PROGRAM STUDI MAGISTER ARSITEKTUR UII

Berdasarkan landasan UII dan Jurusan Arsitektur FTSP UII, maka dirumuskan Misi dan Tujuan Pendidikan Program Studi Magister Arsitektur UII sebagai berikut:

Misi Program Studi Magister Arsitektur UII
Mendidik mahasiswa untuk menjadi Magister Arsitektur, mengembangkan kajian keilmuan dalam:

Mengembangkan sikap yang dilandasi nilai-nilai Islami dan kebangsaan, etos bekerja keras dan tangguh serta ketrampilan manajerial sehingga mampu untuk berkarya secara baik.

Mengembangkan pengetahuan arsitektur yang komprehensif yang dilandasi pada nilai-nilai Islami yang dijabarkan dalam pengembangan potensi lokal, pengembangan keberlanjutan, dan pemberdayaan masyarakat.

 

Tujuan Pendidikan Program Studi Magister Arsitektur UII:

Menghasilkan Magister Arsitektur yang dapat menguasai formulasi “State of The Art” perancangan arsitektur dan ilmu arsitektur sebagai dasar untuk melakukan RISET DESAIN, sehingga mampu berperan di dalam masyarakat sebagai perancang, fasilitator masyarakat, wirausaha, ilmuwan dan teknokrat dalam bidang arsitektur.

Strategi Pencapaian
Tujuan Pendidikan Magister Arsitektur tersebut dicapai melalui proses belajar mengajar dan pengembangan kajian dengan sasaran kompetensi utama sebagai berikut:
Melakukan KAJIAN PERANCANGAN untuk mengembangkan :

    1. Kemampuan untuk berimajinasi, berpikir kreatif, berinovasi dan menjadi pelopor dalam desain.
    2. Kemampuan untuk mengumpulkan informasi, merumuskan masalah, melakukan analisis serta melakukan penilaian kritis dan merumuskan strategi untuk melakukan tindakan.
    3. Kemampuan untuk merekonsiliasi berbagai faktor, mengintegrasikan pengetahuan dan menerapkan keterampilan dalam penciptaan suatu solusi desain.

Melakukan KAJIAN KEILMUAN untuk mengembangkan:

    1. Pengetahuan tentang aspek sejarah dan budaya dalam arsitektur lokal.
    2. Pengetahuan tentang aspek-aspek keberlanjutan dalam arsitektur yang relevan dengan kondisi alami dan sosial setempat.
    3. Pengetahuan tentang kondisi dan potensi masyarakat serta cara-cara untuk memberdayakannya melalui arsitektur

Menyajikan GAGASAN, PROSES DAN HASIL KAJIAN dalam berbagai media yang didukung oleh kemampuan berikut:

    1. Mengkomunikasikan ide-ide dalam kerja tim, kerja profesional dan forum keilmuan dalam bentuk grafis, lisan maupun tulisan.
    2. Menyusun publikasi nasional maupun internasional.

Magister Arsitektur lingkungan binaan yang memiliki fokus pada Riset Desain (research for/to/about architectural design) dengan pendekatan dan orientasi pana nilai-ISLAMI, keberlanjutan, Arsitektur Inklusif, dan lokalitas (nusantara), yang hasilnya dapat dipublikasikan secara nasional maupun internasional. Diharapkan lulusan dapat mengembangkan karier sebagai pekerja ilmu untuk pengembangan Ilmu Arsitektur baik sebagai peneliti atau pendidik dan sekaligus dapat berperan sebagai pakar/konsultan yang memberikan layanan riset untuk keperluan praktek keprofesian arsitektur (privat domain), advokasi (community domain), manajemen konstruksi (praktek pembangunan), dan pengawasan pemerintah (public/government domain).

Secara khusus, lulusan Magister Arsitektur UII akan memiliki kemampuan sebagai berikut:

  1. Mampu mengembangan keilmuan arsitektur melalui penelitian dengan pendekatan inter atau multidisiplin, yang tersusun dalam tesis yang teruji terhadap kaidah ilmiah dan arsitektur, dan dapat dipublikasikan dalam publikasi berkala ilmiah nasional terakreditasi, atau

  2. Mampu menghasilkan rancangan arsitektur yang kreatif, orijinal, disertai dengan kajian teoretiknya, yang merupakan solusi hasil kajian masalah arsitektur yang kontekstual, dan teruji terhadap kaidah arsitektur, serta tersusun dalam laporan yang dapat dipublikasikan dalam publikasi ilmiah nasional terakreditasi; dan

  3. Mampu menghasilkan paper/karya ilmiah salah satu bidang keilmuan arsitektur dan mempresentasikan dalam suatu forum/publikasi ilmiah nasional maupun internasional.


Berdasarkan uraian manfaat MAGISTER ARSITEKTUR UII terhadap institusi, masyarakat, dan bangsa khususnya yang terkait dengan pengelolan sumber daya bangsa (manusia dan alam), diharapkan MAGISTER ARSITEKTUR UII akan mampu memberikan peningkatan nation competitiveness secara kuantitatif dan kualitatif.

Keunggulan dan Karakteristik Program Studi Magister Arsitektur UII

Sesuai dengan perkembangan pendidikan tinggi dewasa ini, kurikulum Magister Arsitektur UII dirancang dengan adanya keunggulan pada kegiatan RISET DESAIN dengan karakteristik kurikulum berbasis Islam, keberlanjutan, architecture for all, dan arsitektur nusantara, yang sejalan dengan kurikulum Pogram Studi Arsitektur S-1 dan Program Profesi Arsitek di UII. Sehingga Magister Arsitektur UII akan memiliki mata kuliah dan kegiatan studio untuk mata kuliah Arsitektur Islami dan Arsitektur Nusantara. Pada waktu jangka panjang dan menengah, akan dilakukan sintesis mata kuliah dan studio arsitektur Islam Nusantara. Secara khusus keunggulan dan karakteristik yang dimiliki oleh lulusan Magister Arsitektur UII dibekali kurikulum yang berorientasi pada empat pilar yaitu: 1) Learning to Know; 2) Learning to Do; 3) Learning to Be dan; 4) Learning to Live Together.

Learning to know atau “belajar untuk mengetahui” adalah suatu pilar pembelajaran agar manusia dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu dan teknologi yang semakin pesat untuk memenuhi tuntutan kebutuhan kesejahteraan masyarakat.Untuk itu perlu didorong agar mahasiswa dapat belajar lebih efektif dan efisien dengan pendekatan multi sektoral.

Learning to Do adalah suatu cara atau metode pembelajaran agar ilmu pengetahuan yang sudah diperoleh lewat learning to know dapat diterapkan secara lancar/trampil untuk kesejahteraan manusia. Unsur ketrampilan sangat ditekankan pada pilar ini, dengan catatan bahwa mahasiswa mempunyai basis penguasaan ilmu yang handal. Ketrampilan ditujukan untuk mengatasi adanya pengetahuan yang tidur, terpendam atau pengetahuan yang tidak dapat dimanfaatkan.

Learning to Be yang dimaksudkan agar kecakapan pengetahuan dan ketrampilan yang dimiliki hendaknya tidak hanya untuk diri sendiri, dan bahkan jauh dari sikap sosial, tetapi harus mampu memberikan kesejahteraan bagi masyarakat luas. Dua pilar yang telah dimiliki hendaknya mempunyai nilai manfaat terhadap orang banyak, mempunyai nilai sosial dan menumbuhkan suatu value dan akhirnya mengkristal menjadi suatu budaya dan bahkan filosofi. Untuk itu pola berbaur, bekerja sama, saling toleransi, saling menghargai, saling memperkuat menjadi inti dari pilar ini. Proses pembelajaran akan dijabarkan lebih rinci sehingga dapat mendukung pilar-pilar tersebut.

Learning to Live Together yang pada intinya mengharapkan agar proses pembelajaran dapat membentuk mahasiswa menjadi warga negara yang tahu akan hak dan kewajibannya. Proses pembelajaran yang dilakukan dapat membangun ikatan sosial, membangun ketahanan komunitas, ketahanan masyarakat dan ketahanan Negara.

 

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply