Arsitektur UII bersama LPJK dan IAI Kembali Wisuda dan Lantik 11 Arsitek Professional melalui PPAR

 

Program Pendidikan Profesi Arsitek Program Studi Arsitektur FTSP UII baru saja meluluskan 11 (sebelas) Arsitek Profesional tersertifikasi sebagai ARSITEK MUDA dari IAI/LPJK yang diselenggarakan dalam acara Pengambilan Sumpah Arsitek Angkatan Ke III (Tiga). Kesebelas Arsitek Muda tersebut adalah: Ar. Tanty Kesuma Ayu Iswardhani, S.Ars., IAI, Ar. Nindyra Faiza Fajri, S.Ars., IAI., Ar. Adityanto Tri Prabowo, S.Ars., IAI, Ar. Intan Ayuningtyas, ST, IAI, Ar. Putri Permatasari, S.Ars., IAI, Ar. Zeni Sabrina Anggraini, S.Ars., IAI, Ar. Hindun Khairotun Nadlifah, S.Ars., IAI, Ar. Izazaya Binta, S.Ars., IAI, Ar. Firmanriansyah, S.Ars., IAI, Ar. Onny Dwi Puspa, S.Ars., IAI, dan Ar. Idzmi Darmawan, S.Ars., IAI.  Lulusan Pendidikan Profesi Arsitek ini merupakan lulusan pertama kali di Indonesia yang langsung mendapatkan Sertifikat Keahlian Arsitek Muda dari Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi D.I.Yogyakarta dan menerima kartu IAI gold.

Acara ini turut serta dihadiri oleh  Noor Cholis Idham, ST., M.Arch, Ph.D, IAI  (Ketua Prodi Arsitektur UII), Ir. Ahmad Saifudin Mutaqi, MT, IAI ( Ketua Program Pendidikan Profesi Arsitek),Setya Winarno Ph.D (Wakil Dekan FTSP UII), Arief Heru Swasono, ST, MTP, IAI (Ketua IAI DIY), Ir. Ilham Purnomo, MT. (Ketua LPJK DIY), Ir. Darma Tyanto Saptodewo, MT, MBA (Perwakilan Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional), Ir. Munichy B. Edrees, M.Arch, IAI AA, (Ketua Kehormatan Pengurus Nasional IAI), Ir. Sumardi SM, IAI ( Dewan Keprofesian Arsitek  Ikatan Arsitek Indonesia Nasional), Dr. Ing, Ir., Ilya Fadjar Maharika, MA, IAI (Wakil Rektor I UII) serta Dr. Ir. Harsoyo, M.Sc (Rektor UII). Adapun Mitra Asosiasi yang hadir yaitu Ir. Dwiaryo Djatmiko (SekJen INKINDO), D. Anas. R.A, IAI, AA (PT Titimatra Tujutama), Lucida, IAI (IAI DIY), Fitri Hadiprabowo, ST (LP2K DIY).

Dalam sambutannya, Ir Darma Tyanto menyampaikan bahwa sudah saatnya profesi teknik di Indonesia siap berhadapan dengan profesi asing yang masuk ke Indonesia. Bahkan sebisa mungkin ahli-ahli Indonesia berani keluar untuk bersaing mengingat kualitas sumber daya manusia Indonesia pada dasarnya mampu untuk itu. Dia berpesan UII dapat terus melanjutkan usaha yang telah dilakukan untuk mempelopori dan semakin banyak menghasilkan tenaga professional termasuk arsitek.

Rektor UII, Dr. Ir. Harsoyo, M.Sc mengatakan pendidikan profesi arsitek sangat relevan untuk mendorong daya saing arsitek Indonesia di kancah global. Sebab ke depan, hanya arsitek yang memiliki lisensi dan sertifikasi profesi yang karyanya dapat diakui secara kredibel di kalangan jasa kontruksi. “UII menjadi pionir lembaga pendidikan di DIY dan Indonesia yang mula-mula menjalankan pendidikan profesi bagi arsitek”, ujarnya. Di DIY sendiri, sampai saat ini UII masih menjadi satu-satunya perguruan tinggi yang kontinyu menjalankan pendidikan profesi ini.

Ketua Dewan Kehormatan IAI Nasional, Ir. Munichy B. Edrees, M.Arch, IAI juga mengungkapkan keprihatinan atas masih rendahnya jumlah tenaga ahli konstruksi di Indonesia. “Ketika praktik di luar negeri, saya sering prihatin karya-karya hebat arsitek kita di luar sering diatasnamakan arsitek asing karena arsitek kita minim dalam hal sertifikasi dan lisensi profesi yang diakui secara global”, katanya. Dalam waktu dekat Indonesia akan memiliki UU Arsitek, setelah sebelumnya menerbitkan UU Insinyur.