang kedua biasanya harga yang ditawarkan cenderung lebih murah namun anda akan bergantian menggunakan kamar mandi dengan teman kost anda.

 

4.     Fasilitas parkir kendaraan dan garasi

 

Untuk pertimbangan keamanan dalam menyimpan atau meletakkan kendaraan milik kita, kebutuhan fasilitas ini menjadi sangat penting.

 

5.     Fasilitas ruang tamu

 

Fasilitas ini sangat diperlukan meninjau kita sebagai mahasiswa gemar untuk berkumpul santai, diharuskannya kerja kolaboratif dalam mengerjakan tugas kelompok dll. Oleh karena itu jika tersedianya fasilitas ini, akan dimungkinkan terjadi interaksi yang lebih nyaman.

 

6.     Jam malam

 

Jam malam disini perlu diperhatikan utamanya pada kemungkinan bagi kita untuk pulang ke kost di atas standar waktu kost antara jam 9 hingga 10 malam. Kadang sebuah tempat kost memberlakukan peraturan ini dengan ketat. Kuliah di Arsitektur kadang menuntut mahasiswa untuk melakukan kegiatan ekstrakurikuler atau mengerjakan tugas bersama (kelompok) yang dilakukan hingga malam hari maka hal ini perlu dikomunikasikan dengan induk semang/penjaga kost

 

7.    Pemilik atau penjaga kost

 

Penjaga kost atau akrab kita sebut sebagai Bapak/Ibu Kost ini adalah pengganti peran orang tua kita dalam menjaga kita selama dikost. Jika dalam suatu kost terdapat Bapak/Ibu Kost maka dalam berperilaku kita akan jauh lebih nyaman.

 

8.     Teman kost

 

Teman kost disini dimaksudkan bukan teman kost nantinya, namun teman kost yang sebelumnya sudah saling mengenal dan secara bersama-sama mencari kost dengan anda. Biasanya ini akan mempermudah bagi anda untuk beradaptasi nantinya.

 

9.     Sistem keamanan

 

Sistem keamanan akan bervariasi mulai dari pagar hingga satpam. Namun tentunya akan berpengaruh pada biaya yang harus dikeluarkan.

 

Mencari kost bukanlah hal sulit jika kita sudah mempertimbangkan aspek-aspek tersebut secara matang. Sedangkan untuk mendapatkan informasi-informasi tersebut anda bisa memastikan kepada kakak angkatan anda yang telah kost terlebih dahulu. Setelah itu anda bisa memastikannya melalui visual survey. Selamat mencari Kost!

 

 

Perkiraan Biaya

Untuk studi di Jurusan Arsitektur memang tidak murah. Terdapat biaya-biaya ekstra yang semuanya untuk pembelajaran seperti pembelian buku teks, cetak mencetak karya desain Anda, komputer (Anda butuh komputer yang cukup handal untuk CAD misalnya), serta komunikasi (internet). Di bawah terdapat ilustrasi pembiayaan yang dapat dipakai sebagai gambaran biaya studi setiap bulannya. Namun perlu diperhatikan bahwa angka di bawah ini tidak mengikat karena akan sangat tergantung gaya hidup dan intensitas kuliah mahasiswa yang bersangkutan.


 

Pengeluaran Semester 1 Semester 2 Semester 3 Semester 4 Semester 5 Semester 6 Semester 7 Semester 8
PENGELUARAN AKADEMIK                
SPP (akan berubah-ubah sesuai dengan peraturan Universitas)   15,275,000   9,765,000   9,765,000   5,303,000
                 
                 
Magang / Karya Tulis Ilmiah           500,000    
Tugas Akhir               900,000
KKN             1,200,000  
BIAYA-BIAYA PRIBADI                
Pembelian Buku 200,000 300,000 300,000 400,000 400,000 400,000 400,000 500,000
Foto kopi materi 50,000 100,000 100,000 200,000 200,000 200,000 200,000 300,000
Cetak mencetak 200,000 200,000 350,000 350,000 400,000 500,000 400,000 1,000,000
Model / maket  250,000 250,000 250,000 250,000 400,000 400,000 400,000 400,000
Beli komputer / pemeliharaan 10,000,000 400,000 400,000 400,000 400,000 400,000 400,000 400,000
Koneksi internet / komunikasi 600,000 600,000 600,000 600,000 600,000 600,000 600,000 600,000
Kost 2,100,000 2,100,000 2,100,000 2,100,000 2,100,000 2,100,000 2,100,000 2,100,000
Biaya Hidup dan transportasi 4,500,000 4,500,000 4,500,000 4,500,000 4,500,000 4,500,000 4,500,000 4,500,000
Total Pengeluaran per Semester (Rp) 17,900,000 23,725,000 8,600,000 18,565,000 9,000,000 19,365,000 10,200,000 16,003,000
Estimasi Pengeluaran per Bulan (dalam Rp) 2,983,333 3,954,167 1,433,333 3,094,167 1,500,000 3,227,500 1,700,000 2,667,167
                 
      Total Perkiraan Biaya Studi non SPP dan Catur Dharma Rp.  123,358,000

Jogja “EduCity”

Jogja “Educity” atau lebih familiar bagi kita untuk menyebutnya sebagai Jogja kota pelajar, kota pendidikan, university city, universitaetstadt, adalah sebuah nama, julukan, sebutan atau bahkan beberapa diantara kita (utamanya wong Jogja) tentunya menjadikan ini sebagai suatu penghargaan. Betapa tidak, rasa bangga terhadap julukan ini dirasakan sebagai tolak ukur pencapaian peningkatan kualitas akademik dan kuantitas sarana pendidikan di Kota Jogja. Dari segi kualitas, Kota Jogja dipandang telah mampu menjaminkan mutu pendidikan bagi para calon pelajar yang ingin menimba ilmu di kota ini. Korelasinya adalah Jogja unggul dalam daftar peringkat kualitas pendidikan di Indonesia. Tidak dielakkan lagi besarnya jumlah ilmuwan dan cendekiawan yang telah dihasilkan oleh kota ini. Sedangkan dari segi kuantitas, berdirinya sarana-sarana pendidikan dari pra sekolah, sekolah hingga perguruan tinggi (swasta dan negeri) telah saling berkompetitif di Kota Jogja. Dikutip dari BPS (Badan Pusat Statistik) tahun 2009/2010 bahwasanya jumlah perguruan tinggi swasta saja di Kota Jogja telah mencapai hingga 67 dengan jumlah mahasiswa terdaftar mencapai 53.275 orang. Salah satu perguruan tinggi swasta yang turut mendukung aktifitas pendidikan tersebut tentu saja adalah Universitas Islam Indonesia (UII). Universitas Islam Indonesia (UII) yang telah dirintis sejak 8 Juli 1945 turut dianggap sebagai pelopor tumbuh kembangnya aktifitas pendidikan di kota ini.

Julukan berharga yang telah digelarkan sejak tahun 60-an ini, tidaklah bisa dipungkiri bahwasanya telah memberikan pengaruh bak medan magnet bagi para calon penimba ilmu dari lingkup regional bahkan internasional. Mereka yang berkeinginan untuk menimba ilmu dari segala penjuru, cenderung telah menempatkan Kota Jogja kedalam daftar salah satu kota sasaran pendidikan mereka. Disisi lain, Kota Jogja selain sebagai kota pendidikan melainkan juga sebagai kota pariwisata, kota seni dan budaya, kota kreatif dan kota gudeg turut mendorong kekuatan ‘magnetik’ bagi para calon pendatang. Keberagaman yang dimiliki kota ini menjadikan Jogja mampu memberi khasanah yang demokratis yang memungkinkan terjadinya keterbukaan berekspresi untuk setiap cendekiawan, aktor kreatif dan masyarakat.

Jadi, ketika Anda bergabung dengan Arsitektur UII, Anda juga akan menjadi bagian dari “wong Jogja”. Menjadi orang Jogja berarti pula menjadi warga intelektual yang berdedikasi tinggi dan berkualitas, warga yang demokratis, kreatif dan bersahaja. 

 

 

 

 

Ikatan Arsitek Indonesia | Indonesian Institute of Architect

Jurusan Arsitektur UII saat ini telah melakukan penandatanganan nota kesepahaman dengan Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Daerah Istimewa Yogyakarta yang merupakan satu satunya institusi profesi di bidang Arsitektur. Piagam Kerjasama ini ditandatangani oleh Dekan dan Ketua IAI DIY (IAI DIY No 731/Dek-10/FTSP/X/2010). Piagam ini memberikan koridor kerjasama untuk berbagai kegiatan, baik yang bersifat akademik maupun profesional. 

Adapun lingkup kerjasamanya adalah (a) Penyelenggaraan kegiatan kursus, pelatihan, seminar, kuliah umum, konferensi atau kegiatan akademik / profesi yang mengarah pada pengembangan sumber daya manusia (b) tukar menukar informasi dan hasil penelitian dan kajian yang berguna bagi pengembangan arsitektur pada umumnya dan (c) penyelenggaraan kegiatan dalam lingkup pengembangan pendidikan dan keprofesian yang dapat diintegrasikan lainnya. 

Saat ini implementasi paling aktual dari kerjasama ini adalah pada penyelenggaraan Pendidikan Profesi Arsitek di Jurusan Arsitektur Universitas Islam Indonesia. 

 

 

Transfer Policy

Secara umum sampai saat ini Jurusan Arsitektur belum menerima mahasiswa pindahan secara langsung. Namun demikian, apabila ada mahasiswa dari universitas lain yang berminat untuk masuk ke Jurusan Arsitektur, maka tetap harus melalui pola seleksi mahasiswa baru. Apabila telah diterima, maka dimungkinkan adanya transfer kredit sepanjang memenuhi kriteria umum yaitu kesamaan jenjang (S1) dan jenjang akreditasi (A) serta substansi kurikulumnya. 

International Students

Open House Program

Matrikulasi Program