Magister Arsitekur

Tag Archive for: M.Ars

Seminar Nasional Magister Arsitektur UII: Riset untuk Inovasi Praktik Arsitektur

“Research is vital to architectural practice” (Peter Raisbeck, Univ. of Melbourne)

“All the practices interviewed considered ‘research’ to be intrinsic part to architectural practice” (RIBA-UK)

Dalam dunia praktek arsitektural kini semakin disadari pentingnya riset dan bahkan para arsitek telah menjadikannya sebagai bagian melekat dalam proses mendesain itu sendiri. Berbagai penelitian baik berkaitan dengan bagaimana sebuah bangunan akan berfungsi dan berkinerja semakin hari semakin dibutuhkan dan dilakukan. Beberapa bidang kajian seperti environmental sustainability, efisiensi energi, analisis preseden karya arsitektur serta kajian tentang material, produk building appliances, serta teknik konstruksi terus dilakukan oleh para arsitek profesional. Beberapa riset sebelum mendesain bahkan juga dilakukan dalam beberapa kajian yang berkait dengan tinjauan teori, perilaku pengguna, kebijakan pemerintah, hingga kajian yang lebih bernilai filosofi.

Seminar ini akan membingkai bagaimana peran riset dapat mewarnai proses mendesain dan tentunya semakin mengakselerasi kualitas desain arsitektural terutama di Indonesia. Peran arsitek yang mampu memiliki kemampuan riset juga semakin banyak dibutuhkan di pasar global. Firma arsitektur ternama semakin banyak yang mempekerjakan atau bekerjasama dengan para lulusan master in architecture atau bahkan Ph.D in architecture untuk berkolaborasi dalam riset desain. Seminar ini juga akan membedah paradigma riset arsitektur, berikut metode dan teknik pelaksanaannya.

Selain itu, seminar ini juga akan membedah pentingnya peran arsitek sebagai mitra komunitas yang dalam konteks Indonesia sangat dibutuhkan. Peran besar kepada komunitas marginal, dhuafa, difabel, dan sebagainya dalam meningkatkan kualitas lingkungan binaan menjadi tantangan besar ke depan. Indonesia dengan keragaman budaya berarsitektur dapat menjadi bagian dari solusi untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat kita ke depan.

Dalam seminar ini, 2 pembicara tamu dan 3 pembicara dosen Magister Arsitektur UII akan memberikan pemaparan tentang beberapa topik berbeda yang berhubungan dengan peran riset dalam inovasi arsitektur dengan rincian sebagai berikut:

Sesi 1

Pembicara Topik
Ir. Ahmad Djuhara, IAI (Ketua Umum IAI Nasional) Kebutuhan Profesi dan Persaingan Arsitek ASEAN
Dr. A Adib Abadi, M.Sc. (Ketua APTARI) Pendidikan Magister Arsitektur: Antara Kurikulum dan Pasar

Sesi 2

Pembicara Topik
Dr-Ing Ir. Ilya Fajar Maharika, MA. IAI Kesenjangan dan Topik dalam Riset Desain Arsitektur
Dr. Ir. Sugini, MT.IAI Metode Riset Desain Arsitektur
Dr. Yulianto Purwono Prihatmaji, ST, MT, IAI Kebutuhan Co-Design dalam Advokasi Arsitektur

 

Seminar Nasional MArs akan diselenggarakan pada hari Kamis tanggal 23 Februari 2017 mulai dari jam 07:30 – 12:00 WIB bertempat di Auditorium lantai 3 Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Gedung M. Natsir, Kampus Terpadu UII, Jl. Kaliurang KM 14.5 Ngaglik, Sleman, Yogyakarta. Seminar ini gratis, terbuka untuk umum dengan fasilitas KUM nilai 4 (untuk anggota IAI DIY), sertifikat, seminar kit, dan makan siang. Sebagai pendamping seminar, pameran karya penelitian dosen juga akan digelar bersamaan dengan stand pendaftaran Magister Arsitektur UII yang melayani booking seat dengan penawaran khusus.

Pendaftaran seminar dibuka s/d 17 Februari 2017.

Link download materi seminar:

https://drive.google.com/open?id=0BwpAnnPlSB_cRmRIQmh4QVNNdE0

Link download pamflet seminar:

https://drive.google.com/file/d/0BwpAnnPlSB_cX1FWQnRBQW9QWUU/view?usp=sharing

Untuk info lebih lanjut tentang MArs kunjungi link berikut:

Sorry, but nothing matched your search criteria. Please try again with some different keywords.

Sistem Pembelajaran M.Ars

 

  1. Metode dan Bentuk Pembelajaran yang Diadopsi

Strategi pendidikan bertumpu pada kurikuler dan ko-kurikulum. Kurikulum berdasarkan kredit semester dan bertumpu pada hard curriculum maupun soft curriculum dan bentuk hidden curriculum. Kurikulum terdiri dari 72 SKS yang terbagi dalam 32 SKS dengan metoda perkuliahan; 25 SKS dengan metoda studio riset yang terbagi dalam pembelajaran pra thesis sebagai persiapan thesis termasuk riset untuk thesis itu sendiri termasuk proposal, dan penulisan thesisnya; 5 SKS dalam bentuk pembelajaran seminar dan 10 SKS dalam bentuk pembelajaran yang ditujukan untuk menghasilkan karya ilmiah.Pendekatan pembelajaran adalah student centre learning yang berpusat pada mahasiswa. Metoda dan teknik yang dikembangkan dalam pembelajaran yang dipilih agar tujuan pembelajaran hard skill dan softskill tercapai secara efektif. Rancangan Pembelajaran di desain sehingga proses pembelajaran interaktif, holistik, integratif dan ilmiah serta tetap berdasarkan pada konteks dan tema aktual secara kolaboratif.

Untuk kepentingan tercapainya tujuan pembelajaran maka dosen pengampu baik secara mandiri atau kolaboratif harus menyusun Course Outline (Garis Besar Perencanaan pembelajaran dan Satuan Acara Perkuliahan (COSAP) sesuai dengan format baku UII. Dalam format tersebut telah tercantum capaian pembelajaran mata kuliah, indikator capaian pembelajaran (kemampuan akhir pembelajaran), topik dan bahan kajian serta referensi yang relevan dengan dengan indikator capaian, time line dan tugas-tugas mahasiswa yang harus dikerjakan serta metoda penilaian. Dalam COSAP juga termuat peta konsep pembelajaran yang menjamin tujuan pembelajaran tercapai secara efektif.

  1. Cara Mengembangkan Suasana dan Interaksi Akademik dan Perilaku Kecendekiawanan

Untuk mengembangkan suasana dan interaksi akademik, maka kegiatan pembelajaran tidak hanya penyampaian perkuliahan satu arah dari dosen, tetapi juga dikembangkan aktivitas diskusi dan presentasi di kelas, workshop baik di studio riset ataupun di laboratorium dan kuliah/riset lapangan.Rancangan pembelajaran kajian dapat berbasis pada kasus (cases based learning) dan atau proyek (project based learning), dan atau problem (problem based learning).Selain kegiatan off line, kuliah juga dilakukan secara online. Namun demikian rancangan tersebut harus sudah didesain di awal. Sesuai dengan aturan yang ada maka kegiatan online class activities tidak melebihi 40% jam pertemuan.Sebagai konsekuensi strategi dan metode serta teknik yang dipilih maka ragam media akan meliputi semua media yang dibutuhkan dalam aktivitas offline dan online class activities antara lain seperti: kelas dan perlengkapannya (mulai dari whiteboard hingga LCD dan komputer) hingga media online termasuk jaringan internet dan sebagainya.Penilaian kelulusan berdasarkan sistem penilaian acuan Normal (PAN) atau penilaian acuan Patokan (PAP) dengan komponen penilaian yang disesuaikan pada indikator capaian kompetensi dengan teknik pengamatan test dan non test yang relevan. Sesuai dengan misi dan visi Universitas, Fakultas dan Jurusan, serta menyetarakan dengan CP dalam SNPT maka tujuan pendidikan di Jurusan Arsitektur dalam mendirikan Magister Arsitektur diformulasikan untuk menghasilkan lulusan yang mempunyai kecakapan yang sesuai dengan capaian pembelajaran.

  1. Rancangan Proses Pembelajaran yang Terkait dengan Penelitian Mahasiswa pada Tugas Akhir

Proses pembelajaran pada program magister Arsitektur dirancang secara sinergis dimulai dengan pengenalan terhadap metodologi riset arsitektur berdasarkan bahan kajian Magister Arsitektur UII yang terdiri dari Metodologi (A), Substansi (B), dan tesis (C) yang menjadi dasar untuk menentukan nama mata kuliah, studio, dan tesis. Dengan rancangan seperti ini yang didukung dengan proses publikasi karya baik nasional maupun internasional yang diwajibkan untuk masing-masing mahasiswa, diharapkan mahasiswa dapat berproses dalam penelitian tesis sejak awal proses perkuliahan dan memperkaya pendalaman riset dan/atau tema terkait penelitian tesis tersebut.

  1. Rancangan Proses Pembelajaran yang Terkait dengan Pengabdian pada Masyarakat

Kurikulum Magister Arsitektur terdiri dari kelompok metodologis dan substansi. Mata kuliah kelompok substansi meliputi topik-topik Islamic Architectural (paradigma, teori, konsep dan teknologi serta studi kasus/model), Sustainable Architeture (Paradigma teori konsep dan teknologi serta studi kasus/model), Architecture for all (Paradigma, teori, konsep dan teknologi serta studi kasus/model) dan  Nusantara Architecture (Paradigma, teori, konsep dan teknologi serta studi kasus/model). Pembelajaran studi kasus dilakukan antara lain kasus-kasus di masyarakat dengan pembelajaran case based learning dengan skema pengabdian pada masyarakat.

  1. Sistem/ Pola Pembelajaran yang Dapat Mengantarkan Lulusan Mampu Membuat Karya Ilmiah/ Nyata Layak Publikasi

Khusus untuk capaian kompetensi pembuatan karya ilmiah yang layak dipublikasikan di tingkat nasional dan internasional maka semua mata kuliah pra thesis yang berupa studio riset harus memuat komponen penilaian produk berupa naskah yang siap dikirim ke jurnal nasional dan jurnal internasional dengan Bahasa Inggris. Pada mata kuliah publikasi, akan diantar oleh kuliah umum dari pengampu pakar dan diadakan workshop untuk mematangkan naskah hasil riset di pratesis dalam format jurnal yang disasar. Dengan kompetensi ini maka diharapkan mahasiswa akan mampu untuk mempublikasikan hasil riset thesisnya dalam jurnal yang distandarkan. Untuk memperkuat kemampuan mahasiswa membuat karya ilmiah, Magister Arsitektur UII membantu mahasiswa untuk mengirim karya ilmiah mereka ke seminar atau konferensi nasional atau internasional di sepanjang tahun proses belajar. Hal tersebut didukung oleh program Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan UII yang secara rutin menyelenggarakan seminar nasional secara tahunan Innovation in Built Environment (IBE) dan seminar internasional dalam jangka waktu dua tahunan International Conference on Sustainable Built Environment (ICSBE). Dengan cukup tingginya peluang publikasi tersebut, perlu dipahami materi Standar Penulisan untuk Publikasi Internasional yang akan diterapkan dalam pengaturan proses dan produk perkuliahan seperti contoh berikut:

Responsible research publication: International standards for authors

  • The research being reported should have been conducted in an ethical and responsible manner and should comply with all relevant legislation.

  • Researchers should present their results clearly, honestly, and without fabrication, falsification or inappropriate data manipulation.

  • Researchers should strive to describe their methods clearly and unambiguously so that their findings can be confirmed by others.

  • Researchers should adhere to publication requirements that submitted work is original, is not plagiarised, and has not been published elsewhere.

  • Authors should take collective responsibility for submitted and published work.

  • The authorship of research publications should accurately reflect individuals’ contributions to the work and its reporting.

  • Funding sources and relevant conflicts of interest should be disclosed.

Sumber: A position statement developed at the 2nd World Conference on Research Integrity, Singapore, July 22-24, 2010  Elizabeth Wager & Sabine Kleinert.

 

  1.  Sistem Pembobotan dan Beban Belajar

Beban belajar berdasar pada satuan kredit semester. Mahasiswa dinyatakan lulus bila telah menyelesaikan 72 SKS. Satu SKS setara dengan 160 menit kegiatan belajar per minggu/pertemuan dengan jumlah minggu/pertemuan persemester adalah 14 kali ditambah 2 kali pertemuan ujian sehingga jumlah efektif pertemuan pembelajaran adalah 16 kali dalam satu semester. Secara rinci beban kerja kegiatan pembelajaran 1 SKS,  dirancang sebagai berikut:

  1. Pembelajaran kuliah: setiap pertemuan/minggu mahasiswa akan mengalokasikan waktu 50 menit untuk tatap muka, 50 menit tugas terstruktur dan 60 tugas mandiri.

  2. Pembelajaran seminar: mahasiswa mengalokasikan waktu sebanyak 100 menit perminggu dan kegiatan belajar mandiri 60 menit perminggu.

  3. Pembelajaran Riset, praktikum baik laboratorium (eksperimen/simulasi) dan lapangan: mahasiswa mengalokasikan waktu 160 menit perminggunya.

Nama mata kuliah dan pembobotan selama empat semester di Program Studi Magister Arsitektur UII dapat dijabarkan dalam Tabel berikut.

Tabel: Nama Mata Kuliah dan Bobot dalam 4 Semester

  1. Sistem Penilaian Pembelajaran dan Tata Cara Pelaporan Penilaian

Sistem penilaian pembelajaran dan tata cara pelaporan penilaian mengacu pada peraturan tentang Penyelenggaraan Pendidikan Pascasarjana. Evaluasi meliputi evaluasi kelulusan mata kuliah, evaluasi kelulusan program. Evaluasi penilaian mata kuliah berdasarkan sistem penilaian acuan Normal (PAN) atau penilaian acuan Patokan (PAP) dengan komponen penilaian yang disesuaikan pada indikator capaian kompetensi dengan teknik pengamatan test dan non test yang relevan. Evaluasi mata kuliah dilakukan dua kali dalam satu semester. Penilaian hasil belajar dinyatakan dalam bentuk huruf yang masing masing memiliki harkat sebagai berikut:

Tata cara pelaporan penilaian dilakukan dengan mekanisme Kartu Hasil Studi (KHS) dan evaluasi akhir studi.

PROGRAM STUDI MAGISTER ARSITEKTUR UII

Berdasarkan landasan UII dan Jurusan Arsitektur FTSP UII, maka dirumuskan Misi dan Tujuan Pendidikan Program Studi Magister Arsitektur UII sebagai berikut:

Misi Program Studi Magister Arsitektur UII
Mendidik mahasiswa untuk menjadi Magister Arsitektur, mengembangkan kajian keilmuan dalam:

Mengembangkan sikap yang dilandasi nilai-nilai Islami dan kebangsaan, etos bekerja keras dan tangguh serta ketrampilan manajerial sehingga mampu untuk berkarya secara baik.

Mengembangkan pengetahuan arsitektur yang komprehensif yang dilandasi pada nilai-nilai Islami yang dijabarkan dalam pengembangan potensi lokal, pengembangan keberlanjutan, dan pemberdayaan masyarakat.

 

Tujuan Pendidikan Program Studi Magister Arsitektur UII:

Menghasilkan Magister Arsitektur yang dapat menguasai formulasi “State of The Art” perancangan arsitektur dan ilmu arsitektur sebagai dasar untuk melakukan RISET DESAIN, sehingga mampu berperan di dalam masyarakat sebagai perancang, fasilitator masyarakat, wirausaha, ilmuwan dan teknokrat dalam bidang arsitektur.

Strategi Pencapaian
Tujuan Pendidikan Magister Arsitektur tersebut dicapai melalui proses belajar mengajar dan pengembangan kajian dengan sasaran kompetensi utama sebagai berikut:
Melakukan KAJIAN PERANCANGAN untuk mengembangkan :

    1. Kemampuan untuk berimajinasi, berpikir kreatif, berinovasi dan menjadi pelopor dalam desain.
    2. Kemampuan untuk mengumpulkan informasi, merumuskan masalah, melakukan analisis serta melakukan penilaian kritis dan merumuskan strategi untuk melakukan tindakan.
    3. Kemampuan untuk merekonsiliasi berbagai faktor, mengintegrasikan pengetahuan dan menerapkan keterampilan dalam penciptaan suatu solusi desain.

Melakukan KAJIAN KEILMUAN untuk mengembangkan:

    1. Pengetahuan tentang aspek sejarah dan budaya dalam arsitektur lokal.
    2. Pengetahuan tentang aspek-aspek keberlanjutan dalam arsitektur yang relevan dengan kondisi alami dan sosial setempat.
    3. Pengetahuan tentang kondisi dan potensi masyarakat serta cara-cara untuk memberdayakannya melalui arsitektur

Menyajikan GAGASAN, PROSES DAN HASIL KAJIAN dalam berbagai media yang didukung oleh kemampuan berikut:

    1. Mengkomunikasikan ide-ide dalam kerja tim, kerja profesional dan forum keilmuan dalam bentuk grafis, lisan maupun tulisan.
    2. Menyusun publikasi nasional maupun internasional.

Magister Arsitektur lingkungan binaan yang memiliki fokus pada Riset Desain (research for/to/about architectural design) dengan pendekatan dan orientasi pana nilai-ISLAMI, keberlanjutan, Arsitektur Inklusif, dan lokalitas (nusantara), yang hasilnya dapat dipublikasikan secara nasional maupun internasional. Diharapkan lulusan dapat mengembangkan karier sebagai pekerja ilmu untuk pengembangan Ilmu Arsitektur baik sebagai peneliti atau pendidik dan sekaligus dapat berperan sebagai pakar/konsultan yang memberikan layanan riset untuk keperluan praktek keprofesian arsitektur (privat domain), advokasi (community domain), manajemen konstruksi (praktek pembangunan), dan pengawasan pemerintah (public/government domain).

Secara khusus, lulusan Magister Arsitektur UII akan memiliki kemampuan sebagai berikut:

  1. Mampu mengembangan keilmuan arsitektur melalui penelitian dengan pendekatan inter atau multidisiplin, yang tersusun dalam tesis yang teruji terhadap kaidah ilmiah dan arsitektur, dan dapat dipublikasikan dalam publikasi berkala ilmiah nasional terakreditasi, atau

  2. Mampu menghasilkan rancangan arsitektur yang kreatif, orijinal, disertai dengan kajian teoretiknya, yang merupakan solusi hasil kajian masalah arsitektur yang kontekstual, dan teruji terhadap kaidah arsitektur, serta tersusun dalam laporan yang dapat dipublikasikan dalam publikasi ilmiah nasional terakreditasi; dan

  3. Mampu menghasilkan paper/karya ilmiah salah satu bidang keilmuan arsitektur dan mempresentasikan dalam suatu forum/publikasi ilmiah nasional maupun internasional.


Berdasarkan uraian manfaat MAGISTER ARSITEKTUR UII terhadap institusi, masyarakat, dan bangsa khususnya yang terkait dengan pengelolan sumber daya bangsa (manusia dan alam), diharapkan MAGISTER ARSITEKTUR UII akan mampu memberikan peningkatan nation competitiveness secara kuantitatif dan kualitatif.

Keunggulan dan Karakteristik Program Studi Magister Arsitektur UII

Sesuai dengan perkembangan pendidikan tinggi dewasa ini, kurikulum Magister Arsitektur UII dirancang dengan adanya keunggulan pada kegiatan RISET DESAIN dengan karakteristik kurikulum berbasis Islam, keberlanjutan, architecture for all, dan arsitektur nusantara, yang sejalan dengan kurikulum Pogram Studi Arsitektur S-1 dan Program Profesi Arsitek di UII. Sehingga Magister Arsitektur UII akan memiliki mata kuliah dan kegiatan studio untuk mata kuliah Arsitektur Islami dan Arsitektur Nusantara. Pada waktu jangka panjang dan menengah, akan dilakukan sintesis mata kuliah dan studio arsitektur Islam Nusantara. Secara khusus keunggulan dan karakteristik yang dimiliki oleh lulusan Magister Arsitektur UII dibekali kurikulum yang berorientasi pada empat pilar yaitu: 1) Learning to Know; 2) Learning to Do; 3) Learning to Be dan; 4) Learning to Live Together.

Learning to know atau “belajar untuk mengetahui” adalah suatu pilar pembelajaran agar manusia dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu dan teknologi yang semakin pesat untuk memenuhi tuntutan kebutuhan kesejahteraan masyarakat.Untuk itu perlu didorong agar mahasiswa dapat belajar lebih efektif dan efisien dengan pendekatan multi sektoral.

Learning to Do adalah suatu cara atau metode pembelajaran agar ilmu pengetahuan yang sudah diperoleh lewat learning to know dapat diterapkan secara lancar/trampil untuk kesejahteraan manusia. Unsur ketrampilan sangat ditekankan pada pilar ini, dengan catatan bahwa mahasiswa mempunyai basis penguasaan ilmu yang handal. Ketrampilan ditujukan untuk mengatasi adanya pengetahuan yang tidur, terpendam atau pengetahuan yang tidak dapat dimanfaatkan.

Learning to Be yang dimaksudkan agar kecakapan pengetahuan dan ketrampilan yang dimiliki hendaknya tidak hanya untuk diri sendiri, dan bahkan jauh dari sikap sosial, tetapi harus mampu memberikan kesejahteraan bagi masyarakat luas. Dua pilar yang telah dimiliki hendaknya mempunyai nilai manfaat terhadap orang banyak, mempunyai nilai sosial dan menumbuhkan suatu value dan akhirnya mengkristal menjadi suatu budaya dan bahkan filosofi. Untuk itu pola berbaur, bekerja sama, saling toleransi, saling menghargai, saling memperkuat menjadi inti dari pilar ini. Proses pembelajaran akan dijabarkan lebih rinci sehingga dapat mendukung pilar-pilar tersebut.

Learning to Live Together yang pada intinya mengharapkan agar proses pembelajaran dapat membentuk mahasiswa menjadi warga negara yang tahu akan hak dan kewajibannya. Proses pembelajaran yang dilakukan dapat membangun ikatan sosial, membangun ketahanan komunitas, ketahanan masyarakat dan ketahanan Negara.

 

Profil Lulusan M.Ars UII

Bidang keilmuan adalah Arsitektur dengan kemampuan berkarya pada keahlian riset keilmuan Arsitektur pada umumnya dengan kekhususan pada riset untuk, tentang dan pada desain arstektur (research for/to/about architecture design). Lulusan dapat mengembangkan karier sebagai pekerja ilmu untuk pengembangan Ilmu Arsitektur baik sebagai peneliti atau pendidik dan sekaligus dapat berperan sebagai pakar/konsultan yang memberikan layanan riset untuk keperluan praktek keprofesian arsitektur (privat domain), advokasi (community domain) dan pengawasan pemerintah (public/goverment domain).

Kualifikasi Hasil Pendidikan (Learning Outcomes)

Kompetensi utama yang diharapkan akan dimiliki sarjana S2 yang lulus dari Program Studi Magister Arsitektur UII adalah memiliki kompentensi yang unggul dalam riset dibidang teknik Arsitektur seperti di bidang Islamic Architectural, Sustainable Architecture, Architecture for all, Nusantara Architecture. Sedang kompetensi pendukung yang diharapkan dimiliki oleh seorang Magister lulusan Magister Arsitektur UII adalah mampu mengimplementasikan hasil riset dan kajiannya untuk disampaikan ke masyarakat terbatas seperti masyarakat akademis maupun masyarakat umum.

  1. Metodologi

  1. Metodologi riset baku: paradigmatis, teknik.

  2. Riset desain: untuk programming (faktual, studi kasus, otoritatif), pada/tentang desain (Agreement based programming, knowledge based programming, Value based programming)

  3. Riset evaluasi desain tematik.

  1. Subtansi:

  1. Islamic Architectural : Paradigma,teori, konsep dan teknologi serta studi kasus/model

  2. Sustainable Architeture: Paradigma teori konsep dan teknologi serta studi kasus/model

  3. Architecture for all : Paradigma,teori, konsep dan teknologi serta studi kasus/model

  4. Nusantara Architecture: Paradigma, teori, konsep dan teknologi serta studi kasus/model.

  5. Matakuliah yang mengait pada bahan kajian.

 

Kompetensi Utama dan Kompetensi Pendukung

Magister Arsitektur UII dirancang memiliki kompetensi utama dan kompetensi pendukung. Kompetensi Utama Magister Arsitektur UII yaitu: Arsitektur dengan kemampuan berkarya pada keahlian riset keilmuan Arsitektur pada umumnya dengan kekhususan pada riset untuk, tentang dan pada desain arstektur (research for/to/about architecture design).

Kompetensi Pendukung Magister Arsitektur UII yaitu: Lulusan dapat mengembangkan karier sebagai pekerja ilmu untuk pengembangan Ilmu Arsitektur baik sebagai peneliti atau pendidik dan sekaligus dapat berperan sebagai pakar/konsultan yang memberikan layanan riset untuk keperluan praktek keprofesian arsitektur (privat domain), advokasi (community domain) dan pengawasan pemerintah (public/goverment domain). Dengan kompetensi utama dan kompetensi pendukung, maka Magister Arsitektur UII disiapkan untuk mencetak lulusan yang berkarakter riset desain yang tentunya berkompetensi unggul.

Sikap

Berdasarkan profil lulusan dan jenjang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia level 8 dan kekhasan yang tetapkan berdasarkan pasar, kata kunci dari visi, misi UII (Rahmatan lil alamin) dan kata kunci visi misi Jurusan (dhuafa dan keberlanjutan) serta  potensi  sumber daya, maka disusun Program Learning outcomes sebagai berikut:

  1. Lulusan mempunyai sikap dengan nilai:

    1. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

    2. Memiliki moral, etika dan kepribadian yang baik di dalam menyelesaikan tugasnya.

    3. Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cintatanah air serta mendukung perdamaian dunia.

    4. Mampu bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial dan kepedulian yang tinggi terhadap masyarakat dan lingkungannya.

    5. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, kepercayaan, dan agama serta pendapat/temuan original orang lain.

    6. Menjunjung tinggi penegakan hukum serta memiliki semangat untuk mendahulukan kepentingan bangsa serta masyarakat luas.

  1. Mampu mengembangkan pengetahuan, teknologi, dan/atau seni di dalam bidang keilmuan Arstitektur melalui riset, hingga menghasilkan karya inovatif dan teruji dalam keunggulan pada arsitektur islami, berkelanjutan yang mencakup arsitektur untuk semua dan arsitektur nusantara.

  2. Mampu memecahkan permasalahan ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni dalam ranah arsitektur praxis melalui layanan riset desain dengan pendekatan inter atau multidisipliner.

  3. Mampu mengelola riset dan pengembangan keilmuan arsitektur islami, berkelanjutan yang mencakup arsitektur untuk semua dan arsitektur nusantara yang bermanfaat bagi masyarakat dan keilmuan, serta mampu mendapat pengakuan nasional dan internasional.

    1.   Strategi Pencapaian agar Kompetensi Lulusan Dapat Dicapai

Strategi pencapaian agar kompetensi lulusan Program Studi Magister Arsitektur UII dapat dicapai yaitu dengan menggunakan sistem pembelajaran yang sesuai dengan standar SNPT. Sistem Pembelajaran MAGISTER ARSITEKTUR UII didasarkan pada Standar Proses Pembelajaran dari Permendikbud No 49/2014 tentang STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI (lihat Gambar)

Gambar: Diagram Sistem Pembelajaran

    1. Capaian Pembelajaran Program Studi Magister Arsitektur UII

Capaian pembelajaran di Magister Arsitektur UII dibagi menjadi lima capaian pembelajaran. Kelima capaian pembelajaran tersebut yaitu sebagai berikut:

  1. Capaian Pembelajaran 1 (CP 1) yaitu Sikap Amanah dan Profesional

  2. Capaian Pembelajaran 2 (CP 2) yaitu Nalar Trampil dan Kreatif

  3. Capaian Pembelajaran 3 (CP 3) yaitu Pengetahuan Integratif dan Investigatif

  4. Capaian Pembelajaran 4 (CP 4) yaitu Ketrampilan Perancangan dan Pengkajian Berimbang

  5. Capaian Pembelajaran 5 (CP 5) yaitu Ketrampilan Pendampingan dan Difusi Pengetahuan.

Dari capaian-capaian pembelajaran tersebut maka menghasilkan program learning outcome yang berguna bagi lulusan. Capaian pembelajaran Magister Arsitektur UII dapat dijelaskan sebagai berikut:

Tabel: Capaian Pembelajaran Magister Arsitektur UII

Capaian Pembelajaran Program

Program Learning Outcome

CP 1

Sikap Amanah dan Profesional

Lulusan harus memiliki etika universal berlandaskan nilai keislaman yang kuat, tanggung jawab profesional untuk menghasilkan karya, pemikiran maupun layanan arsitektural yang berkualitas tinggi serta didukung ketrampilan kepemimpinan, kolaborasi maupun kewirausahaan

Lulusan mempunyai sikap:

  1. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius;

  2. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama, moral, dan etika;

  3. Menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik;

  4. Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki nasionalisme serta rasa tanggungjawab pada negara dan bangsa;

  5. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan, serta pendapat atau temuan orisinil orang lain;

  6. Berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan kemajuan peradaban berdasarkan pancasila;

  7. Bekerjasama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan;

  8. Taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara;

  9. Menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan dan kewirausahaan;

  10. Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang keahliannya secara mandiri;

  11. Etis dan estetis, komunikatif, adaptif, dan apresiatif.

CP 2

Nalar Trampil dan Kreatif

Lulusan harus memiliki kemampuan membangun abstraksi dan dialektika antara ide spasial dengan dampaknya melalui beragam kajian konteks baik teoritis, sosial, politik, ekonomi, budaya dan lingkungan yang didukung dengan kemampuan mengartikulasikan pemikiran arsitektural tersebut melalui berbagai media, termasuk melalui narasi tertulis, bicara, gambar dan diagram serta model.

Lulusan dapat:

  1. Mengembangkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan kreatif dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi atau seni sesuai dengan bidang keahliannya melalui penelitian ilmiah, penciptaan desain atau karya seni serta menyusun konsepsi ilmiah dan hasil kajiannya berdasarkan kaidah, tata cara, dan etika ilmiah dalam bentuk tesis;

  2. Menyusun dan mengkomunikasikan ide, hasil pemikiran dan argumen saintifik secara bertanggungjawab dan didasarkan pada etika akademik, melalui media kepada masyarakat akademik dan masyarakat luas;

  3. Mengambil keputusan dalam konteks meyelesaikan masalah pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi atau seni berdasarkan kajian analisis atau eksperimental terhadap informasi dan data;

  4. Mendokumentasikan, menyimpan, mengamankan, dan menemukan kembali data hasil penelitian untuk menjamin kesahihan dan menghindarkan plagiasi;

  5. Meningkatkan kapasitas pembelajaran secara mandiri;

  6. Mengelola, mengembangkan dan memelihara jaringan kerja dengan kolega, sejawat di dalam lembaga dan komunitas penelitian yang lebih luas

CP 3

Pengetahuan Integratif dan Investigatif

Lulusan harus mempunyai penguasaan pengetahuan untuk mengintegrasikan seluruh aspek proses perancangan, rancangan arsitektural, sistem teknologi dan material bangunan hingga praktik pembangunan termasuk pengetahuan dan praktik lokal nusantara.

Lulusan juga harus mempunyai pengetahuan untuk menilai dan menginvestigasi aspek di atas sebagai bagian dari sikap belajar sepanjang hayat untuk meningkatkan kompetensi dalam pengambilan keputusan yang mempertimbangkan dampak lingkungan, dan untuk mendorong batas ilmu pengetahuan arsitektural agar tercipta lingkungan binaan dan masyarakat yang lestari.

Lulusan dapat:

  1. Menguasai teori arsitektur, perancangan arsitektur, estetika, simbol dalam arsitektur, sains bangunan/perencanaan dan perancangan kota/permukiman/landscape;

  2. Menguasai konsep teoritis arsitektur nusantara, dan metode penelitian serta publikasi ilmiah.

CP 4

Ketrampilan Perancangan & Pengkajian Berimbang

Lulusan harus menunjukkan kemampuan untuk memformulasikan tata kelola dan mengimplementasikan praktik perancangan / pengkajian arsitektural baik aspek teknis, sistematika maupun substansi yang diorientasikan pada pemenuhan kebutuhan yang seimbang antara klien dengan masyarakat dan antara pranata (etika dan hukum) dengan inovasi serta bisnis.

Lulusan dapat:

  1. Mampu mengembangan keilmuan arsitektur melalui penelitian dengan pendekatan inter atau multidisiplin, yang tersusun dalam tesis yang teruji terhadap kaidah ilmiah dan arsitektur, dan dapat dipublikasikan dalam publikasi berkala ilmiah nasional terakreditasi, atau;

  2. Mampu menghasilkan rancangan arsitektur yang kreatif, orijinal, disertai dengan kajian teoretiknya, yang merupakan solusi hasil kajian masalah arsitektur yang kontekstual, dan teruji terhadap kaidah arsitektur, serta tersusun dalam laporan yang dapat dipublikasikan dalam publikasi ilmiah nasional terakreditasi;

  3. Mampu menghasilkan paper/karya ilmiah salah satu bidang keilmuan arsitektur dan mempresentasikan dalam suatu forum ilmiah di tingkat nasional dan internasional.

CP 5

Ketrampilan Pendampingan & Difusi Pengetahuan

Lulusan harus mampu menjadi pendamping klien, masyarakat dan pemerintah untuk membangun dan meningkatkan kualitas lingkungan binaan, mampu mengimplementasi-kan nilai dan pengetahuan keislaman dalam ranah ide arsitektural, proses pembangunan maupun evaluasi dampak terhadap lingkungan binaan sebagai bagian dari upaya difusi ilmu pengetahuan dan teknologi serta inovasi yang dimilikinya untuk menciptakan masyarakat madani.

Lulusan memiliki pengetahuan akan:

  • Keterbangunan

  • Keterampilan Komunikasi

  • Pendampingan dan Partisipasi Masyarakat

  • Kajian Forensika Arsitektural dan Evaluasi Kinerja Lingkungan

    1.   Matriks Bahan Kajian yang Diturunkan dari Capaian Pembelajaran

Bahan kajian Magister Arsitektur UII terdiri dari Metodologi (A), Substansi (B), dan tesis (C) yang menjadi dasar untuk menentukan nama mata kuliah, studio, dan tesis. Mata kuliah-mata kuliah yang mengait pada bahan kajian dapat dilihat pada Tabel berikut.

Tabel: Mata Kuliah yang mengait pada bahan kajian

Curriculum M.Ars

Di dalam kerangka Kurikulum Magister Arsitektur UII, keilmuan yang akan dikembangkan adalan Arsitektur yang difokuskan pada Islamic Architeture for All dengan memperhatikan aspek Sustainability dan lokalitas “Nusantara Archipelago” (Kepulauan Nusantara). Pendekatan kurikulum Magister Arsitektur didasarkan pada tingkat kemampuan kerja level kualifikasi 8 (delapan) yaitu Program Magister.

Tabel Kata kunci tingkat kemampuan kerja dalam deskripsi KKNI

Sumber: Tim KKNI BELMAWA DIKTI, 2014, Panduan Penyusunan Capaian Pembelajaran Lulusan Program Studi

Rumpun Keilmuan

Dalam dunia yang berubah terdapat dampak yang signifikan dalam perkembangan pendidikan arsitektur. Paling tidak, menurut Ganapathy Mahalingam, PhD dalam Konvensi AIA yang berjudul “Emerging Trends for Architectural Education in the 21st Century terdapat 7 aspek yang berkembang sebagaimana Gambar berikut:

Gambar: Road Map Pendidikan Arsitektur UII

 

Tabel: Tahapan Pelaksanaan Road Map Pengembangan Islamic architeturefor All & Sustainability dan “ Nusantara”architecture

1. R&D

2. Inovasi Pengembangan Rancang Bangun

3. Pengembangan Model & Prototip

4. Produk Desain

4. Diseminasi Produk/Publikasi

  • Riset tentang dan untuk perancangan/ desain bangunan, tapak/ masterplan, interior, dan rancang kota (maks 60ha) dengan pendekatan Islamic Architecture for all, Sustainibility, “Nusantara” architecture

  • Inovasi Merancang,

  • Berargumentasi,

  • Mengkaji,

  • Berkomunikasi,

  • Architectural Forensics

  • Rekayasa teknik & teknologi

  • Rekayasa finansial

  • Rekayasa sosial dan legal (perda)

  • Penyiapan lahan & komunitas

  • Pengembangan jejaring pendukung

Produk Desain Bangunan, Tapak, Interior, dan Rancang Kota berbasis Islamic Architecture for all (Sustainability & Nusantara Architecture)

Seminars, Conferences, Workshops, Training, and National and International Journal Publications dan HKI

Magister Arsitektur UII memiliki keahlian Riset Arsitektur khususnya Riset Desain. Dengan “market driver design” maka Magister Arsitektur UII memiliki karakteristik yang berbeda dari perguruan tinggi lainnya di Indonesia. Magister Arsitektur UII akan dibekali “ResearchDesign Skill Development”, sehingga mencetak lulusan yang: a) Mahir Riset Desain, b) Mahir Mengadvokasi, dan c) Mahir Mengevaluasi

Riset Desain pada Magister Arsitektur UII untuk mendukung produk-produk desain profesional. Gambar 2.3. Orientasi pembelajaran Magister Arsitektur UII dengan karakteristik utama pada Riset Desain (Design Research).

Sumber: Maharika, 2014



Body of Knowledge dari Program Studi Magister Arsitektur UII

Bidang ilmu dan kajian yang menjadi pokok bahasan dalam Program Magister Arsitektur UII tidak berbeda dengan apa yang dikaji pada program magister sejenis di tempat lain. Bidang ilmu dan kajian yang dilakukan disini akan dapat mendukung aplikasi ilmu-ilmu yang lain dalam tatanan praktis. Bidang ilmu yang akan menjadi pokok dalam Program Magister Arsitektur UII adalah bidang ilmu Arsitektur yang dihimpun dari beberapa sub-bidang yaitu Islamic Architecture, Sustainable Architecture, Architecture for all, and Nusantara Architecture. Ilmu Arsitektur berkaitan dengan bidang lain seperti Planologi (Perencanaan Wilayah, Kota dan Desa), Urban Design, Architecture Landscape, Interior dan Furniture. Untuk pengembangan lebih jauh, bidang ilmu Arsitektur dalam Program Magister Arsitektur UII akan didukung dengan penguatan dibidang Arsitektur Islam dan Nusantara karena Indonesia merupakan negara dengan penduduk muslim terbesar dan kaya akan budaya di setiap daerah yang terdiri dari 34 provinsi.

Perkembangan Bidang Ilmu/ Kajian

Perkembangan bidang ilmu Arsitektur dan kajiannya dapat berdampak langsung atau tidak langsung terhadap perkembangan teknologi dimasa depan. Doxiadis (1963) menulis bahwa ilmu dan praktek Arsitektur berkembang dari kepentingan lokal ke internasional. Berdasarkan perkembangan negara yang mencakup lokalitas, sosial ekonomi, dan perkembangan teknologi, maka arsitektur berkembang dari karya kerjinan ke karya industri arsitektur (Shidarta, 1984). Bila diamati, tulisan-tulisan tentang perkembangan arsitektur di masa lalu lebih banyak dibanding tulisan karya arsitektur yang berkembang saat ini. Penulis asing lebih banyak menulis arsitektur Indonesia dibanding ahli-ahli Indonesia (Atmadi, 1981). Menurut Atmadi (1981), kegiatan bidang arsitektur yang belum banyak disentuh adalah adalah PENELITIAN ARSITEKTUR. Penelitian arsitektur pada hakekatnya merupakan usaha untuk mempelajari kembali konsep dan patokan bangunan yang telah dikembangkan pada masa lalu yang sangat berguna bagi perumusan konsep dan pendekatan yang akan diterapkan pada bangunan atau gedung yang akan menjawab tantangan masa kini maupun yang akan datang. Setiap hasil perancangan mestinya sudah merupakan suatu sintesa yang merupakan hasil penelitian.

 

Tabel: Perkembangan Arsitektur Era Pertengahan, Modern, Masa Kini

Sumber: Bhaswara, Rahadea, 2010

Untuk menghindari hasil sintesa atau kesimpulan yang tidak mantap atau kurang memadai, maka diperlukan metoda perancanan yang lebih rasional (glass box) (Atmadi, 1981) dan memahami pula adanya pendekatan black box. Sehingga, manfaat hasil riset Magister Arsitektur UII tidak hanya untuk kepentingan praktis dan ekonomis, namun maka manfaat riset juga untuk perkembangan ilmu arsitektur. Selain itu, hasil-hasil riset Magister Arsitektur UII juga akan memberikan dampak langsung terhadap praktek perancangan arsitektur dimasa sekarang maupun masa yang akan datang.

Dengan akan dikembangkannya Program Studi Magister Arsitektur UII, dengan penguatan RISET DESAIN yang diperlukan untuk kepentingan akademik maupun profesional, maka kelak sarjana S-2 yang dihasilkan oleh Magister Arsitektur UII diharapkan akan sangat kompeten sebagai ahli dibidang Islamic Architecture, Architecture for all, Nusantara Architecture, and Sustainable Architecture.

Rancangan Kurikulum

Kurikulum Program Magister Arsitektur UII dirancang dengan jumlah SKS sebanyak 76 SKS yang terdiri dari subyek pendukung 18 SKS dan subyek utama sebanyak 58 SKS. Dengan jumlah SKS sebanyak ini diharapkan Program Magister Arsitektur UII dapat menghasilkan sarjana S2 yang kompeten dibidang riset dan atau kompeten sebagai staf pengajar perguruan tinggi. Oleh karena itu pada semester-semester awal mahasiswa akan diberikan matakuliah tatap muka dengan subyek filsafat ilmu dan metodologi penelitian, sedangkan untuk peningkatan kemampuan mahasiswa dalam menyelesaikan penelitian Magisternya maka mahasiswa diharuskan mengambil mata kuliah pendukung pilihan wajib yang disesuaikan dengan rencana topik penelitian yang akan diambil. Mata kuliah pendukung ini diambil oleh mahasiswa berdasarkan usulan dari dosen yang akan diproyeksikan sebagai pembimbing tesis dari mahasiswa yang bersangkutan. Selebihnya subyek yang harus ditempuh mahasiswa adalah subyek penelitian yang menyangkut penulisan tesis. Oleh karena itu, lulusan Magister Arsitektur UII adalah Magister Arsitektur yang mampu menguasai ‘state of the art’ perancangan & ilmu arsitektur. Peran yang dapat dilakukan oleh lulusan Magister Arsitektur UII setelah menyelesaikan proses pembelajaran di program studi terkait dapat dilihat pada Tabel berikut:

Tabel: Lulusan Program Studi Magister Arsitektur UII dalam Level “State of The Art

 

Profil Lulusan S2 Arsitektur

Lingkung Pengetahuan

  • Designer

  • Pembangun/Pengembang

  • Ilmuwan

  • Birokrat

State of the Art/Keunggulan:

Islamic Architecture, Sustainability, Inclusy, Locality

 

Rancangan Kurikulum Program Studi Magister Arsitektur UII

Tabel: Susunan Mata Kuliah per Semester Berikut Bobotnya


Degree and Programm in Department of Architecture UII

Degree granted to the graduates based on the program. Graduates of the Bachelor Program in Architecture or Program Sarjana Arsitektur are awarded the title of Bachelor of Architecture or Sarjana Arsitektur abbreviated as S.Ars. For those graduating from PPAr after they finished their Bachelor Program are awarded the degree of Architect or Arsitek abbreviated as Ar.

Table Degrees and Programs

Program

Degree

Profiles of Graduates

Professional Program

Arsitek (Ar.)

Architect

Professional Junior Architect practicing independently as entrepreneur or serving and empowering communities in the field of building design

Professional Junior Architect applying his or her knowledge and skills by working in design consultant firm and other related fields in construction services, or working in educational institutions and government offices

Bachelor Program

Sarjana Arsitektur

(S.Ars)

Bachelor in Architecture

Graduates ready to apply his or her knowledge and skills in the fields of design and construction services, and ready to develop his or her competence as professional architect

Graduates ready to develop his or her knowledge and skills in the field of education and research

Graduates ready to apply his or her knowledge and skills related to design and planning

Graduates ready to apply his or her knowledge and skills related to design and planning by initating business or working for other people