53 Tahun IAI & Penandatanganan Nota Kesepahamam Jurusan Arsitektur dengan LPJK

Ketika Arsitektur Modern mulai dipraktikkan, ia adalah sebuah pergerakan avant garde dengan dasar moral, filosofis, dan estetis. Arsitektur bukanlah sekedar perburuan filosofis atau estetis pribadi oleh perorangan, melainkan sebuah usaha merancang profesional yang mempertimbangkan kebutuhan manusia, kondisi alam dan menggunakan teknologi untuk mencapai lingkungan yang lestari. Penelitian mendalam dalam berbagai bidang seperti perilaku, lingkungan, dan teknologi turut pula dilakukan oleh para arsitek untuk menjadi dasar proses perancangan, bersamaan dengan meningkatnya kompleksitas lingkungan binaan yang arsitektur menjadi lebih multi-disiplin daripada sebelumnya. Arsitektur sekarang ini membutuhkan sekumpulan profesional yang mempunyai kompetensi yang mumpuni dalam pengerjaannya dan oleh karenanya standar, norma dan praktik perancangan dan pembangunan ini perlu terus ditingkatkan baik melalui pendidikan maupun legalitasnya melalui undang-undang profesi arsitek maupun pranata pembangunan. Hal ini perlu untuk menghindarkan munculnya ekses pembangunan yang dikerjakan serampangan yang dapat berujung pada bencana.

Pesan di atas menjadi refleksi bagi Ulang Tahun Ikatan Arsitek Indonesia (IAI). IAI didirikan di Bandung pada tanggal 17 September 1959 dan kini telah berusia genap 53 tahun yang telah memiliki anggota lebih dari 11.000 arsitek melalui 27 kepengurusan daerah dan 2 kepengurusan cabang yang tersebar diseluruh Indonesia. Peringatan tahun berdirinya IAI ini dilaksanakan serempak di seluruh daerah dan cabang dan di Daerah Istimewa Yogyakarta dilaksanakan di Auditorium Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta.

Sebagai tuan rumah acara tersebut hadir wakil dari IAI Nasional yaitu Ketua Bidang Profesi Ir. Sumardi, Ketua IAI Daerah Istimewa Yogyakarta, Dekan FTSP,  ketua Program Studi Arsitektur yang ada di DIY serta para anggota IAI. Ketua Ikatan Arsitek Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta yang hadir memberikan refleksi ulang tahun sekaligus melakukan potong tumpeng. Selain Peringatan 53 tahun IAI, dalam ramah tamah ini juga dilaksanakan penandatanganan kerjasama antara Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) yang diketuai oleh Ir. Ilham Purnomo, MT dengan Dekan Fakultas Teknik Sipil dan Perancangan Universitas Islam Indonesia, Prof. Ir. Mochamad Teguh, MSCE, PhD. Selain itu juga diikuti dengan penandatanganan kerjasama antara Program Studi Arsitektur dengan 7 lembaga Konsultan, seperti PT Wastumatra Kencana Indonesia, PT Arci Link Consultant, PT Bayuaji Cook And Assosiate dan lain-lain. 

Dalam kerangka memperkuat kompetensi arsitek dan calon arsitek (mahasiswa arsitektur), Dr.-Ing. Ilya Fadjar Maharika, IAI selaku Kaprodi Arsitektur FTSP UII yang juga anggota menyampaiakan bahwasannya bagi para sarjana arsitektur yang telah menyelesaikan pendidikan formal Strata 1 Jurusan Arsitektur, dan tetap ingin menekuni profesi sebagai Arsitek Profesional, diarahkan oleh IAI (Ikatan Arsitek Indonesia) untuk segera memenuhi persyaratan kualifikasi guna mendapatkan Sertifikat Keahlian Arsitek (SKA) sebagai syarat praktek keprofesian yang telah ditetapkan oleh Pemerintah dan lembaga keprofesian. Salah satu prasyarat yang diterapkan oleh IAI adalah keikutsertaan dalam Pendidikan Profesi Arsitek yang juga telah didirikan di Jurusan Arsitektur UII bekerja sama dengan IAI DIY.   

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply